Peringatan 45 Tahun Revolusi Iran, Warga Bakar Bendera Amerika Serikat

Senin, 12 Februari 2024 09:00 WIB

Anggota angkatan laut Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Iran mengikuti latihan di Pulau Abu Musa, dalam gambar ini diperoleh pada 2 Agustus 2023. IRGC/WANA (West Asia News Agency)/Handout via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Ratusan ribu demonstran membakar bendera Amerika Serikat dan Israel sekaligus meneriakkan “Matilah Israel! Matilah Amerika Serikat!” dalam demonstrasi peringatan 45 tahun Revolusi Iran yang berlangsung di berbagai wilayah negara tersebut pada Minggu, 11 Februari 2024.


Presiden Iran Ebrahim Raisi dalam pidato yang disiarkan di televisi, menuduh musuh bebuyutan Teheran, Amerika Serikat dan beberapa negara Barat mendukung “kejahatan rezim Zionis (Israel) terhadap kemanusiaan di Gaza”.


Saluran TV pemerintah mewartakan jutaan orang hadir dalam unjuk rasa 45 tahun revolusi Iran dan menunjukkan kerumunan menyerukan kematian bagi Amerika Serikat dan Israel. Teriakan tersebut merupakan hal biasa dalam unjuk rasa yang diadakan pemerintah untuk memperingati Revolusi Islam pada 1979, yaitu peristiwa menggulingkan kekuasaan monarki pimpinan Shah Mohammad Reza Pahlavi yang didukung Amerika Serikat.



Media pemerintah Iran juga memublikasikan gambar beberapa pengunjuk rasa membawa patung Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu gantung diri dengan jerat. Mereka yang berunjuk rasa di antaranya tentara, pelajar, ulama dan pejabat senior politik dan militer. Demonstran perempuan berpakaian hitam sambil membawa anak, ikut turun ke jalan, banyak di antaranya membawa potret Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei.


Perang Israel terhadap kelompok Hamas di Gaza yang kini memasuki bulan keempat telah menyebar ke seluruh kawasan Timur Tengah, dengan kelompok-kelompok yang didukung oleh Iran melancarkan serangan terhadap sasaran Israel dan Amerika Serikat. Pada awal bulan ini, tentara Amerika Serikat melancarkan serangan melawan kelompok-kelompok sekutu Iran di Irak, Suriah dan Yaman sebagai balasan dari serangan mematikan terhadap pasukan AS di pos terpencil di Yordania.

Advertising
Advertising



Hamas merupakan bagian dari “Poros Perlawanan” Iran, sebuah aliansi regional yang mencakup Hizbullah Lebanon, pemerintahan Presiden Bashar al-Assad di Suriah, kelompok milisi Syiah di Irak dan Houthi yang menguasai sebagian besar Yaman. Iran, yang mengatakan semua anggota aliansi mengambil keputusan sendiri secara independen, telah berulang kali menyatakan bahwa Teheran tidak akan campur tangan langsung dalam konflik di Gaza kecuali jika negara itu sendiri diserang oleh Israel atau Amerika Serikat.



REUTERS

Pilihan editor : Israel Hancurkan Kantor Lembaga Pers Independen Palestina

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Berita terkait

Hamas Kembali Umumkan Kematian Sandera akibat Luka Pengeboman Israel

15 jam lalu

Hamas Kembali Umumkan Kematian Sandera akibat Luka Pengeboman Israel

Hamas mengatakan bahwa sandera Israel Nadav Popplewell telah meninggal. Ia tewas akibat luka yang dideritanya dalam serangan udara Israel ke Gaza

Baca Selengkapnya

Iran akan Ubah Doktrin Nuklir Jika Israel Ancam Keberadaannya

2 hari lalu

Iran akan Ubah Doktrin Nuklir Jika Israel Ancam Keberadaannya

Iran sekali lagi memperingatkan Israel agar tidak mengancam eksistensinya atau mereka akan mengubah doktrin nuklir yang telah diumumkannya.

Baca Selengkapnya

Sejumlah Kasus Kematian di Kampus Akibat Penganiayaan, Terakhir Taruna di STIP Jakarta

3 hari lalu

Sejumlah Kasus Kematian di Kampus Akibat Penganiayaan, Terakhir Taruna di STIP Jakarta

Mahasiswa STIP Jakarta bernama Putu Satria Rastika dinyatakan meninggal setelah dianiaya seniornya. Ini bukan kejadian pertama kematian di kampus.

Baca Selengkapnya

Jumlah Kematian Akibat Senjata Api di Amerika Serikat Capai Rekor Tertinggi

5 hari lalu

Jumlah Kematian Akibat Senjata Api di Amerika Serikat Capai Rekor Tertinggi

Amerika Serikat tengah menjadi sorotan pasca-penembakan terbaru di Buffalo dan legalisasi senjata api di Tennessee. Bagaimana fakta-faktanya?

Baca Selengkapnya

Tak Hanya di STIP Jakarta, Kasus Kematian Mahasiswa Dianiaya Senior Terjadi di Beberapa Kampus Ini

5 hari lalu

Tak Hanya di STIP Jakarta, Kasus Kematian Mahasiswa Dianiaya Senior Terjadi di Beberapa Kampus Ini

Selain di STIP Jakarta, berikut beberapa kasus kematian mahasiswa yang dianiaya seniornya di kampus.

Baca Selengkapnya

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

8 hari lalu

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

WHO mengatakan tidak ada rencana darurat yang dapat mencegah "tambahan angka kematian" di Rafah jika Israel menjalankan operasi militernya di sana.

Baca Selengkapnya

Penyebab Sulit Redakan Kesedihan karena Kehilangan Orang Tersayang

8 hari lalu

Penyebab Sulit Redakan Kesedihan karena Kehilangan Orang Tersayang

Kehilangan orang yang disayangi memang berat. Tak jarang, kesedihan bisa berlangsung lama, bahkan sampai bertahun-tahun.

Baca Selengkapnya

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

9 hari lalu

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian mengatakan Iran telah membebaskan awak kapal MSC Aries yang terafiliasi dengan Israel, setelah sempat disita di dekat Selat Hormuz.

Baca Selengkapnya

Lima Perusahaan AS Kena Sanksi Iran karena Terlibat Genosida Gaza

10 hari lalu

Lima Perusahaan AS Kena Sanksi Iran karena Terlibat Genosida Gaza

Iran memberikan sanksi kepada perusahaan-perusahaan AS, individu-individu, yang terlibat dalam genosida di Gaza

Baca Selengkapnya

IPW Sebut Polisi Mesti Telusuri Motif Kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi, Jangan Berhenti Kesimpulan Bunuh Diri

12 hari lalu

IPW Sebut Polisi Mesti Telusuri Motif Kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi, Jangan Berhenti Kesimpulan Bunuh Diri

IPW menilai proses pemeriksaan terhadap tewasnya Brigadir Ridhal Ali Tomi tak cukup berhenti di kesimpulan bunuh diri.

Baca Selengkapnya