Prancis Resmi Jamin Hak Aborsi dalam Konstitusi

Selasa, 5 Maret 2024 15:00 WIB

Ilustrasi aborsi. Chip Somodevilla/Getty Images

TEMPO.CO, Jakarta - Prancis resmi menjamin hak untuk aborsi setelah mengamandemen konstitusi tahun 1958 pada Senin, 4 Maret 2024. Anggota parlemen dan senator memberi suara 780 lawan 72 dalam sebuah pemungutan suara spesial gabungan dari dua majelis parlemen, yang berlangsung di Istana Versailles, 19 kilometer dari Paris.



“Kami mengirimkan pesan kepada semua perempuan: tubuh Anda adalah milik Anda dan tidak ada yang bisa mengambil keputusan untuk Anda,” kata Perdana Menteri Gabriel Attal kepada anggota parlemen menjelang pemungutan suara.



Pemungutan suara itu menghasilkan pasal 34 konstitusi Prancis yang berbunyi, “undang-undang menentukan kondisi di mana seorang perempuan mempunyai jaminan kebebasan untuk melakukan aborsi.”



Langkah ini diambil beberapa hari sebelum Hari Perempuan Sedunia yang jatuh pada 8 Maret setiap tahunnya. Aktivis hak aborsi yang berkumpul di pusat kota Paris bersorak dan bertepuk tangan ketika hasil pemungutan suara diumumkan di layar raksasa, dengan Menara Eiffel menampilkan pesan “MyBodyMyChoice” sebagai latar perayaan tersebut.



Di Prancis, perempuan telah memiliki hak yang dijamin hukum untuk melakukan aborsi sejak adanya undang-undang tahun 1975. Namun jajak pendapat menunjukkan sekitar 85 persen masyarakat mendukung amandemen konstitusi yang melindungi hak untuk mengakhiri kehamilan.

Advertising
Advertising



Keputusan Mahkamah Agung Amerika Serikat pada 2022 untuk membatalkan keputusan Roe v. Wade yang mengakui hak konstitusional perempuan untuk melakukan aborsi akhirnya mendorong para aktivis mendesak Prancis mengamandemen konstitusinya.



“Hak (untuk aborsi) telah dicabut di Amerika Serikat. Jadi tidak ada yang membuat kami berpikir bahwa Prancis terbebas dari risiko ini,” kata Laura Slimani, dari kelompok hak asasi manusia Fondation des Femmes.


Kritik dari Vatikan dan oposisi
Keputusan parlemen Prancis ini mengundang kritik dari beberapa pihak. Akademi Kepausan untuk Kehidupan (PAV) dalam Gereja Katolik Roma mengeluarkan pernyataan yang menegaskan bahwa di era HAM universal, tidak ada ‘hak’ untuk mengambil nyawa manusia.



Pemimpin sayap kanan Pranics Marine Le Pen mengatakan Presiden Prancis Emmanuel Macron menggunakan momen untuk mendapatkan poin politik, karena besarnya dukungan terhadap hak aborsi di negara tersebut.


“Kami akan memilih untuk memasukkannya ke dalam Konstitusi karena kami tidak punya masalah dengan hal itu,” kata Le Pen kepada wartawan menjelang pemungutan suara di Versailles. Dia menambahkan terlalu berlebihan untuk menyebut pemungutan suara tersebut sebagai langkah bersejarah, karena hak aborsi memang tidak berada dalam risiko di Prancis.



REUTERS | FRANCE24

Pilihan editor: Israel Setuju Merevisi Lirik Lagu untuk Kontes Eurovision yang Merujuk pada Serangan 7 Oktober

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Berita terkait

Slovenia Mulai Prosedur untuk Akui Negara Palestina

2 hari lalu

Slovenia Mulai Prosedur untuk Akui Negara Palestina

Pemerintah Slovenia pada Kamis memulai prosedur untuk mengakui Negara Palestina guna membantu mengakhiri kekerasan di Gaza

Baca Selengkapnya

Rusia Ancam Prancis Akan Buru Tentaranya Jika Dikirim ke Ukraina

3 hari lalu

Rusia Ancam Prancis Akan Buru Tentaranya Jika Dikirim ke Ukraina

Rusia menemukan banyak warga negara Prancis yang tewas di Ukraina.

Baca Selengkapnya

Jika Lolos Olimpiade Paris 2024, Timnas Indonesia Satu Grup dengan Prancis, AS, dan Selandia Baru

5 hari lalu

Jika Lolos Olimpiade Paris 2024, Timnas Indonesia Satu Grup dengan Prancis, AS, dan Selandia Baru

Timnas Indonesia akan satu grup dengan tuan rumah Prancis, Amerika Serikat, dan Selandia Baru bila lolos Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Selain Istana Versailles 4 Chateau di Paris Ini Tak Kalah Megah dan Menakjubkan

6 hari lalu

Selain Istana Versailles 4 Chateau di Paris Ini Tak Kalah Megah dan Menakjubkan

Kalau sudah pernah ke Istana Versailles dan ingin mencari tempat baru, berikut ini adalah istana terbaik di dekat Paris

Baca Selengkapnya

Emmanuel Macron Mengutuk Unjuk Rasa Mahasiswa Pro-Palestian yang Menutup Paksa Gerbang Kampus

6 hari lalu

Emmanuel Macron Mengutuk Unjuk Rasa Mahasiswa Pro-Palestian yang Menutup Paksa Gerbang Kampus

Emmanuel Macron mengutuk blokade oleh demonstran pro-Palesitna yang menutup pintu-pintu gerbang masuk ke universitas.

Baca Selengkapnya

Israel Resmi Menutup Operasional Al Jazeera

7 hari lalu

Israel Resmi Menutup Operasional Al Jazeera

Lewat pemungutan oleh anggota parlemen Israel, operasional Al Jazeera di Israel resmi ditutup karena dianggap menjadi ancaman keamanan

Baca Selengkapnya

Legendaris! Nama Beyonce akan Masuk ke dalam Kamus Prancis Larousse

9 hari lalu

Legendaris! Nama Beyonce akan Masuk ke dalam Kamus Prancis Larousse

Nama Beyonce akan masuk ke dalam Kamus Prancis Le Petit Larousse edisi terbaru tahun ini dengan definisi sebagai penyanyi R&B dan pop Amerika.

Baca Selengkapnya

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

9 hari lalu

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

Universitas Sciences Po di Paris menolak tuntutan mahasiswa untuk memutus hubungan dengan universitas-universitas Israel.

Baca Selengkapnya

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

10 hari lalu

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

Setiap peserta akan diberikan keranjang piknik gratis yang dikemas sampai penuh oleh sejumlah pemilik restoran ikonik di jalanan Kota Paris itu.

Baca Selengkapnya

Parlemen Arab Desak Investigasi Internasional Kuburan Massal di Gaza

13 hari lalu

Parlemen Arab Desak Investigasi Internasional Kuburan Massal di Gaza

Parlemen Arab menyerukan investigasi internasional independen menyusul penemuan kuburan massal di Rumah Sakit Al-Shifa dan Rumah Sakit Nasser di Gaza

Baca Selengkapnya