Dukungan Negara Palestina Terus Mengalir: Spanyol, Irlandia, dan Norwegia Menjadi Pelopor

Kamis, 30 Mei 2024 19:01 WIB

PM Spanyol Pedro Sanchez. REUTERS/Clodagh Kilcoyne

TEMPO.CO, Jakarta - Spanyol, Irlandia, dan Norwegia secara resmi mengakui negara Palestina pada Selasa, 28 Mei 2024. Ketiga negara tersebut berharap keputusan mereka akan mempercepat upaya untuk mencapai gencatan senjata dalam perang Israel melawan Hamas di Gaza.

Spanyol, Irlandia, dan Norwegia mengakui negara Palestina yang perbatasannya dibatasi seperti sebelum 1967, dengan Yerusalem sebagai ibu kota Israel dan Palestina.

Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez mengatakan Madrid mengakui kesatuan negara Palestina, termasuk Jalur Gaza dan Tepi Barat, di bawah Otoritas Nasional Palestina dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya.

Namun, mereka juga menyadari bahwa perbatasan tersebut dapat berubah jika ada pembicaraan untuk mencapai penyelesaian akhir.

“Ini adalah keputusan bersejarah yang memiliki satu tujuan agar Israel dan Palestina mencapai perdamaian,” kata Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez dalam pidato yang disiarkan televisi sebelum rapat kabinet yang secara resmi akan menyetujui tindakan tersebut.

Advertising
Advertising

Selain itu, Perdana Menteri Norwegia Jonas Gahr Store mengajak untuk tetap menghidupkan solusi politik bagi Israel dan Palestina, yakni dua negara, yang hidup berdampingan dalam perdamaian dan keamanan, di tengah peperangan yang menelan puluhan ribu korban jiwa dan terluka.

“Tidak akan ada perdamaian di Timur Tengah tanpa solusi dua negara. Tidak ada solusi dua negara tanpa adanya negara Palestina. Dengan kata lain, negara Palestina merupakan prasyarat untuk mencapai perdamaian di Timur Tengah,” ujar Store sebagaimana dilansir dari Antara pada Rabu, 22 Mei 2024.

Store mengatakan pengakuan terhadap Palestina mengirimkan pesan yang kuat kepada negara-negara lain untuk mencontoh Norwegia, dan sejumlah negara Eropa lainnya dan mengakui negara Palestina.

Lebih lanjut, Departemen Luar Negeri Irlandia mengatakan akan meningkatkan status kantor perwakilannya di Ramallah, Tepi Barat, menjadi kedutaan dan menunjuk seorang duta besar untuk bertugas di sana.

Dikutip dari Antara, dengan langkah ketiga negara Eropa tersebut, berarti 146 dari 193 negara anggota PBB kini mengakui negara Palestina. Namun hanya segelintir dari 27 anggota Uni Eropa yang melakukan hal tersebut, sebagian besar adalah negara-negara bekas Komunis serta Swedia dan Siprus.

Negara-negara lain mengatakan mereka mempertimbangkan untuk mengikuti langkah serupa, termasuk Inggris, Australia, Malta, dan Slovenia.

Disisi lain, Prancis menilai sekarang bukan waktu yang tepat untuk mengakui negara Palestina, sedangkan Jerman sama seperti sekutu setianya, AS masih bersikeras untuk menolak pendekatan unilateral dan menegaskan bahwa solusi dua negara hanya dapat dicapai melalui dialog.

Sementara itu, keputusan untuk mengakui negara Palestina oleh tiga negara besar Eropa sebagian besar bersifat simbolis, namun hal ini membuat Israel tampak lebih terisolasi di panggung internasional.

Langkah ini juga bisa menjadi signifikan jika, seperti yang diharapkan oleh ketiga negara tersebut, negara-negara lain juga bisa mengikuti pengakuan negara Palestina.

Alon Liel, mantan Direktur Jenderal Kementerian Luar Negeri Israel, mengatakan hal ini mungkin juga berdampak pada opini publik di Israel karena negara-negara ini dipandang oleh banyak orang sebagai teladan diplomatik.

Menanggapi aliran dukungan kepada Palestina tersebut, Israel bereaksi dengan marah dan segera menarik duta besarnya dari ketiga negara tersebut serta memanggil perwakilan mereka di Israel.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan pengakuan tersebut secara efektif memberikan penghargaan kepada Hamas, yang memerintah Gaza dan melancarkan serangan pada 7 Oktober terhadap Israel dari basisnya di Gaza, atas kekerasan yang dilakukannya.

Perang di Gaza dipicu pada 7 Oktober ketika militan Hamas menyerbu perbatasan selatan Israel dan melakukan serangan paling berdarah dalam 75 tahun sejarah negara tersebut.

Netanyahu telah berulang kali menolak konsep solusi “dua negara” dan mengatakan pengakuan tersebut tidak akan membawa perdamaian atau mengubah tekadnya untuk memberantas Hamas.

NI KADEK TRISNA CINTYA DEWI I IDA ROSDALINA I REUTERS I AL JAZEERA I ANTARA

Pilihan Editor: Indonesia Sambut Keputusan Spanyol, Irlandia, Norwegia Akui Negara Palestina

Berita terkait

Apa yang Akan Terjadi setelah Pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, Terbunuh?

1 jam lalu

Apa yang Akan Terjadi setelah Pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, Terbunuh?

Pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, tewas dalam serangan udara Israel, apa yang akan terjadi selanjutnya?

Baca Selengkapnya

Jenderal Garda Revolusi Iran Turut Tewas Bersama Pemimpin Hizbullah

3 jam lalu

Jenderal Garda Revolusi Iran Turut Tewas Bersama Pemimpin Hizbullah

Jenderal terkemuka di Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) tewas dalam serangan udara Israel yang menewaskan pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah

Baca Selengkapnya

Siapakah Hashem Safieddine, Calon Pemimpin Baru Hizbullah?

5 jam lalu

Siapakah Hashem Safieddine, Calon Pemimpin Baru Hizbullah?

Hashem Safieddine adalah sepupu mendiang pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah yang tewas dibunuh Israel

Baca Selengkapnya

Israel Siaga 1 setelah Bunuh Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah

6 jam lalu

Israel Siaga 1 setelah Bunuh Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah

Militer Israel mengatakan negara zionis itu berada dalam kewaspadaan tinggi atau siaga 1 setelah membunuh pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah

Baca Selengkapnya

Pimpinan Hizbullah Dilaporkan Tewas, Iran Amankan Pemimpin Tertinggi

7 jam lalu

Pimpinan Hizbullah Dilaporkan Tewas, Iran Amankan Pemimpin Tertinggi

Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei telah dipindahkan ke lokasi yang aman menyusul klaim kematian pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah oleh Lebanon

Baca Selengkapnya

BREAKING NEWS: Hizbullah Resmi Umumkan Kematian Hassan Nasrallah

7 jam lalu

BREAKING NEWS: Hizbullah Resmi Umumkan Kematian Hassan Nasrallah

Hizbullah Lebanon secara remsi mengumumkan kematian pemimpin mereka selama tiga dekade, Hassan Nasrallah.

Baca Selengkapnya

Profil Hassan Nasrallah, Pemimpin Tiga Dekade Hizbullah Lebanon

10 jam lalu

Profil Hassan Nasrallah, Pemimpin Tiga Dekade Hizbullah Lebanon

Hassan Nasrallah, pemimpin kelompok Hizbullah Lebanon sejak 1992, dilaporkan tewas dalam serangan udara Israel di Beirut.

Baca Selengkapnya

BREAKING NEWS: Israel Klaim Bunuh Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah

10 jam lalu

BREAKING NEWS: Israel Klaim Bunuh Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah

Militer Israel mengklaim pada Sabtu 28 September 2024 telah membunuh pemimpin Hizbullah Lebanon Hassan Nasrallah

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Minta OKI Jadi Teladan dalam Mendukung Pengakuan Negara Palestina

11 jam lalu

Retno Marsudi Minta OKI Jadi Teladan dalam Mendukung Pengakuan Negara Palestina

Retno Marsudi mendorong negara-negara OKI untuk memanfaatkan pengaruh yang dimiliki untuk mengakui Palestina.

Baca Selengkapnya

Profil Sally Rooney, Penulis yang Vokal Dukung Pembebasan Palestina

15 jam lalu

Profil Sally Rooney, Penulis yang Vokal Dukung Pembebasan Palestina

Penulis Sally Rooney berani mengambil sikap politik tegas. Ia vokal menyuarakan pandangannya terhadap isu sosial, dan mendukung pembebasan Palestina.

Baca Selengkapnya