Petinggi Uni Eropa Kritik Tindakan Intimidasi Netanyahu terhadap Jaksa ICC

Selasa, 28 Mei 2024 16:34 WIB

Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell. REUTERS/Piroschka van de Wouw

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa (UE) Josep Borrell mengkritik langkah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang dianggap mengintimidasi jaksa Mahkamah Pidana Internasional (ICC) Karim Khan, setelah Khan mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Netanyahu dan Menteri Pertahanan Yoav Gallant.

Netanyahu melabeli upaya penangkapan dia dan menterinya sebagai bentuk “antisemitisme baru”, merujuk pada prasangka atau kebencian terhadap orang Yahudi. Borrell menggambarkan komentar tersebut sebagai intimidasi, dan bahwa tuduhan antisemitisme dilontarkan setiap kali ada orang yang “melakukan sesuatu yang tidak disukai Netanyahu”.

“Kita harus menghormati kerja lembaga ini dan membiarkan pengadilan tanpa intimidasi memutuskan apa pendapat mereka mengenai inisiatif ini,” kata Borrell kepada wartawan di depan pintu Dewan Urusan Luar Negeri UE di Brussel, Belgia pada Senin, 27 Mei 2024.

Berbicara sebelum pertemuan bulanan para menteri luar negeri UE, dia mengatakan tuduhan tersebut “sama sekali tidak dapat diterima”.

Pada 20 Mei 2024, Khan meminta pengadilan untuk mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Netanyahu dan Gallant, dengan argumen bahwa mereka bertanggung jawab atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Jalur Gaza.

Netanyahu mengklaim bahwa permohonan surat perintah penangkapan itu adalah “bentuk baru antisemitisme yang berpindah dari kampus universitas ke ICC”, mengacu pada gelombang protes pro-Palestina di kampus-kampus Amerika Serikat. Demonstrasi mahasiswa di seluruh AS itu memicu gerakan serupa di perguruan tinggi berbagai negara.

Selain ICC, Mahkamah Internasional (ICJ) yang mengadili perselisihan antar negara telah memerintahkan Israel untuk menghentikan serangannya terhadap Rafah. Para pejabat Israel berkelit dengan mengatakan bahwa tindakan militer mereka di Rafah tidak dapat menimbulkan kondisi kehidupan yang menyebabkan kehancuran penduduk sipil Gaza.

Dalam pertemuannya di Brussel, para menlu UE akan mempertimbangkan kelanjutan misi perbatasan UE di Rafah, kata Borrell. Misi Bantuan Perbatasan Uni Eropa (EUBAM) berhenti beroperasi sejak 2007, ketika kelompok Hamas mulai memerintah Gaza.

Mengutip situs web resminya, EUBAM merupakan pihak ketiga mendukung peningkatan kapasitas badan-badan perbatasan Otoritas Palestina (PA), terutama dengan membimbing dan memberi nasihat tentang sistem manajemen perbatasan yang modern dan berkelanjutan, sejalan dengan standar UE dan internasional.

“Hari ini kita dapat mengambil keputusan politik dan kemudian perlu dilaksanakan secara teknis,” kata Borrell kepada wartawan, seraya menambahkan bahwa keputusan tersebut memerlukan persetujuan dari Israel, Mesir dan Palestina.

Misi sipil ini memerlukan persetujuan bulat dari 27 negara anggota UE. Belum jelas apa peran EUBAM ketika nanti dihidupkan kembali.

Menteri Luar Negeri Austria Alexander Schallenberg mengatakan akan memakan waktu lama untuk mengambil keputusan mengenai misi tersebut. Para diplomat mengatakan misi tersebut tidak mungkin dilakukan sebelum permusuhan di Rafah berhenti.

REUTERS | ANADOLU

Berita terkait

Apa yang Akan Terjadi setelah Pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, Terbunuh?

1 jam lalu

Apa yang Akan Terjadi setelah Pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, Terbunuh?

Pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, tewas dalam serangan udara Israel, apa yang akan terjadi selanjutnya?

Baca Selengkapnya

Jenderal Garda Revolusi Iran Turut Tewas Bersama Pemimpin Hizbullah

3 jam lalu

Jenderal Garda Revolusi Iran Turut Tewas Bersama Pemimpin Hizbullah

Jenderal terkemuka di Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) tewas dalam serangan udara Israel yang menewaskan pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah

Baca Selengkapnya

Siapakah Hashem Safieddine, Calon Pemimpin Baru Hizbullah?

5 jam lalu

Siapakah Hashem Safieddine, Calon Pemimpin Baru Hizbullah?

Hashem Safieddine adalah sepupu mendiang pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah yang tewas dibunuh Israel

Baca Selengkapnya

Israel Siaga 1 setelah Bunuh Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah

6 jam lalu

Israel Siaga 1 setelah Bunuh Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah

Militer Israel mengatakan negara zionis itu berada dalam kewaspadaan tinggi atau siaga 1 setelah membunuh pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah

Baca Selengkapnya

Pimpinan Hizbullah Dilaporkan Tewas, Iran Amankan Pemimpin Tertinggi

6 jam lalu

Pimpinan Hizbullah Dilaporkan Tewas, Iran Amankan Pemimpin Tertinggi

Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei telah dipindahkan ke lokasi yang aman menyusul klaim kematian pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah oleh Lebanon

Baca Selengkapnya

BREAKING NEWS: Hizbullah Resmi Umumkan Kematian Hassan Nasrallah

7 jam lalu

BREAKING NEWS: Hizbullah Resmi Umumkan Kematian Hassan Nasrallah

Hizbullah Lebanon secara remsi mengumumkan kematian pemimpin mereka selama tiga dekade, Hassan Nasrallah.

Baca Selengkapnya

Profil Hassan Nasrallah, Pemimpin Tiga Dekade Hizbullah Lebanon

10 jam lalu

Profil Hassan Nasrallah, Pemimpin Tiga Dekade Hizbullah Lebanon

Hassan Nasrallah, pemimpin kelompok Hizbullah Lebanon sejak 1992, dilaporkan tewas dalam serangan udara Israel di Beirut.

Baca Selengkapnya

BREAKING NEWS: Israel Klaim Bunuh Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah

10 jam lalu

BREAKING NEWS: Israel Klaim Bunuh Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah

Militer Israel mengklaim pada Sabtu 28 September 2024 telah membunuh pemimpin Hizbullah Lebanon Hassan Nasrallah

Baca Selengkapnya

Benjamin Netanyahu Mengutuk Iran di Sidang Umum PBB

15 jam lalu

Benjamin Netanyahu Mengutuk Iran di Sidang Umum PBB

Benjamin Netanyahu beralasan serangan yang dilakukannya pada Hizbullah di Lebanon adalah bentuk pertahanan.

Baca Selengkapnya

1.500 Orang Tewas akibat Serangan Israel, PBB: Lebanon Alami Kekerasan Paling Mematikan dalam Beberapa Dekade

18 jam lalu

1.500 Orang Tewas akibat Serangan Israel, PBB: Lebanon Alami Kekerasan Paling Mematikan dalam Beberapa Dekade

Koordinator Kemanusiaan PBB, Imran Riza, mengatakan Lebanon telah mengalami beberapa kekerasan paling mematikan dalam beberapa minggu terakhir

Baca Selengkapnya