Menteri Pertama Skotlandia Kesal Dituduh Punya Kepentingan di Gaza

Reporter

Tempo.co

Senin, 11 Maret 2024 17:00 WIB

Menteri Pertama Skotlandia Humza Yousaf di Parlemen Skotlandia di Holyrood, di Edinburgh, Skotlandia, Inggris, 30 Maret 2023. REUTERS/Russell Cheyne

Menteri Pertama Skotlandia Humza Yousaf marah dengan tuduhan kalau dia punya konflik kepentingan saat memberikan persetujuan mendanai bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza. Yousaf menyebut tuduhan itu sebagai fitnah yang keterlaluan dan konspirasi sayap kanan.

Sebelumnya pada November 2023, Pemerintah Skotlandia mendonasikan uang bantuan sebesar GBP 250 ribu (Rp 4,9 miliar) ke badan PBB untuk pengungsi Palestina atau UNRWA. Uang itu dikucurkan sebagai tanggapan terhadap permohonan bantuan darurat di Jalur Gaza yang terkepung.

Surat kabar The Daily Telegraph mewartakan menteri-menteri di Skotlandia dan beberapa pejabat di Pemerintah Skotlandia saat itu merekomendasikan Yousaf agar mengirimkan uang sekitar GBP 100 ribu dan GBP 200 ribu ke UNICEF untuk mendanai program air organisasi itu. Namun saran itu tidak didengarkan Yousaf, dan sebaliknya Yousaf dilaporkan menggelar rapat dengan beberapa delegasi UNRWA lalu mengatakan agar Skotlandia mengucurkan pendanaan GBP 250 ribu (Rp 4,9 miliar) ke lembaga itu.

Advertising
Advertising

Semenjak kejadian itu, muncul sejumlah artikel yang menuduh Yousaf mendanai Hamas. Kubu oposisi menuduh Yousaf sudah kelewat batas dengan menuduhnya melanggar kode etik serta punya konflik kepentingan karena mertuanya terjebak dalam perang Gaza ketika itu.

Yousaf menyebut segala tuduhan yang diarahkan padanya fitnah media terhadap dia dan keluarganya. Yousaf menulis di media sosial X bahwa Pemerintah Skotlandia benar memberikan uang bantuan ke Gaza, di mana hal ini sama dilakukan oleh pemerintah di negara-negara Barat karena kondisi kemanusiaan di sana yang tak terbayangkan. Yousaf beralasan pendanaan ke UNRWA adalah cara paling efektif untuk memastikan dana sampai ke tempat yang membutuhkan. Dengan begitu, tak heran banyak negara-negara, termasuk Inggris, memberikan uang bantuan ke UNRWA.

“Saya tidak ada sangkut-paut dengan mertua saya yang tidak bisa keluar dari Gaza. Mereka pada akhirnya bisa keluar dari Gaza karena usaha dari tim penanganan krisis di sana. Mereka keluar lewat cara yang sama dengan warga negara Inggris lainnya. Selain dari pada itu – itu adalah kebohongan dan fitnah,” ujar Yousaf.

Sumber: middleeastmonitor.com

Pilihan editor: Pesan Ramadan Joe Biden Singgung Kondisi Gaza

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Berita terkait

Ratusan Tawon Serang Tentara Israel di Gaza Selatan, 12 Orang Masuk RS

14 jam lalu

Ratusan Tawon Serang Tentara Israel di Gaza Selatan, 12 Orang Masuk RS

Tentara Israel diserang ratusan tawon saat melintasi Gaza Selatan. Satu tentara dirawat di ICU.

Baca Selengkapnya

Media Israel: Pemimpin Hamas Yahya Sinwar Mungkin Ada di Terowongan Khan Younis

17 jam lalu

Media Israel: Pemimpin Hamas Yahya Sinwar Mungkin Ada di Terowongan Khan Younis

Yahya Sinwar, pemimpin Hamas di Jalur Gaza, mungkin masih berada di dalam terowongan bawah tanah Kota Khan Younis

Baca Selengkapnya

Hamas Kembali Umumkan Kematian Sandera akibat Luka Pengeboman Israel

18 jam lalu

Hamas Kembali Umumkan Kematian Sandera akibat Luka Pengeboman Israel

Hamas mengatakan bahwa sandera Israel Nadav Popplewell telah meninggal. Ia tewas akibat luka yang dideritanya dalam serangan udara Israel ke Gaza

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Perdagangan Indonesia-Israel hingga Dubes Israel Robek Piagam PBB

19 jam lalu

Top 3 Dunia: Perdagangan Indonesia-Israel hingga Dubes Israel Robek Piagam PBB

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 11 Mei 2024 diawali oleh tanggapan Dubes Palestina Zuhair Al-Shun soal perdagangan antara Indonesia-Israel

Baca Selengkapnya

Televisi Belgia Boikot Kontestan Israel di Eurovision

1 hari lalu

Televisi Belgia Boikot Kontestan Israel di Eurovision

Stasiun televisi Belgia VRT menghentikan siaran kontes lagu Eurovision untuk mengutuk pelanggaran hak asasi manusia oleh Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

Tahan Bantuan Senjata ke Israel, Biden Terancam Dimakzulkan Anggota DPR AS

1 hari lalu

Tahan Bantuan Senjata ke Israel, Biden Terancam Dimakzulkan Anggota DPR AS

Anggota DPR AS dari Partai Republik, Cory Mills, pada Jumat mengatakan telah mengajukan pasal pemakzulan terhadap Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Australia dan Selandia Baru Dukung Palestina dalam Keanggotan Penuh PBB

1 hari lalu

Australia dan Selandia Baru Dukung Palestina dalam Keanggotan Penuh PBB

Australia dan Selandia Baru pada Jumat bergabung dengan 141 negara lain untuk mendukung negara Palestina dalam pemungutan suara keanggotaan PBB

Baca Selengkapnya

Whistleblower Israel Ungkap Penyiksaan Tahanan Palestina dari Gaza di Penjara Negev

1 hari lalu

Whistleblower Israel Ungkap Penyiksaan Tahanan Palestina dari Gaza di Penjara Negev

Para pengungkap fakta atau whistleblower Israel mengungkapkan kondisi tahanan Palestina di sebuah pangkalan militer yang digunakan sebagai penjara

Baca Selengkapnya

Kisah Israel Diterima Jadi Anggota PBB 75 Tahun Lalu, Diwarnai Pendudukan dan Pengusiran Paksa Warga Palestina

1 hari lalu

Kisah Israel Diterima Jadi Anggota PBB 75 Tahun Lalu, Diwarnai Pendudukan dan Pengusiran Paksa Warga Palestina

Pemberian mandat negara Israel didasari anggapan warga Yahudi berhak jadi tuan atas nasib sendiri seperti halnya semua bangsa lainnya yang berdaulat.

Baca Selengkapnya

Uni Emirat Arab Tolak Ajakan Netanyahu untuk Jadi Bagian Pemerintahan Gaza

1 hari lalu

Uni Emirat Arab Tolak Ajakan Netanyahu untuk Jadi Bagian Pemerintahan Gaza

Uni Emirat Arab (UEA) mengecam undangan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk berpartisipasi dalam pemerintahan Gaza.

Baca Selengkapnya