Marianne Williamson Batalkan Pencalonan di Pilpres AS Lawan Joe Biden

Jumat, 9 Februari 2024 07:00 WIB

Nadine Seiler dari Waldorf, Maryland, mengibarkan bendera Amerika yang terbalik di luar Gedung Putih sehari setelah pemilihan presiden AS 2020 di Washington, AS, 4 November 2020. Hasil perhitungan suara sementara yang dipublikasikan media AP memperlihatkan Biden sudah mengantongi 264 suara elektoral atau tinggal membutuhkan 6 suara lagi untuk memenangkan Pemilu AS. REUTERS/Erin Scott

TEMPO.CO, Jakarta - Politikus dan penulis Marianne Williamson membatalkan pencalonannya untuk nominasi presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat pada Rabu malam, 7 Februari 2024. Keputusannya ini, sekaligus mengakhiri upayanya bersaing dengan Presiden Amerika Serikat Joe Biden yang akan kembali maju di Pilpres 2024.


“Mulai hari ini kami menangguhkan kampanye kami. Meskipun tingkat kegagalan kami terlihat jelas bagi semua orang, namun tingkat keberhasilannya nyata. Kami mengartikulasikan kebenaran yang lebih dalam dan otentik dibandingkan kebenaran yang biasa diakui oleh kelompok politik,” tulisnya pada Rabu malam dalam sebuah pesan kepada para pendukungnya.



Williamson, 71 tahun, telah fokus pada pemilu primer Partai Demokrat di negara bagian New Hampshire pada 23 Januari lalu. Namun ia hanya memperoleh sekitar 4 persen dukungan dalam pemungutan suara yang dimenangkan Biden dengan mudah, meski presiden petahana itu tidak ikut dalam pemungutan suara.


Ini bukan upaya pertamanya untuk menjadi kandidat presiden. Sebelumnya, Williamson pernah mencalonkan diri sebagai nominasi Partai Demokrat pada 2020. Dia mengampanyekan gagasan anti-kemapanan dengan salah satu slogannya, 'Mengganggu Sistem'.



“Meskipun kami tidak berhasil menjalankan kampanye politik yang menang, saya tahu dalam hati kami (sudah membuat) dampak pada politik. Kami berbicara untuk mereka yang paling diabaikan di Amerika saat ini dan yang luka-lukanya paling membutuhkan penyembuhan,” tulis Williamson pada Rabu. Penantang Biden lainnya, Perwakilan Demokrat Dean Phillips dari Minnesota, masih tetap berkampanye meskipun mendapat dukungan terbatas.



REUTERS | CNBC

Advertising
Advertising

Pilihan editor: Minggat 20 Tahun, Anak Pulang ke Rumah Sudah Jadi Biksu

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Berita terkait

Biden: Gencatan Senjata Israel Hamas Bisa Terjadi Besok Bila Seluruh Sandera Dibebaskan

18 jam lalu

Biden: Gencatan Senjata Israel Hamas Bisa Terjadi Besok Bila Seluruh Sandera Dibebaskan

Joe Biden mengatakan gencatan senjata bisa terjadi secepatnya jika seluruh sandera Israel dibebaskan oleh Hamas.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Perdagangan Indonesia-Israel hingga Dubes Israel Robek Piagam PBB

21 jam lalu

Top 3 Dunia: Perdagangan Indonesia-Israel hingga Dubes Israel Robek Piagam PBB

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 11 Mei 2024 diawali oleh tanggapan Dubes Palestina Zuhair Al-Shun soal perdagangan antara Indonesia-Israel

Baca Selengkapnya

Tahan Bantuan Senjata ke Israel, Biden Terancam Dimakzulkan Anggota DPR AS

1 hari lalu

Tahan Bantuan Senjata ke Israel, Biden Terancam Dimakzulkan Anggota DPR AS

Anggota DPR AS dari Partai Republik, Cory Mills, pada Jumat mengatakan telah mengajukan pasal pemakzulan terhadap Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Australia dan Selandia Baru Dukung Palestina dalam Keanggotan Penuh PBB

1 hari lalu

Australia dan Selandia Baru Dukung Palestina dalam Keanggotan Penuh PBB

Australia dan Selandia Baru pada Jumat bergabung dengan 141 negara lain untuk mendukung negara Palestina dalam pemungutan suara keanggotaan PBB

Baca Selengkapnya

Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa bagi Palestina di PBB

1 hari lalu

Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa bagi Palestina di PBB

Indonesia mendorong pemberian hak-hak istimewa bagi Palestina dalam Sidang Darurat Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)

Baca Selengkapnya

Bapanas Siapkan Revisi Aturan Cadangan Pangan untuk Atasi Kemiskinan Ekstrem

1 hari lalu

Bapanas Siapkan Revisi Aturan Cadangan Pangan untuk Atasi Kemiskinan Ekstrem

Bapanas siapkan revisi Perpres mengenai Penyelenggaraan Cadangan Pangan Pemerintah untuk atasi kemiskinan ekstrem.

Baca Selengkapnya

Cina Desak AS Tak Hadang Proses Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

1 hari lalu

Cina Desak AS Tak Hadang Proses Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Dubes Cina untuk PBB Fu Cong mendesak Amerika Serikat untuk tidak menghalangi proses keanggotaan penuh Palestina di PBB yang didukung Majelis Umum

Baca Selengkapnya

Jaksa AS Tuntut Hukuman 40 Tahun Penjara bagi Penyerang Suami Nancy Pelosi

1 hari lalu

Jaksa AS Tuntut Hukuman 40 Tahun Penjara bagi Penyerang Suami Nancy Pelosi

Jaksa menuntut pria yang masuk ke rumah mantan Ketua DPR AS Nancy Pelosi dan menyerang suaminya dengan palu harus menjalani hukuman 40 tahun penjara.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Tahan Pengiriman Amunisi ke Israel, Cegah Tragedi Rafah atau Sekadar Peninjauan?

1 hari lalu

Amerika Serikat Tahan Pengiriman Amunisi ke Israel, Cegah Tragedi Rafah atau Sekadar Peninjauan?

Menhan Amerika Serikat Lloyd Austin mengatakan pada hari Rabu, bahwa terkait Rafah, AS meninjau beberapa pengiriman senjata jangka pendek ke Israel.

Baca Selengkapnya

Tantrum, Dubes Israel untuk PBB Hancurkan Piagam PBB dalam Sidang Majelis Umum

1 hari lalu

Tantrum, Dubes Israel untuk PBB Hancurkan Piagam PBB dalam Sidang Majelis Umum

Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan merobek salinan Piagam PBB untuk memprotes pemungutan suara yang mendukung keanggotaan penuh Palestina

Baca Selengkapnya