Migran Tewas Gantung Diri Picu Protes Berujung Kerusuhan di Italia

Reporter

Tempo.co

Selasa, 6 Februari 2024 10:21 WIB

Pusat penahanan migran Ponte Galeria terlihat di dekat Roma, Italia, 6 Mei 2017. Gambar diambil 6 Mei 2017. REUTERS/Steve Scherer

TEMPO.CO, Jakarta - Unjuk rasa di pusat repatriasi bagi migran di Roma, Italia, berubah menjadi kerusuhan yang menyebabkan 14 orang ditahan dengan tuduhan melukai petugas, demikian menurut keterangan polisi.

Seperti dikutip dari Anadolu, Selasa 6 Februari 2024, para migran mulai mengadakan protes pada Minggu pagi setelah seorang pria berusia 21 tahun asal Guinea ditemukan tewas gantung diri.

Polisi Italia mengatakan, para migran membakar kasur dan sebuah mobil, merusak perabot di kantor repatriasi dan kemudian terlibat bentrokan dengan polisi, melukai tiga petugas yang berusaha mengatasi unjuk rasa.

Menurut otoritas setempat, mereka terpaksa menggunakan gas air mata karena unjuk rasa berubah menjadi aksi kekerasan sehingga meminta tambahan petugas keamanan untuk mencegah migran yang berusaha melarikan diri.

Situasi baru terkendali sekitar Minggu malam pukul 22.00 waktu setempat. Para migran tersebut berasal dari Maroko, Pakistan, Kuba, Chile, Senegal, Tunisia, Nigeria dan Gambia. Para migran dari negara-negara tersebut tidak mempunyai hak otomatis untuk mendapatkan suaka di Italia.

Advertising
Advertising

Mereka ditampung di pusat penahanan sambil menjalani prosedur untuk identifikasi sebelum dipulangkan ke negara asal.

Prosedur-prosedur tersebut seringkali memakan waktu lama karena kesulitan dalam mengidentifikasi migran yang tidak memiliki dokumen, atau karena tidak adanya perjanjian repatriasi dengan negara asal mereka.

Banyak organisasi nonpemerintah dan politisi mengeluhkan kondisi beberapa pusat tersebut.

"Ia merasa putus asa dan menggantung diri di dinding, meninggalkan catatan yang menyatakan bahwa ia tidak sanggup lagi bertahan, berharap jasadnya bisa dibawa kembali ke Afrika, di mana jiwanya bisa beristirahat dengan tenang," kata Riccardo Magi, seorang pengacara dari Partai More Europe, mengomentari kejadian pria yang bunuh diri tersebut.

Magi menambahkan bahwa “tempat repatriasi tersebut ibarat lubang hitam dalam penerapan hukum dan neraka dari sudut pandang mana pun. Tempat tersebut harus ditutup.”

Sementara itu Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni, yang berkuasa sejak 2022 dan bertekad untuk menindak imigrasi ilegal, telah meminta solidaritas dari sesama negara Uni Eropa untuk membantunya menangani puluhan ribu migran yang datang setiap tahun.

Pilihan Editor: 61 Migran Tenggelam di Laut Mediterania

THE NEW YORK POST | ANADOLU

Berita terkait

Kurangi Antrean yang Mengular, Bandara di Eropa Siap Terapkan FaceBoarding

1 hari lalu

Kurangi Antrean yang Mengular, Bandara di Eropa Siap Terapkan FaceBoarding

Penerapan FaceBoarding diharapkan mampu mengurangi jumlah antrean yang biasanya mengular di bandara

Baca Selengkapnya

PSSI Marah Suporter Timnas U-23 Indonesia Serbu Akun Instagram Guinea dengan Ujaran Rasis

2 hari lalu

PSSI Marah Suporter Timnas U-23 Indonesia Serbu Akun Instagram Guinea dengan Ujaran Rasis

Anggota Exco PSSI Arya Sinulingga minta suporter Timnas U-23 Indonesia yang menyampaikan ujaran rasis untuk berhenti melakukan tindakannya itu.

Baca Selengkapnya

Artis Indonesia Bereaksi Usai Timnas U-23 Kalah dari Guinea, Ibnu Jamil: Wasit Kacau

3 hari lalu

Artis Indonesia Bereaksi Usai Timnas U-23 Kalah dari Guinea, Ibnu Jamil: Wasit Kacau

Selebritas Indonesia ramai-ramai mengungkapkan kekesalannya kepada wasit yang menyebabkan kekalahan Timnas U-23.

Baca Selengkapnya

Susunan Pemain Timnas U-23 Indonesia vs Guinea, Bagas Kaffa Starter

3 hari lalu

Susunan Pemain Timnas U-23 Indonesia vs Guinea, Bagas Kaffa Starter

Shin Tae-yong memilih Bagas Kaffa untuk mengisi posisi wingback kanan di laga Timnas U-23 Indonesia vs Guinea.

Baca Selengkapnya

Jadwal dan Link Live Streaming Timnas U-23 Indonesia vs Guinea di Playoff Olimpiade Paris 2024

3 hari lalu

Jadwal dan Link Live Streaming Timnas U-23 Indonesia vs Guinea di Playoff Olimpiade Paris 2024

Laga Timnas U-23 Indonesia vs Guinea disiarkan secara langsung oleh RCTI atau live streaming Vision+.

Baca Selengkapnya

Profil Mory Keita, Kiper Berusia 18 Tahun yang Berpotensi Dimainkan saat Guinea Hadapi Timnas U-23 Indonesia

3 hari lalu

Profil Mory Keita, Kiper Berusia 18 Tahun yang Berpotensi Dimainkan saat Guinea Hadapi Timnas U-23 Indonesia

Mory Keita adalah kiper utama Guinea berpeluang besar dimainkan saat menghadapi Timnas U-23 Indonesia pada playoff Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Mengenal Calon Lawan Timnas U-23 Guinea, Negeri dengan Cadangan Mineral Melimpah

3 hari lalu

Mengenal Calon Lawan Timnas U-23 Guinea, Negeri dengan Cadangan Mineral Melimpah

Masih banyak yang belum mengenal Guinea dan menyangka negara di Afrika Barat ini adalah Guyana, sebuah negara di Amerika Selatan.

Baca Selengkapnya

Timnas Indonesia Diminta Bermain Lebih Kolektif saat Hadapi Guinea

3 hari lalu

Timnas Indonesia Diminta Bermain Lebih Kolektif saat Hadapi Guinea

Pengamat sepak bola Mohammad Kusnaeni menilai Guinea bukan tim yang terorganisassi dengan bagus. Celah untuk Timnas Indonesia?

Baca Selengkapnya

5 Destinasi Wisata Guinea di Barat Afrika

3 hari lalu

5 Destinasi Wisata Guinea di Barat Afrika

Mungkin masih sedikit yang mengenal Guinea di bagian barat Afrika, dengan kota terbesarnya adalah Conakry. Ini 5 destinasi wisata unggulannya.

Baca Selengkapnya

Prediksi Susunan Pemain Timnas U-23 Indonesia vs Guinea: Skuad Garuda Tanpa Rizky Ridho, Justin Hubner, dan Elkan Baggott

3 hari lalu

Prediksi Susunan Pemain Timnas U-23 Indonesia vs Guinea: Skuad Garuda Tanpa Rizky Ridho, Justin Hubner, dan Elkan Baggott

Alfeandra Dewangga diprediksi akan mengisi kekosongan lini belakang yang ditinggal Rizky Ridho dan Justin Hubner dalam laga Timnas U-23 Indonesia vs Guinea.

Baca Selengkapnya