Empat Negara Eropa Ini Tetap Setia Mendukung UNRWA
Editor
Ida Rosdalina
Jumat, 9 Februari 2024 07:30 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Israel menuduh 12 dari 13.000 pegawai UNRWA di Jalur Gaza mengambil bagian dalam serangan pimpinan Hamas terhadap Israel tahun lalu. Klaim tersebut muncul ketika Israel menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas perangnya di Gaza, dan setelah bertahun-tahun Israel menyerukan agar badan tersebut dibubarkan.
Enam belas negara langsung menangguhkan pendanaan mereka kepada badan tersebut menyusul tuduhan Israel, termasuk para donor teratas seperti Amerika Serikat dan Jerman. Namun empat negara Eropa ini tetap memantapkan tekad untuk memberi pendanaan bagi UNRWA.
Belgia
Belgia akan terus memberikan bantuan keuangan kepada Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB (UNRWA), Wakil Perdana Menteri Petra De Sutter mengatakan dalam sebuah pernyataan Kamis pekan lalu.
"Belgia akan terus mendanai UNRWA. Badan ini tidak tergantikan dalam memberikan bantuan kemanusiaan yang mendesak dan krusial di Gaza," kata De Sutter di X.
Ia menambahkan bahwa Belgia akan memantau dengan seksama penyelidikan internal PBB dan bahwa UNRWA harus memberikan transparansi penuh.
Menteri Luar Negeri Belgia Hadja Lahbib mengatakan dalam sebuah pernyataan terpisah, "Pengungkapan baru-baru ini tentang UNRWA sangat serius dan mengkhawatirkan. Penyelidikan harus dilakukan secara menyeluruh. Semua fakta harus terungkap. Belgia akan terus membantu warga sipil Palestina dan memastikan bahwa bantuan kemanusiaan sampai ke tangan mereka."
Norwegia
Menteri Luar Negeri Norwegia Espen Barth Eide mengumumkan pada Rabu, 7 Februari 2024, bahwa Oslo akan memberikan dana sekitar US$26 juta kepada Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA) untuk membantu pengungsi Palestina.
“Saya senang bahwa kami dapat mentransfer NOK 275 juta (US$26 juta) hari ini untuk upaya organisasi tersebut dalam membantu pengungsi Palestina,” kata Menteri Eide dalam sebuah pernyataan, seraya menyebutkan bahwa “dana dari Norwegia akan digunakan untuk upaya UNRWA dalam memberikan bantuan kepada 5,9 juta pengungsi Palestina di Gaza, di Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur, dan di Lebanon, Suriah, dan Yordania.”
Eide menekankan bahwa “sangat mustahil bagi Norwegia untuk mundur dari komitmen ini, pada saat Gaza pada dasarnya berada dalam kehancuran.”
Dia menggarisbawahi bahwa badan PBB tersebut berada dalam “situasi keuangan yang kritis,” dan menambahkan bahwa “dukungan kami terhadap upaya UNRWA menjadi lebih penting dari sebelumnya” karena lembaga ini adalah “tulang punggung upaya kemanusiaan di Gaza.”
<!--more-->
Spanyol
Spanyol akan mengirimkan bantuan tambahan sebesar 3,5 juta euro ($3,8 juta) kepada badan pengungsi Palestina PBB, UNRWA, kata Menteri Luar Negeri Jose Manuel Albares kepada anggota parlemen pada Senin, 5 Februari 2024.
“Situasi UNRWA sangat memprihatinkan dan ada risiko serius bahwa kegiatan kemanusiaannya akan lumpuh di Gaza dalam beberapa minggu,” kata Albares kepada anggota parlemen.
Madrid menyumbangkan 18,5 juta euro langsung ke UNRWA pada 2023, termasuk 10 juta euro yang disetujui pada Desember menyusul keputusan untuk melipatgandakan bantuan pembangunan dan kemanusiaan ke wilayah Palestina.
Portugal
Pemerintah sementara Portugal mengatakan pada Jumat pekan lalu bahwa mereka akan terus mendanai Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA) dan mengumumkan bahwa mereka akan mengirimkan tambahan satu juta euro, meskipun ada tuduhan terorisme oleh Israel terhadap beberapa pegawainya.
Berbicara kepada media Portugis dari Brussels, Menteri Luar Negeri João Gomes Cravinho mengatakan bahwa ia telah bertemu dengan Komisaris Jenderal UNRWA Philippe Lazzarini dan "sangat percaya diri dan puas dengan penjelasan" yang diberikan olehnya, "terutama karena ini bukan sesuatu yang bersifat struktural di UNRWA."
"Pekerjaan UNRWA sangat penting dan oleh karena itu kami akan terus mendukung UNRWA," tegasnya dan mengumumkan bahwa Portugal akan memberikan satu juta euro dalam beberapa minggu mendatang sebagai "sumbangan khusus", sebagai tambahan dari empat juta yang diumumkan pada akhir 2023 dan telah disalurkan.
"Jutaan tambahan ini sekarang akan datang dalam situasi yang berbeda, dalam konteks di mana beberapa negara telah mengumumkan bahwa mereka akan membekukan pendanaan mereka," jelasnya.
Pengumuman Portugal ini muncul sehari setelah diplomat tertinggi Uni Eropa, Josep Borrell, memperingatkan bahwa ratusan ribu orang akan mati jika pendanaan dihentikan pada pertemuan puncak para pemimpin Uni Eropa pada Kamis.
“Jika Anda memotong pendanaan untuk UNRWA, Anda tengah menghukum seluruh rakyat Palestina. Tidak ada alternatif bagi UNRWA jika Anda ingin mereka tetap hidup. Jadi tidak boleh ada hukuman kolektif untuk rakyat Palestina,” ia menekankan.
REUTERS | AL MAYADEEN | ANADOLU
Pilihan Editor: Penjualan Unilever di Indonesia Terpukul karena Boikot Anti-Israel