Bank Dunia Sebut Kemiskinan di Myanmar Terparah dalam 6 Tahun Terakhir

Rabu, 12 Juni 2024 22:00 WIB

Wanita menunggu kereta usai berbelanja di pasar stasiun kereta api di Yangon, Myanmar, 20 Agustus 2014. REUTERS/Soe Zeya Tun

TEMPO.CO, Jakarta - Kemiskinan di Myanmar semakin meluas dalam enam tahun terakhir dan pertumbuhan ekonomi di negara yang sedang dilanda konflik tersebut mungkin akan tetap pada angka 1 persen pada tahun fiskal ini, kata Bank Dunia dalam laporan terbaru pada Rabu, 12 Juni 2024.

Meningkatnya kekerasan, kekurangan tenaga kerja, dan depresiasi mata uang telah mempersulit aktivitas bisnis, kata bank tersebut dalam sebuah laporan mengenai Myanmar. Negara Asia Tenggara itu telah berada dalam kekacauan politik dan ekonomi sejak junta militer melakukan kudeta pada 2021 terhadap pemerintahan yang dipimpin oleh Aung San Suu Kyi.

Pada Desember lalu, Bank Dunia memperkirakan perekonomian Myanmar akan tumbuh sekitar 2 persen pada tahun fiskal ini, setelah perkiraan pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) sebesar 1 persen di tahun fiskal yang berakhir pada Maret 2024.

“Revisi ke bawah proyeksi pertumbuhan pada tahun 2024/25 sebagian besar disebabkan oleh masih tingginya inflasi dan kendala terhadap akses terhadap tenaga kerja, devisa, dan listrik, yang semuanya kemungkinan besar akan berdampak lebih besar terhadap aktivitas dibandingkan perkiraan sebelumnya,” kata Bank Dunia.

Perang saudara di Myanmar telah menyebabkan lebih dari 3 juta orang mengungsi dan membawa tingkat kemiskinan menjadi 32,1 persen, kembali ke tingkat pada 2015, menurut World Bank. Kelompok bersenjata etnis minoritas telah melancarkan serangan terkoordinasi terhadap sejak Oktober 2023 terhadap pos-pos militer junta di beberapa negara bagian Myanmar.

“Kedalaman dan tingkat keparahan kemiskinan telah memburuk pada tahun 2023-2024, yang berarti bahwa kemiskinan menjadi lebih mengakar dibandingkan enam tahun terakhir,” kata laporan tersebut.

Menyikapi peningkatan perlawanan bersenjata terhadap kekuasaannya, junta Myanmar awal tahun ini mengumumkan rencana wajib militer untuk mengisi kembali tenaga militernya yang telah habis. Bank Dunia mencatat pengumuman pada Februari 2024 itu telah meningkatkan migrasi ke daerah pedesaan dan luar negeri, yang menyebabkan meningkatnya laporan kekurangan tenaga kerja di beberapa industri.

Junta juga kehilangan akses ke beberapa perbatasan darat utama dengan Cina dan Thailand, yang menyebabkan penurunan tajam perdagangan darat.

“Tidak termasuk gas alam, ekspor melalui perbatasan darat menurun sebesar 44 persen,” kata Bank Dunia. “Impor melalui perbatasan darat turun setengahnya, menyumbang 71 persen penurunan impor secara keseluruhan.”

Secara keseluruhan, ekspor barang dagangan dilaporkan turun sebesar 13 persen dan impor turun sebesar 20 persen dalam enam bulan hingga Maret 2024, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Perubahan mata uang yang cepat dan tidak terprediksi, berbarengan dengan inflasi yang cepat, akan memberikan tekanan lebih lanjut pada masyarakat Myanmar, menurut Bank Dunia. Sementara itu, industri di negara tersebut harus mengatasi kekurangan listrik dan mata uang asing, dengan produksi energi diperkirakan akan semakin menurun.

“Prospek perekonomian masih sangat lemah, sehingga memberikan sedikit kelonggaran bagi rumah tangga Myanmar dalam jangka pendek hingga menengah,” katanya.

REUTERS

Pilihan editor: BI: Keyakinan Konsumen terhadap Kondisi Ekonomi Tetap Kuat

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Advertising
Advertising

Berita terkait

Ekonom Sebut Konsistensi Pertumbuhan Ekonomi 6 Persen jadi Jalan Keluar RI dari Middle Income Trap

11 jam lalu

Ekonom Sebut Konsistensi Pertumbuhan Ekonomi 6 Persen jadi Jalan Keluar RI dari Middle Income Trap

Bank Dunia menyebut negara berkembang seperti Indonesia perlu membuat keajaiban agar tak terjebak dalam middle income trap.

Baca Selengkapnya

1.500 Orang Tewas akibat Serangan Israel, PBB: Lebanon Alami Kekerasan Paling Mematikan dalam Beberapa Dekade

21 jam lalu

1.500 Orang Tewas akibat Serangan Israel, PBB: Lebanon Alami Kekerasan Paling Mematikan dalam Beberapa Dekade

Koordinator Kemanusiaan PBB, Imran Riza, mengatakan Lebanon telah mengalami beberapa kekerasan paling mematikan dalam beberapa minggu terakhir

Baca Selengkapnya

Korban Dugaan Eksploitasi Brandoville Studios Serahkan Bukti Baru ke Polres Metro Jakarta Pusat

22 jam lalu

Korban Dugaan Eksploitasi Brandoville Studios Serahkan Bukti Baru ke Polres Metro Jakarta Pusat

Korban dugaan kekerasan bos perusahaan Brandoville Studios menyerahkan bukti baru ke kepolisian.

Baca Selengkapnya

Kaukus Perempuan Pembela HAM Soroti Kebijakan Lemah bagi Aktivis HAM

1 hari lalu

Kaukus Perempuan Pembela HAM Soroti Kebijakan Lemah bagi Aktivis HAM

Mahfud MD mengatakan, pembentukan Undang-Undang Perlindungan terhadap Pembela HAM perlu segera dimasukkan di dalam prolegnas.

Baca Selengkapnya

Polisi Sudah Tahu Lokasi Bos Brandoville Studios Cherry Lai, Kini Koordinasi dengan Interpol

1 hari lalu

Polisi Sudah Tahu Lokasi Bos Brandoville Studios Cherry Lai, Kini Koordinasi dengan Interpol

Delapan saksi sudah diperiksa oleh Polres Metro Jakpus, yaitu 6 mantan karyawan Brandoville Studios, serta Ketua RT dan ibu korban.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Cara Kaesang dan Gibran Jawab Olok-olok Jokowi dan Dampak PKPU ke Bisnis Grup Bakrie

1 hari lalu

Terpopuler: Cara Kaesang dan Gibran Jawab Olok-olok Jokowi dan Dampak PKPU ke Bisnis Grup Bakrie

Berita terpopuler bisnis pada Kamis, 26 September 2024, dimulai dari cara Kaesang dan Gibran menjawab olok-olok yang dialamatkan ke Jokowi.

Baca Selengkapnya

Disentil Bank Dunia Harga Beras Indonesia Termahal di ASEAN tapi Pendapatan Petani Kecil, Ini Kata Jokowi

2 hari lalu

Disentil Bank Dunia Harga Beras Indonesia Termahal di ASEAN tapi Pendapatan Petani Kecil, Ini Kata Jokowi

Tanggapi Bank Dunia, Presiden Jokowi mengatakan mahalnyal harga beras di Indonesia karena dipicu oleh harga beras impor yang dihitung dengan FOB

Baca Selengkapnya

Apa itu Doom Spending yang Disebut sebagai Pemicu Kemiskinan pada Gen Z?

2 hari lalu

Apa itu Doom Spending yang Disebut sebagai Pemicu Kemiskinan pada Gen Z?

Mengenal fenomena doom spending yang diperkirakan akan mendorong kemiskinan pada generasi Z dan milenial.

Baca Selengkapnya

Korban KDRT Caleg Terpilih PDIP Imam Wahyudi Minta Bantuan LPSK, Hasil Visum Terbukti Ada Kekerasan

3 hari lalu

Korban KDRT Caleg Terpilih PDIP Imam Wahyudi Minta Bantuan LPSK, Hasil Visum Terbukti Ada Kekerasan

Isma Safitri, istri dari politikus PDIP Bangka Belitung Imam Wahyudi, melaporkan suaminya ke polisi atas dugaan KDRT

Baca Selengkapnya

Polisi Belum Naikkan Status Perkara Dugaan Eksploitasi Pekerja di Brandoville Studios ke Penyidikan

4 hari lalu

Polisi Belum Naikkan Status Perkara Dugaan Eksploitasi Pekerja di Brandoville Studios ke Penyidikan

Kasus dugaan eksploitasi pekerja di perusahaan Brandoville Studios belum bisa dinaikkan ke tahap penyidikan.

Baca Selengkapnya