66 Persen Warga Gaza Menderita Penyakit Menular karena Kelangkaan Air Minum

Jumat, 26 Januari 2024 21:00 WIB

Seorang anak duduk di samping antrean jerigen air bersih, di tengah kekurangan air bersih dan air minum yang dialami warga Palestina, saat konflik antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas berlanjut, di Rafah, di selatan Jalur Gaza, 5 November 2023. REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa

TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 66 persen warga Gaza menderita penyakit menular yang ditularkan lewat air. Menurut Otoritas Kualitas Lingkungan Palestina pada Kamis, 25 Januari 2024, penyakit menular itu di antaranya kolera, diare kronis, dan penyakit usus. Hal tersebut disebabkan kelangkaan air minum dan penutupan semua pabrik desalinasi air imbas dari agresi pendudukan Israel yang masih berlangsung.



Menurut badan lingkungan di Palestina, pengeboman Israel telah menghancurkan sistem pembuangan limbah di Gaza, sehingga menyebabkan air limbah meluap. Hal ini terutama terlihat pada kasus Kolam Sheikh Radwan, yang kini terkena dampak parah akibat kombinasi akumulasi air hujan dan kebocoran limbah. Situasi saat ini di Gaza bukan hanya krisis kemanusiaan tetapi juga krisis lingkungan hidup, seperti ditekankan badan yang bermarkas di Ramallah tersebut.

Serangan Israel telah menewaskan sedikitnya 25.700 orang di Gaza sejak 7 Oktober 2023 dan membuat 63.740 lainnya luka-luka. Sementara serangan Hamas diduga menewaskan sekitar 1.139 orang yang terjadi pada 7 Oktober 2023. Selain mengalami pengeboman besar-besaran, warga Gaza juga kesulitan mendapatkan akses kebutuhan dasar.

Menurut laporan Kantor Komisaris Tinggi HAM PBB OHCHR pada 24 Januari 2024, ratusan ribu pengungsi kini memenuhi jalan-jalan di Khan Younis dan Rafah. Mereka tinggal di tempat penampungan sementara dengan sedikit atau tanpa akses terhadap makanan, air, obat-obatan dan tempat penampungan yang layak.

Advertising
Advertising


Otoritas Kualitas Lingkungan menegaskan agresi Israel telah mengakibatkan tumbangnya sekitar 50 ribu pohon. Selain itu, pembuldoseran ribuan hektar lahan pertanian, pembibitan, dan pekarangan rumah menyebabkan peningkatan penggurunan, hilangnya keanekaragaman hayati, penurunan kualitas tanah, dan peningkatan emisi karbon dioksida. Otoritas mengatakan agresi yang kini berlangsung tidak hanya merupakan bencana kemanusiaan, tetapi juga bertujuan untuk menghancurkan komponen lingkungan.


Hal tersebut dilakukan melalui akumulasi limbah padat dan medis serta menghasilkan emisi karbon yang berdampak negatif terhadap perubahan iklim. Selain itu, terdapat kekurangan air minum akibat terhentinya pabrik desalinasi dan berbagai masalah lingkungan lainnya.


WAFA | ARAB NEWS

Pilihan editor: Menteri Luar Negeri Inggris Mendesak Benjamin Netanyahu Segera Gencatan Senjata

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Berita terkait

Mama Lauren Meninggal 14 Tahun Lalu, Ini Akhir Kisah Perjalanannya dan Ramalan Kiamat Kecil

2 hari lalu

Mama Lauren Meninggal 14 Tahun Lalu, Ini Akhir Kisah Perjalanannya dan Ramalan Kiamat Kecil

Sebelum meninggal 14 tahun lalu, pada 17 Mei 2010, Mama Lauren sempat memberikan ramalan terakhirnya. Apakah itu?

Baca Selengkapnya

14 Tahun Mama Lauren Berpulang, Berikut Ramalan dan Pesan Terakhirnya: Politikus Jangan Serakah

2 hari lalu

14 Tahun Mama Lauren Berpulang, Berikut Ramalan dan Pesan Terakhirnya: Politikus Jangan Serakah

Mama Lauren kondang sebagai peramal, ia meninggal 14 tahun lalu. Apa ramalan terakhirnya?

Baca Selengkapnya

Warga Israel Blokir Bantuan Makanan untuk Warga Gaza, Isinya Dirusak

5 hari lalu

Warga Israel Blokir Bantuan Makanan untuk Warga Gaza, Isinya Dirusak

Warga Israel yang marah menyerang truk bantuan berisi bahan makanan untuk pengungsi di Gaza. Mereka

Baca Selengkapnya

Recep Tayyip Erdogan Menilai Amerika Serikat dan Eropa Masih Kurang Tegas terhadap Israel

6 hari lalu

Recep Tayyip Erdogan Menilai Amerika Serikat dan Eropa Masih Kurang Tegas terhadap Israel

Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan mengkritik respons Amerika Serikat dan Eropa masih kurang tegas terhadap Israel.

Baca Selengkapnya

110 Ribu Warga Gaza Tinggalkan Rafah

9 hari lalu

110 Ribu Warga Gaza Tinggalkan Rafah

Sebanyak 110 ribu warga Gaza meninggalkan Rafah untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman setelah Israel secara bertahap menyerang wilayah itu

Baca Selengkapnya

Saran buat Jemaah Haji agar Kesehatan Tetap Terjaga selama di Tanah Suci

9 hari lalu

Saran buat Jemaah Haji agar Kesehatan Tetap Terjaga selama di Tanah Suci

Di tengah cuaca panas di Tanah Suci, jemaah haji perlu menjaga kondisi fisik tetap bugar dan sehat. Berikut yang perlu disiapkan dan dilakukan.

Baca Selengkapnya

Indonesia Akan Perkenalkan Program Pamsimas di World Water Forum ke-10

9 hari lalu

Indonesia Akan Perkenalkan Program Pamsimas di World Water Forum ke-10

Pamsimas dinyatakan sebagai salah satu bentuk praktik baik pada World Water Forum ke-10 yang digelar di Nusa Dua, Bali pada 18-25 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

5 Bukti Orang Utan Primata yang Cerdas dan Mirip Manusia

13 hari lalu

5 Bukti Orang Utan Primata yang Cerdas dan Mirip Manusia

Orang utan memiliki kemiripan DNA 96.4 persen terhadap manusia, mereka termasuk primata cerdas yang beradaptasi dengan baik di alam maupun tempat penangkaran.

Baca Selengkapnya

Cek Kesiapan IKN Menjelang Upacara 17 Agustus, Basuki Tinjau Istana Kepresidenan hingga Reservoir

13 hari lalu

Cek Kesiapan IKN Menjelang Upacara 17 Agustus, Basuki Tinjau Istana Kepresidenan hingga Reservoir

Menteri Basuki tiba di area pembangunan reservoir IKN sekitar pukul 16.25 WITA.

Baca Selengkapnya

Asal Usul World Water Forum, Konvensi Dunia yang Khusus Membahas Masalah Air

15 hari lalu

Asal Usul World Water Forum, Konvensi Dunia yang Khusus Membahas Masalah Air

Masalah krisis air yang menghantui dunia kreap dibahas dalam World Water Forum, musyawarah khusus di tingkat dunia.

Baca Selengkapnya