Joe Biden: Apa yang Terjadi di Gaza Bukan Genosida

Selasa, 21 Mei 2024 14:05 WIB

Presiden AS Joe Biden berhenti sejenak saat pertemuan dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk membahas konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Tel Aviv, Israel, Rabu, 18 Oktober 2023. Miriam Alster/Pool via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden pada Senin, 20 Mei 2024, kembali membela Israel dengan mengatakan sekutu AS itu tidak melakukan genosida dengan melancarkan operasi militernya di Gaza yang telah menewaskan puluhan ribu orang.

“Apa yang terjadi di Gaza bukanlah genosida. Kami menolak hal itu,” kata Biden pada acara Bulan Warisan Yahudi Amerika di Gedung Putih, Washington, D.C., dikutip oleh Reuters.

Presiden dari Partai Demokrat itu telah menuai kecaman luas atas bantuan dan dukungan yang ia berikan kepada Israel di tengah operasi militer di Gaza, sehingga rakyat AS yang pro-Palestina menjulukinya “Joe Genosida”. Para mahasiswa dan civitas academica di perguruan tinggi di seluruh AS mengadakan protes besar-besaran dengan mendirikan perkemahan di kampus, mendapat sorotan nasional hingga menginspirasi gerakan serupa di berbagai negara. Mereka menuntut gencatan senjata di Gaza dan agar universitas mereka masing-masing melakukan divestasi dari Israel.

Dalam sambutannya di acara Gedung Putih, Biden menekankan keyakinannya Israel adalah korban sejak serangan 7 Oktober 2023 di Israel selatan oleh Hamas. Kelompok Palestina tersebut saat itu menewaskan 1.139 orang dan menyandera lebih dari 250 orang lainnya.

Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, serangan Israel di Gaza telah menewaskan sedikitnya 35.562 orang dan membuat 79.652 lainnya luka-luka. Lebih dari setengah populasi Gaza terpaksa menjadi pengungsi internal, dan infrastruktur penting termasuk fasilitas kesehatan telah banyak dihancurkan.

Atas tindakannya, Israel dituduh melakukan genosida oleh Afrika Selatan, yang membawa tuduhan tersebut untuk diadili oleh Mahkamah Internasional (ICJ) awal tahun ini. Biden mengatakan dukungan AS terhadap keselamatan dan keamanan warga Israel sangat kuat.

“Kami mendukung Israel untuk menumpas (ketua Hamas Yahya) Sinwar dan para penjagal Hamas lainnya. Kami ingin Hamas dikalahkan. Kami bekerja sama dengan Israel untuk mewujudkan hal itu,” katanya.

Sejumlah upaya negosiasi gencatan senjata antara Israel dan Hamas, yang juga mencakup ketentuan pembebasan sandera yang masih ditahan Hamas di Gaza, telah dilakukan. Perundingan yang ditengahi oleh mediator internasional tersebut telah terhenti, namun Biden berjanji tidak akan menyerah dalam membebaskan para sandera.

“Kami akan membawa mereka pulang, kami akan membawa mereka pulang, apa pun kesulitan yang mungkin terjadi,” kata Biden.

Ia juga menyerukan gencatan senjata segera di Gaza, sesuatu yang telah ia tegaskan lagi sebelumnya dalam pidato di upacara wisuda Morehouse College pada Minggu, 19 Mei 2024. Saat itu, beberapa lulusan Morehouse mengenakan syal keffiyeh asal Palestina dan memunggungi Biden sebagai bentuk protes diam.

Biden menolak keputusan jaksa Mahkamah Pidana Internasional (ICC) Karim Khan untuk mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu serta Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant atas dugaan kejahatan perang. Khan juga mengeluarkan surat yang sama terhadap Yahya Sinwar beserta dua pemimpin Hamas lainnya, Mohammed Diab Ibrahim Al-Masri dan Ismail Haniyeh.

ICC antara lain menyatakan Netanyahu dan Gallant membuat warga sipil Palestina kelaparan sebagai metode perang, sengaja menargetkan warga sipil dan melakukan pemusnahan. Juru bicara Kementerian Luar Negeri AS Matthew Miller menyangkal tudingan tersebut saat mengadakan konferensi pers Senin, 20 Mei 2024.

Ketika ditanya oleh wartawan apakah menurutnya hal-hal tersebut terjadi di Gaza, ia menjawab, “Tidak. Kami telah menjelaskan bahwa ada langkah-langkah yang kami ingin Israel ambil untuk meningkatkan pemberian bantuan kemanusiaan yang selama ini tidak mereka lakukan. Kenyataannya adalah kami telah melihat makanan masuk, air masuk, obat-obatan masuk – tidak cukup — tapi kami telah melihat garis tren yang mengalami perbaikan,” ujar Biden.


REUTERS

Advertising
Advertising

Pilihan editor: Sah, Biden Vs Trump di Pilpres AS Bakal Terulang Lagi!

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Berita terkait

Profil Sally Rooney, Penulis yang Vokal Dukung Pembebasan Palestina

4 jam lalu

Profil Sally Rooney, Penulis yang Vokal Dukung Pembebasan Palestina

Penulis Sally Rooney berani mengambil sikap politik tegas. Ia vokal menyuarakan pandangannya terhadap isu sosial, dan mendukung pembebasan Palestina.

Baca Selengkapnya

Benjamin Netanyahu Mengutuk Iran di Sidang Umum PBB

4 jam lalu

Benjamin Netanyahu Mengutuk Iran di Sidang Umum PBB

Benjamin Netanyahu beralasan serangan yang dilakukannya pada Hizbullah di Lebanon adalah bentuk pertahanan.

Baca Selengkapnya

1.500 Orang Tewas akibat Serangan Israel, PBB: Lebanon Alami Kekerasan Paling Mematikan dalam Beberapa Dekade

7 jam lalu

1.500 Orang Tewas akibat Serangan Israel, PBB: Lebanon Alami Kekerasan Paling Mematikan dalam Beberapa Dekade

Koordinator Kemanusiaan PBB, Imran Riza, mengatakan Lebanon telah mengalami beberapa kekerasan paling mematikan dalam beberapa minggu terakhir

Baca Selengkapnya

Jepang akan Kerahkan Pesawat Militer untuk Evakuasi Warga dari Lebanon

8 jam lalu

Jepang akan Kerahkan Pesawat Militer untuk Evakuasi Warga dari Lebanon

Jepang mendesak warganya untuk meninggalkan Lebanon dan memutuskan untuk mempersiapkan penerbangan militer untuk kemungkinan evakuasi

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Persenjataan Nuklir Rusia hingga Israel Tolak Gencatan Senjata di Lebanon

9 jam lalu

Top 3 Dunia: Persenjataan Nuklir Rusia hingga Israel Tolak Gencatan Senjata di Lebanon

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 27 September 2024 diawali peringatan Putin bahwa Rusia dapat menggunakan senjata nuklir jika diserang

Baca Selengkapnya

Mantan Jenderal: Israel akan Runtuh jika Perang Gaza Berlanjut Setahun Lagi

13 jam lalu

Mantan Jenderal: Israel akan Runtuh jika Perang Gaza Berlanjut Setahun Lagi

Pensiunan jenderal Israel memperingatkan bahwa jika perang Gaza berlanjut selama satu tahun lagi dan konflik meluas, Israel akan runtuh.

Baca Selengkapnya

Netanyahu: Israel Berperang demi 'Mempertahankan Kelangsungan Hidup'

15 jam lalu

Netanyahu: Israel Berperang demi 'Mempertahankan Kelangsungan Hidup'

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bersumpah untuk melanjutkan serangan Israel terhadap para pejuang yang didukung Iran di Lebanon.

Baca Selengkapnya

Netanyahu Pidato di Sidang Umum PBB, Delegasi Turki Walk Out

17 jam lalu

Netanyahu Pidato di Sidang Umum PBB, Delegasi Turki Walk Out

Delegasi Turki, dipimpin oleh perwakilan tetap PBB Duta Besar Ahmet Yildiz, meninggalkan aula sebelum Netanyahu tiba di podium

Baca Selengkapnya

Hamas Desak Para Pemimpin Dunia Walk Out saat Netanyahu Berpidato di PBB

17 jam lalu

Hamas Desak Para Pemimpin Dunia Walk Out saat Netanyahu Berpidato di PBB

Hamas mendesak para pemimpin negara yang hadir dalam Sidang Majelis Umum PBB untuk walk out pada pidato Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Dukung Palestina, 200 Serikat Pekerja Spanyol Gelar Aksi Mogok

18 jam lalu

Dukung Palestina, 200 Serikat Pekerja Spanyol Gelar Aksi Mogok

Aksi mogok untuk mendung Palestina ini terbesar yang pernah dilakukan serikat-serikat buruh Spanyol

Baca Selengkapnya