Warga Palestina mencari korban di lokasi serangan Israel terhadap rumah-rumah, saat konflik antara Israel dan Hamas di Khan Younis di selatan Jalur Gaza, 26 Oktober 2023. Pemboman Israel di Gaza telah menewaskan 50 sandera yang ditangkap dalam penggerebekan militan Hamas pada 7 Oktober lalu, kata surat kabar Kommersant Rusia. REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa
TEMPO.CO, Jakarta - Komisioner Hak Asasi Manusia Rusia menyerukan kepada para pejabat senior PBB dan pejabat lainnya agar bertindak guna menjamin pembebasan warga negara Rusia yang masih ditahan oleh kelompok Palestina Hamas di Jalur Gaza. Komisioner HAM Rusia Tatyana Moskalkova di aplikasi pesan Telegram pada Selasa, 11 Juni 2024, mengatakan telah mengajukan permohonan tersebut setelah sebuah pertemuan di ibu kota Moskow dengan sanak saudara orang-orang yang masih ditahan di Gaza.
“Dalam satu percakapan, salah satu ibu menceritakan kepada saya rincian situasi mereka yang ditahan,” tulisnya.
Menurut laporan media, terdapat delapan sandera Hamas yang memegang paspor Rusia, termasuk tiga orang yang sudah dibebaskan. Moskalkova mengatakan dia telah mengajukan permohonan kepada Komisioner Tinggi HAM PBB, Volker Turk, kepala Komite Internasional Palang Merah (ICRC) Mirjana Spoljaric dan pejabat-pejabat lainnya “agar rekan-rekannya segera pulang”.
Hamas menculik sekitar 250 sandera dan membawa mereka ke ke Gaza dalam serangan 7 Oktober 2023. Lebih dari 100 orang di antaranya telah dibebaskan sebagai imbalan atas kepulangan sekitar 240 warga Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel pada November lalu.
Berdasarkan perhitungan Israel, terdapat 116 sandera yang tersisa di Gaza, termasuk sedikitnya 40 orang yang dinyatakan tewas secara in absentia oleh pemerintah Israel.
Rusia telah berusaha untuk berbicara dengan Israel dan Hamas perihal pertempuran yang masih berlangsung di Gaza, dan delegasi Hamas sempat mengunjungi Moskow tahun lalu. Namun, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan kekerasan di wilayah tersebut menunjukkan kegagalan kebijakan Amerika Serikat, khususnya dalam mempertimbangkan kebutuhan rakyat Palestina.
Serangan Israel di Gaza telah menewaskan sedikitnya 37.124 orang dan melukai lebih dari 84.700 orang lainnya, menurut Kementerian Kesehatan Gaza. Lebih dari sebagian populasi Gaza telah menjadi pengungsi internal, dan mereka menghadapi bencana kelaparan di tengah sulitnya akses bantuan kemanusiaan.