Demonstran Pro-Palestina Ditangkap di Universitas Stanford, akan Diskors hingga Tak Diizinkan Lulus

Kamis, 6 Juni 2024 12:19 WIB

Kalimat dukungan terhadap warga Palestina di Gaza dipasang bersama dengan bala bantuan untuk memblokir pintu sebuah gedung di sebuah perkemahan setelah para pengunjuk rasa diminta untuk pergi oleh polisi kampus UCLA, ketika konflik antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas berlanjut, di Universitas California Los Angeles (UCLA), di Los Angeles, California, AS, 2 Mei 2024. REUTERS/Aude Guerrucci

TEMPO.CO, Jakarta -Belasan orang ditangkap di Universitas Stanford di California, Amerika Serikat pada Rabu, 5 Juni 2024 setelah pengunjuk rasa mahasiswa pro-Palestina membarikade diri di dalam kantor presiden universitas.

Insiden ini merupakan yang terbaru dalam gelombang unjuk rasa mahasiswa di AS yang memprotes serangan Israel di Jalur Gaza.

Sebanyak 13 mahasiswa ditangkap oleh Departemen Keamanan Publik Stanford (SUDPS) dan Kantor Sheriff County dan mereka akan segera diskors, menurut juru bicara kampus.

Sekitar sepuluh siswa memasuki gedung kantor administrasi sekitar pukul 05:30 pagi waktu setempat pada hari terakhir kelas untuk kuartal musim semi, menurut surat kabar mahasiswa The Stanford Daily. Sementara sekitar 50 siswa bergandengan tangan dan mengepung gedung sambil meneriakkan, “Palestina akan merdeka.”

Dalam sebuah unggahan di Instagram, kelompok Liberate Stanford mengatakan “kelompok mahasiswa otonom” telah menduduki kantor Presiden Universitas Stanford Richard Saller.

Para mahasiswa antara lain menuntut universitas untuk melakukan divestasi dari perusahaan-perusahaan yang terkait dengan serangan Israel di Gaza.

Polisi menggunakan linggis untuk memasuki gedung sekitar dua jam setelah demonstrasi dimulai, menurut Stanford Daily. Pihak universitas mengatakan satu orang petugas terluka dan gedung mengalami kerusakan ekstensif.

“Seorang petugas DPS terluka setelah didorong oleh pengunjuk rasa yang mengganggu kendaraan transportasi,” tulis juru bicara Dee Mostofi dalam pernyataannya kepada Stanford Daily.

Beberapa kelas di sekitar lokasi demonstrasi dipindahkan secara daring melalui Zoom. Seorang profesor menulis dalam surel yang diperoleh Stanford Daily bahwa mereka diminta untuk membuat kelas virtual karena peristiwa yang terjadi di kampus.

Jubir universitas menyampaikan bahwa ada konsekuensi bagi para pengunjuk rasa yang ditangkap. “Semua mahasiswa yang ditangkap akan langsung diskors, dan jika ada di antara mereka adalah senior, maka tidak diperbolehkan lulus,” tulis Mostofi.

Para mahasiswa yang ditangkap termasuk seorang reporter Stanford Daily, kata surat kabar kampus itu. “Seorang reporter Daily, yang hadir untuk meliput protes tersebut, termasuk di antara mereka yang ditahan,” tulisnya.

Dalam sebuah pernyataan, Saller dan rektor sekolah, Jenny Martinez, mengatakan mereka “terkejut dan sangat sedih” dengan tindakan para mahasiswa tersebut.

Di hari yang sama, pihak Stanford juga membubarkan perkemahan pro-Palestina yang telah berdiri di kampus sejak 25 April, bersamaan dengan demonstrasi pro-Israel yang menggunakan bendera Israel dan Amerika Serikat serta kursi-kursi kosong untuk melambangkan korban Hamas pada serangan 7 Oktober.

“Situasi di kampus kini telah melewati batas dari protes damai hingga tindakan yang mengancam keselamatan komunitas kita,” tulis pimpinan sekolah.

Ratusan mahasiswa AS telah ditangkap dalam beberapa bulan terakhir setelah melakukan demonstrasi, mendirikan perkemahan dan mengambil alih gedung untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Serangan tersebut telah menewaskan sedikitnya 36.586 orang dan melukai 83.074 orang lainnya, menurut Kementerian Kesehatan Gaza. Lebih dari sebagian populasi Gaza telah menjadi pengungsi internal, dan mereka menghadapi bencana kelaparan di tengah sulitnya akses bantuan kemanusiaan.

Kampanye militer itu dilakukan setelah Hamas menyerbu Israel selatan pada 7 Oktober 2023, menewaskan 1.139 orang dan menyandera lebih dari 250 orang lainnya, menurut penghitungan Al Jazeera berdasarkan angka resmi Israel.

Israel telah menduduki wilayah Palestina, termasuk Gaza yang diperintah oleh Hamas dan Tepi Barat yang diperintah oleh Otoritas Palestina (PA), sejak 1967. Kedua wilayah tersebut sebelumnya berada di bawah kuasa Yordania.

Pilihan Editor: Israel Serang Sekolah PBB di Gaza, 32 Tewas Termasuk Anak-anak

REUTERS | STANFORD DAILY

Advertising
Advertising

Berita terkait

Jenderal Garda Revolusi Iran Turut Tewas Bersama Pemimpin Hizbullah

3 jam lalu

Jenderal Garda Revolusi Iran Turut Tewas Bersama Pemimpin Hizbullah

Jenderal terkemuka di Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) tewas dalam serangan udara Israel yang menewaskan pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah

Baca Selengkapnya

Siapakah Hashem Safieddine, Calon Pemimpin Baru Hizbullah?

5 jam lalu

Siapakah Hashem Safieddine, Calon Pemimpin Baru Hizbullah?

Hashem Safieddine adalah sepupu mendiang pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah yang tewas dibunuh Israel

Baca Selengkapnya

Israel Siaga 1 setelah Bunuh Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah

6 jam lalu

Israel Siaga 1 setelah Bunuh Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah

Militer Israel mengatakan negara zionis itu berada dalam kewaspadaan tinggi atau siaga 1 setelah membunuh pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah

Baca Selengkapnya

Lil Wayne dan Prestasinya di Dunia Musik Hip Hop

6 jam lalu

Lil Wayne dan Prestasinya di Dunia Musik Hip Hop

Nama penyanyi Lil Wayne di dunia musik Hip Hop tidak diragukan lagi. Ia banyak mendapatkan prestasi dan menginspirasi generasi penyanyi baru.

Baca Selengkapnya

Pimpinan Hizbullah Dilaporkan Tewas, Iran Amankan Pemimpin Tertinggi

6 jam lalu

Pimpinan Hizbullah Dilaporkan Tewas, Iran Amankan Pemimpin Tertinggi

Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei telah dipindahkan ke lokasi yang aman menyusul klaim kematian pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah oleh Lebanon

Baca Selengkapnya

BREAKING NEWS: Hizbullah Resmi Umumkan Kematian Hassan Nasrallah

7 jam lalu

BREAKING NEWS: Hizbullah Resmi Umumkan Kematian Hassan Nasrallah

Hizbullah Lebanon secara remsi mengumumkan kematian pemimpin mereka selama tiga dekade, Hassan Nasrallah.

Baca Selengkapnya

Profil Hassan Nasrallah, Pemimpin Tiga Dekade Hizbullah Lebanon

10 jam lalu

Profil Hassan Nasrallah, Pemimpin Tiga Dekade Hizbullah Lebanon

Hassan Nasrallah, pemimpin kelompok Hizbullah Lebanon sejak 1992, dilaporkan tewas dalam serangan udara Israel di Beirut.

Baca Selengkapnya

BREAKING NEWS: Israel Klaim Bunuh Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah

10 jam lalu

BREAKING NEWS: Israel Klaim Bunuh Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah

Militer Israel mengklaim pada Sabtu 28 September 2024 telah membunuh pemimpin Hizbullah Lebanon Hassan Nasrallah

Baca Selengkapnya

Serangan Israel Mengincar Hassan Nasrallah Komandan Hizbullah

13 jam lalu

Serangan Israel Mengincar Hassan Nasrallah Komandan Hizbullah

Rangkaian serangan Israel ke Lebanon mengincar Hassan Nasrallah salah satu komandan Hizbullah.

Baca Selengkapnya

Benjamin Netanyahu Mengutuk Iran di Sidang Umum PBB

15 jam lalu

Benjamin Netanyahu Mengutuk Iran di Sidang Umum PBB

Benjamin Netanyahu beralasan serangan yang dilakukannya pada Hizbullah di Lebanon adalah bentuk pertahanan.

Baca Selengkapnya