Harga Sayur, Buah dan Daging Tak Masuk Akal, Warga di Utara Gaza Hanya Makan Roti
Reporter
TEMPO
Editor
Suci Sekarwati
Sabtu, 15 Juni 2024 13:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Di wilayah utara Jalur Gaza yang menjadi wilayah terparah oleh bencana kelaparan, warga menceritakan mereka kekurangan sayur-mayur, buah-buahan dan daging. Itu artinya, mereka hanya bertahan hidup dengan makan roti.
Makanan yang dijual di pasar harganya selangit. Satu kilogram paprika hijau yang sebelum perang meletup harganya USD1 (Rp16 ribu), namun sekarang harganya hampir USD90 (Rp1,4 juta). Sedangkan untuk harga satu kilogram bawang dibandrol USD70 (Rp1,1 juta).
“Kami kelaparan. Dunia telah melupakan kami,” kata Um Mohammed, ibu dengan anak usia enam bulan yang tinggal di Gaza City.
Dia menceritakan selama delapan bulan berkecamuk perang Gaza, dia tetap bertahan di utara. Dia dan keluarganya hanya meninggalkan rumah untuk berlindung ke tempat penampungan di sekolah PBB, yang berpindah beberapa kali.
“Kami hanya punya telur dan gandum. Tak ada yang lain. Kami tak punya apapun untuk dimakan, jadi kami hanya makan roti,” ujarnya.
Pada akhir Mei 2024, militer Israel mencabut larangan menjual makanan segar ke Gaza yang dipasok dari wilayah Israel dan Tepi Barat yang diduduki Israel. Namun dalam sejumlah unggahan di media sosial, warga Gaza menuding pedagang yang tidak bermoral telah mengeksploitasi kebutuhan dengan membeli sembako ke Israel dan Tepi Barat dengan harga normal, lalu menjualnya dengan harga sangat tinggi di Gaza. Para pedagang memanfaatkan hancurnya kebijakan di Jalur Gaza yang dipimpin Hamas.
“Tidak ada daging atau sayur-mayur, jika pun ada harganya tidak masuk akal. Harganya fiktif,” kata Um Mohammed lewat aplikasi pesan singkat kepada Reuters.
Arus bantuan dari PBB ke Gaza dipersulit sejak meletupnya militer Israel melancarkan serangan ke Rafah yang ada di selatan Gaza. Itu adalah gerbang masuk Gaza dari Mesir. Tel Aviv didesak oleh dunia internasional agar melonggarkan krisis kemanusiaan di Gaza menyusul peringatan dari badan-badan kemanusiaan yang mengingatkan akan bencana kelaparan di sana.
Sumber: Reuters
Pilihan editor: Jika Perang Melawan Israel, Ini yang akan Dihadapi Lebanon
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini