39 Tahun Perjanjian Schengen, Berikut Kilas Balik Kelahiran Visa Schengen

Sabtu, 15 Juni 2024 19:40 WIB

Ilustrasi Visa Schengen (Freepik.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Pada 14 Juni 1985 atau 39 tahun yang lalu, Perjanjian Schengen atau konvensi internasional ditandatangani di Kota Schengen, Luksemburg. Berdasarkan perjanjian ini, negara-negara yang masuk wilayah Schengen memungkinkan orang-orang untuk bepergian dengan bebas tanpa pengawasan perbatasan internal.

Dilansir dari situs Britannica, perjanjian ini awalnya ditandangani oleh negara Belgia, Prancis, Jerman, Luksemburg, dan Belanda. Mereka sepakat untuk mulai mengurangi kontrol perbatasan internal, dengan tujuan akhir memungkinkan pergerakan bebas bagi orang-orang antar negara dalam wilayah Schengen.

Untuk mewujudkan hal ini, sebuah sistem kebijakan bersama mengenai permohonan visa dan suaka diadopsi oleh negara-negara anggota, dan sebuah database besar, yang dikenal sebagai Sistem Informasi Schengen (SIS), diciptakan untuk berbagi informasi tentang orang dan barang yang transit di zona Schengen.

Perjanjian yang mulai berlaku pada Maret 1995 itu kemudian juga diikuti oleh Italia, Spanyol, Portugal, dan Yunani yang bergabung dengan lima anggota awal. Hingga makin meluas dengan bergabungnya negara Austria, Denmark, Finlandia, Islandia, Norwegia, dan Swedia.

Meskipun Perjanjian Schengen berasal dari luar bagian Uni Eropa, namun Perjanjian Amsterdam membawanya ke dalam bagian hukum Uni Eropa pada 1999 yang kemudian melakukan peningkatan pada SIS untuk membantu badan penegakan hukum nasional. Pada 2007 wilayah Schengen diperluas hingga mencakup Republik Ceko, Estonia , Hongaria, Latvia, Lituania, Malta, Polandia , Slovakia, dan Slovenia. Anggota Schengen makin bertambah dengan masuknya Swiss (2008), Liechtenstein (2011), dan Kroasia (2023).

Advertising
Advertising

Hingga saat ini, zona Schengen mempunyai 29 negara anggota dengan total perluasan wilayah Schengen telah terjadi sebanyak sembilan kali. Adapun Bulgaria dan Romania menjadi negara terbaru yang bergabung ke dalam wilayah Schengen sejak Maret lalu, dan ikut menjadi bagian bersama 27 negara anggota lainnya.

Dengan bertambahnya anggota-anggota di wilayah Schengen juga membuat peminat terhadap Visa Schengen makin melonjak. Sebagaimana diketahui bahwa Visa Schengen memungkinkan seorang wisatawan memasuki 29 negara yang tergabung dalam Zona Schengen.

Jika seseorang memegang jenis visa ini, ia dapat melakukan kunjungan singkat atau sementara hingga 90 hari dalam jangka waktu 180 hari di negara yang ada di wilayah tersebut. Visa ini tidak hanya berlaku untuk negara-negara Schengen tetapi juga beberapa negara yang ada di Asia, Afrika, dan Amerika di antaranya: Arab Saudi, Serbia, Mesir, Meksiko, Mintonegro, dan Albania.

NI MADE SUKMASARI | MILA NOVITA

Pilihan Editor: Biaya Visa Schengen untuk Liburan ke Eropa Bakal Naik Mulai 11 Juni

Berita terkait

Serangan Israel di Lebanon Tewaskan 5 Tentara Suriah hingga Perempuan Prancis

20 jam lalu

Serangan Israel di Lebanon Tewaskan 5 Tentara Suriah hingga Perempuan Prancis

Lima tentara Suriah tewas dalam serangan udara Israel yang menargetkan situs militer di perbatasan Suriah-Lebanon

Baca Selengkapnya

Tur Anggun di Prancis Jadi Konser Internasional Terbesar Artis Indonesia dalam Sejarah

1 hari lalu

Tur Anggun di Prancis Jadi Konser Internasional Terbesar Artis Indonesia dalam Sejarah

Konser Anggun Cipta Sasmi di Prancis mencatat rekor pertunjukan internasional artis Indonesia dengan penonton terbanyak dalam sejarah.

Baca Selengkapnya

Genta Koleksi Museum Sonobudoyo Yogyakarta Dipamerkan di Rijksmuseum Belanda

1 hari lalu

Genta Koleksi Museum Sonobudoyo Yogyakarta Dipamerkan di Rijksmuseum Belanda

Genta Kalasan dan lampu minyak abad ke-8 milik Museum Sonobudoyo, Yogyakarta dipajang di pameran perunggu Asia di Rijksmuseum, Amsterdam, Belanda

Baca Selengkapnya

Daya Tarik Notre Dame du Mont, Lingkungan Terkeren di Dunia Tahun Ini

1 hari lalu

Daya Tarik Notre Dame du Mont, Lingkungan Terkeren di Dunia Tahun Ini

Seperti apa kawasan Notre Dame du Mont terpilih sebagai lingkungan terkeren di dunia oleh Time Out

Baca Selengkapnya

Lingkungan Paling Keren yang Menarik Dikunjungi dari Prancis, Bali, hingga Korea Selatan

1 hari lalu

Lingkungan Paling Keren yang Menarik Dikunjungi dari Prancis, Bali, hingga Korea Selatan

Time Out merilis daftar lingkungan terkeren di dunia, ada di Prancis, Maroko, Bali, hingga Korea Selatan

Baca Selengkapnya

Kampus Belanda Tak Terima Langsung Lulusan SMA setelah UN Dihapus, Kemendikbud Buka Suara

2 hari lalu

Kampus Belanda Tak Terima Langsung Lulusan SMA setelah UN Dihapus, Kemendikbud Buka Suara

University of Twente Belanda tidak bisa langsung menerima lulusan SMA di Indonesia setelah UN dihapus pada 2021 lalu.

Baca Selengkapnya

Erick Thohir Teken Kerja Sama PSSI dan KNVB untuk Percepatan Prestasi Sepak Bola Indonesia

2 hari lalu

Erick Thohir Teken Kerja Sama PSSI dan KNVB untuk Percepatan Prestasi Sepak Bola Indonesia

Apa bentuk kerja sama Ketua Umum PSSI Erick Thohir dan KNVB untuk Timnas Indonesia dan percepatan prestasi sepak bola?

Baca Selengkapnya

Bulgaria Minta Uni Eropa Tak Impor Telur Ayam dari Ukraina

2 hari lalu

Bulgaria Minta Uni Eropa Tak Impor Telur Ayam dari Ukraina

Produksi telur ayam lokal di Eropa sangat terpukul oleh gelombang impor telur-telur ayam dari Ukraina yang 30 persen lebih murah.

Baca Selengkapnya

Thailand Tunda Penerapan Sistem ETA bagi Wisatawan dari Negara Bebas Visa

3 hari lalu

Thailand Tunda Penerapan Sistem ETA bagi Wisatawan dari Negara Bebas Visa

Sistem ETA akan berlaku bagi warga negara dari semua negara bebas visa yang memasuki Thailand melalui darat, udara, atau laut.

Baca Selengkapnya

Dewan Keamanan PBB Gelar Sidang Darurat Serangan Israel ke Lebanon pada Hari Ini

3 hari lalu

Dewan Keamanan PBB Gelar Sidang Darurat Serangan Israel ke Lebanon pada Hari Ini

Sesi darurat, yang diminta oleh Perancis, akan membahas meningkatnya ketegangan di Lebanon di tengah serangan Israel

Baca Selengkapnya