Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Reporter

Andika Dwi

Jumat, 3 Mei 2024 15:23 WIB

Seorang petugas kesehatan memegang botol berisi vaksin Oxford/AstraZeneca coronavirus disease (COVID-19) di Rumah Sakit Nasional di Abuja, Nigeria, 5 Maret 2021. [REUTERS/Afolabi Sotunde]

TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan farmasi asal Inggris, AstraZeneca mengakui dalam dokumen pengadilan bahwa vaksin Covid-19 hasil produksinya memiliki efek samping yang jarang terjadi. Hal itu menjadi pembuka jalan bagi pembayaran denda hukum senilai jutaan poundsterling, seperti dilaporkan The Telegraph pada Minggu, 28 April 2024.

AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin AZD1222 yang dikembangkan bersama Universitas Oxford menyebabkan cedera serius dan kematian, termasuk Sindrom Trombosis dengan Trombositopenia (TTS). Sindrom itu diketahui dapat mengakibatkan pembekuan darah dan jumlah trombosit darah rendah.

Pakar imunisasi Elizabeth Jane Soepardi sebelumnya mengatakan lebih dari satu miliar dosis vaksin AstraZeneca telah diterima masyarakat dunia. Dia mengklaim bahwa Badan Kesehatan Dunia (WHO) pun sudah menyatakan vaksin itu aman, seperti diberitakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pada Senin, 17 Mei 2021.

Daftar Vaksin Covid-19 yang Digunakan di Indonesia

Selain AstraZeneca, terdapat sejumlah produsen obat-obatan yang turut mengembangkan vaksin Covid-19. Namun, hanya beberapa vaksin yang digunakan di Indonesia melalui izin penggunaan darurat (UEA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Advertising
Advertising

Berikut rincian sebelas vaksin Covid-19 yang telah mendapatkan UEA dari BPOM:

Coronavac

- Produsen: Sinovac.

- Platform: inactivated virus.

- Jumlah dosis: 2 kali (0,5 mililiter per dosis).

- Interval pemberian: 28 hari.

- Usia penerima: lebih dari sama dengan 6 tahun.

- Izin EUA BPOM terbit: 11 Januari 2021.

Covid-19 Vaccine

- Produsen: Biofarma.

- Platform: inactivated virus.

- Jumlah dosis: 2 kali (0,5 mililiter per dosis).

- Interval pemberian: 28 hari.

- Usia penerima: lebih dari sama dengan 6 tahun.

- Izin EUA BPOM terbit: 16 Februari 2021.

<!--more-->

AstraZeneca
- Produsen: AstraZeneca.

- Platform: non-replicating viral vector.

- Jumlah dosis: 2 kali (0,5 mililiter per dosis).

- Interval pemberian: 8-12 minggu.

- Usia penerima: lebih dari sama dengan 18 tahun.

- Izin EUA BPOM terbit: 22 Februari 2021.

Sinopharm


- Produsen: Sinopharm.

- Platform: inactivated virus.

- Jumlah dosis: 2 kali (0,5 mililiter per dosis).

- Interval pemberian: 21 hari.

- Usia penerima: lebih dari sama dengan 18 tahun.

- Izin EUA BPOM terbit: 29 April 2021.

Moderna


- Produsen: Moderna.

- Platform: RNA pembawa pesan atau messenger RNA (mRNA).

- Jumlah dosis: 2 kali (0,5 mililiter per dosis).

- Interval pemberian: 28 hari.

- Usia penerima: lebih dari sama dengan 18 tahun.

- Izin EUA BPOM terbit: 2 Juli 2021.

Comirnaty


- Produsen: Pfizer and BioNtech.

- Platform: mRNA.

- Jumlah dosis: 2 kali (0,3 mililiter per dosis).

- Interval pemberian: 21 hari.

- Usia penerima: lebih dari sama dengan 12 tahun.

- Izin EUA BPOM terbit: 15 Juli 2021.

Sputnik V


- Produsen: Gamaleya, Rusia.

- Platform: non-replicating viral vector.

- Jumlah dosis: 2 kali (0,5 mililiter per dosis).

- Interval pemberian: 21 hari.

- Usia penerima: lebih dari sama dengan 18 tahun.

- Izin EUA BPOM terbit: 24 Agustus 2021.

<!--more-->

Janssen


- Produsen: Johnson & Johnson, Belanda.

- Platform: non-replicating viral vector.

- Jumlah dosis: 1 kali dosis tunggal (0,5 mililiter per dosis).

- Interval pemberian: -

- Usia penerima: lebih dari sama dengan 18 tahun.

- Izin EUA BPOM terbit: 7 September 2021.

Convidecia

- Produsen: CansinoBIO, Cina.

- Platform: non-replicating viral vector.

- Jumlah dosis: 1 kali dosis tunggal (0,5 mililiter per dosis).

- Interval pemberian: -

- Usia penerima: lebih dari sama dengan 18 tahun.

- Izin EUA BPOM terbit: 7 September 2021.

Zifivax


- Produsen: Anhui Zhifei Longcom Bio, Cina.

- Platform: rekombinan protein sub-unit.

- Jumlah dosis: 3 kali (0,5 mililiter per dosis).

- Interval pemberian: satu bulan tiap interval.

- Usia penerima: lebih dari sama dengan 18 tahun.

- Izin EUA BPOM terbit: 7 Oktober 2021.

Covovax


- Produsen: Serum Institute of India.

- Platform: rekombinan protein sub-unit.

- Jumlah dosis: 2 kali (0,5 mililiter per dosis).

- Interval pemberian: 21 hari.

- Usia penerima: lebih dari sama dengan 18 tahun.

- Izin EUA BPOM terbit: 7 Oktober 2021.

MELYNDA DWI PUSPITA

Pilihan editor: Kronologi Perkemahan Pro-Palestina di Universitas-universitas AS

Berita terkait

Presiden Jokowi Sebut Hikmah di Balik Pandemi Covid, Indonesia Bisa Menapak Menjadi Negara Industri

4 hari lalu

Presiden Jokowi Sebut Hikmah di Balik Pandemi Covid, Indonesia Bisa Menapak Menjadi Negara Industri

Presiden Jokowi mengatakan hikmah di balik pandemi Covid yaitu negara maju sibuk karena terjadi resesi, dimanfaatkan Indonesia membangun hilirisasi.

Baca Selengkapnya

3 Hal yang Disinyalir Penyebab Tupperware Bangkrut

6 hari lalu

3 Hal yang Disinyalir Penyebab Tupperware Bangkrut

Tupperware dan beberapa anak usahanya mengajukan permohonan pailit

Baca Selengkapnya

Dirjen Tenaga Kesehatan Kemenkes Hindari Wartawan Saat Keluar dari KPK, Diperiksa Kasus Pengadaan APD Covid-19

16 hari lalu

Dirjen Tenaga Kesehatan Kemenkes Hindari Wartawan Saat Keluar dari KPK, Diperiksa Kasus Pengadaan APD Covid-19

Sebelumnya, sudah ada banyak nama yang dipanggil KPK untuk diperiksa sebagai saksi kasus dugaan korupsi APD Covid-19

Baca Selengkapnya

Pemprov Papua Minta Warga Gunakan Masker untuk Cegah Penularan Mpox

17 hari lalu

Pemprov Papua Minta Warga Gunakan Masker untuk Cegah Penularan Mpox

Pemprov Papua melalui Dinas Kesehatan setempat meminta masyarakat agar mulai menerapkan penggunaan masker guna mencegah penularan virus Monkeypox (Mpox) atau cacar monyet

Baca Selengkapnya

Menteri BUMN Erick Thohir Merger AP I dan AP II Jadi PT Angkasa Pura Indonesia, Sejak Kapan Direncanakan?

18 hari lalu

Menteri BUMN Erick Thohir Merger AP I dan AP II Jadi PT Angkasa Pura Indonesia, Sejak Kapan Direncanakan?

Erick Thohir merger PT Angkasa Pura I (Persero)atau AP I dan AP II melalui proses integrasi yakni PT Angkasa Pura Indonesia atau InJourney Airports.

Baca Selengkapnya

BPS Beberkan Dampak Penduduk Kelas Menengah Turun Kelas: Perekonomian Kurang Resilien

27 hari lalu

BPS Beberkan Dampak Penduduk Kelas Menengah Turun Kelas: Perekonomian Kurang Resilien

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti membeberkan dampak proporsi jumlah penduduk kelas menengah yang turun kelas.

Baca Selengkapnya

Usut Korupsi Bansos Presiden di Masa Pandemi Covid-19, KPK Periksa Mantan Kepala Biro Kemensos

29 hari lalu

Usut Korupsi Bansos Presiden di Masa Pandemi Covid-19, KPK Periksa Mantan Kepala Biro Kemensos

KPK terus memeriksa sejumlah pihak yang terlibat dalam pengadaan Bansos Presiden di masa pandemi Covid-19. Kerugian negara sementara Rp 125 Miliar.

Baca Selengkapnya

BPS: 9,48 Juta Penduduk Kelas Menengah Turun ke Ambang Rentan Miskin

31 hari lalu

BPS: 9,48 Juta Penduduk Kelas Menengah Turun ke Ambang Rentan Miskin

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Amalia Adininggar mengatakan ada 9,48 juta penduduk kelas menengah yang turun kelas ke ambang rentan miskin.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ungkap Peran Jokowi Ketika Pandemi Covid-19

31 hari lalu

Prabowo Ungkap Peran Jokowi Ketika Pandemi Covid-19

Presiden terpilih Prabowo Subianto membela Presiden Jokowi yang kebijakan dan kinerjanya kerap mendapatkan kritikan.

Baca Selengkapnya

Mark Zuckerberg Menuduh Biden Sensor Konten Covid-19, Apa Maksudnya?

32 hari lalu

Mark Zuckerberg Menuduh Biden Sensor Konten Covid-19, Apa Maksudnya?

Mark Zuckerberg mengatakan ia menyesal telah tunduk pada tekanan pemerintah dalam kesaksian di tengah-tengah kampanye pilpres yang memanas.

Baca Selengkapnya