Israel Bersilat Lidah di ICJ, Serang Afrika Selatan yang Menuntut Genosida di Gaza

Senin, 15 Januari 2024 14:01 WIB

Orang-orang duduk di dalam Mahkamah Internasional (ICJ) pada hari persidangan untuk mendengarkan permintaan tindakan darurat dari Afrika Selatan, yang meminta pengadilan untuk memerintahkan Israel menghentikan aksi militernya di Gaza dan menghentikan apa yang dikatakan Afrika Selatan. adalah tindakan genosida yang dilakukan terhadap warga Palestina selama perang dengan Hamas di Gaza, di Den Haag, Belanda, 11 Januari 2024. REUTERS/Thilo Schmuelgen

TEMPO.CO, Jakarta - Pembacaan tuntutan yang dilayangkan Afrika Selatan menjadi pembuka pada sidang perdana Mahkamah Internasional atau International Court of Justice (ICJ) pada Kamis, 11 Januari 2024, di Den Haag, Belanda. Isinya menyoal serangan Israel terhadap Palestina telah dilakukan bahkan sebelum Oktober 2023, melainkan secara sistematis direncanakan sejak 76 tahun yang lalu.

Menteri Kehakiman dan Pelayanan Permasyarakatan Afrika Selatan, Ronald Lomola mengatakan tindakan Israel tersebut telah melanggar pasal II (a) (b) (c) (d) Konvensi Genosida.

Namun, tuntutan yang dibacakan Afrika Selatan dibantah Israel. Saat sidang kedua pada Jumat, 12 Januari 2024, Israel giliran membacakan pembelaannya atas tuduhan genosida di jalur Gaza Palestina yang diwakili oleh salah satu tim pengacaranya, yang juga menjadi penasihat hukum Kementerian Luar Negeri Israel, Tel becker. Becker mengatakan bahwa yang dilakukan Israel adalah membela diri atas serangan yang dilancarkan oleh Hamas sebelumnya.

Selain itu Israel justru menyerang balik Afrika Selatan, berikut poin-poin yang dinyatakan oleh pihak Israel:

1. Tuduhan pencemaran nama baik

Advertising
Advertising

Pada pembacaan pembelaan Israel saat sidang kedua, Tal Becker menyatakan menolak tuntutan untuk mengakhiri serangan militer di jalur Gaza.

“Permohonan dan permintaan tersebut harus ditolak karena merupakan sebuah pencemaran nama baik,” ungkap Becker selalu perwakilan tim pengacara Israel. Hal tersebut dikatakan tidak akan berhenti karena pembelaan diri terhadap serangan yang dilancarkan oleh Hamas sebelumnya pada 17 Oktober 2023.

2. Menolak tuduhan genosida atas dasar pembelaan diri

Afrika Selatan telah mengatakan pada sidang pertama operasi militer di jalur Gaza adalah tindakan genosida yang bertujuan untuk melenyapkan populasi orang-orang Palestina. Namun, Israel secara langsung menyatakan bahwa pihak yang melakukan genosida adalah Hamas dan Israel menjadi korbannya. Israel juga menyatakan hal tersebut sebagai “klaim tidak berdasar”.

Dilansir dari situs Al-Jazeera salah seorang dari tim pengacara dari pihak Israel, Christopher Staker mengatakan, “Kematian dan penderitaan manusia yang tidak dapat dihindari akibat konflik apa pun bukanlah pola perilaku yang secara masuk akal menunjukkan niat genosida.” Mereka juga mengatakan tuduhan atas genosida tidaklah tepat.

Usaha pembelaan diri Israel tidak bisa dikatakan sebagai niat untuk memusnahkan warga Palestina. Serangan militer yang dilancarkan sudah diusahakan meminimalisir korban sipil, namun pihak Hamas-lah yang menjadikan warga sebagai tameng hidup. Pernyataan-pernyataan lain dari Israel berusaha menyangkal bahwa serangan militer tidak menunjukkan niat melakukan genosida.

3. Serang balik Afrika Selatan munafik

Perdana Menteri Israel Netanyahu memberikan tanggapan terhadap layangan tuntutan tindakan genosida dari Afrika Selatan. Dia mengatakan bahwa Afrika Selatan munafik karena laporan tersebut. Netanyahu memberi keterangan saat konferensi pers di Tel Aviv, bertepatan saat sidang pertama, Kamis, 11 Januari 2024.

"Israel dituduh melakukan genosida ketika berjuang demi kelangsungan hidup rakyatnya. Kami melawan teroris, kami melawan kebohongan, tetapi sekarang kami melihat dunia berbalik (menyerang kami),”

Sidang ICJ antara Afrika Selatan dan Israel akan dilanjutkan untuk menimbang apakah Israel benar-benar dinyatakan bersalah. Namun, untuk menyatakan suatu negara terbukti melakukan genosida dibutuhkan waktu bertahun-tahun.

SAVINA RIZKY HAMIDA I YUDONO YANUAR

Pilihan Editor: Serangan Israel ke Gaza Palestina Itu Genosida atau Holocaust?

Berita terkait

UEA Murka Namanya Dicatut Netanyahu untuk Kelola Gaza

1 jam lalu

UEA Murka Namanya Dicatut Netanyahu untuk Kelola Gaza

Israel menyebut nama UEA untuk mengelola Gaza setelah perang selesai dengan Hamas.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Israel Ingin Kosongkan Rafah, Tawon Serang Tentara IDF

3 jam lalu

Top 3 Dunia: Israel Ingin Kosongkan Rafah, Tawon Serang Tentara IDF

Top 3 dunia adalah Israel meminta warga Palestina kosongkan Rafah, ratusan tawon menyerang tentara Israel hingga Biden desak Hamas bebaskan sandera.

Baca Selengkapnya

Brigade Al Qassam Klaim Selamatkan Sandera Israel yang Mencoba Bunuh Diri

15 jam lalu

Brigade Al Qassam Klaim Selamatkan Sandera Israel yang Mencoba Bunuh Diri

Brigade Al Qassam menyatakan seorang sandera Israel berniat bunuh diri karena depresi.

Baca Selengkapnya

Israel Bersiap Serang Rafah Lagi, Warga Palestina Diperintahkan Mengungsi Besar-besaran

20 jam lalu

Israel Bersiap Serang Rafah Lagi, Warga Palestina Diperintahkan Mengungsi Besar-besaran

Israel menyiapkan serangan besar-besaran di Rafah, perintahkan warga Palestina mengungsi.

Baca Selengkapnya

Ratusan Tawon Serang Tentara Israel di Gaza Selatan, 12 Orang Masuk RS

21 jam lalu

Ratusan Tawon Serang Tentara Israel di Gaza Selatan, 12 Orang Masuk RS

Tentara Israel diserang ratusan tawon saat melintasi Gaza Selatan. Satu tentara dirawat di ICU.

Baca Selengkapnya

Daftar 9 Negara yang Menolak Palestina Jadi Anggota PBB, Ada Tetangga Indonesia

23 jam lalu

Daftar 9 Negara yang Menolak Palestina Jadi Anggota PBB, Ada Tetangga Indonesia

Sebanyak 143 negara mendukung Palestina menjadi anggota penuh PBB, 9 negara menolak dan 25 negara abstain.

Baca Selengkapnya

Biden: Gencatan Senjata Israel Hamas Bisa Terjadi Besok Bila Seluruh Sandera Dibebaskan

1 hari lalu

Biden: Gencatan Senjata Israel Hamas Bisa Terjadi Besok Bila Seluruh Sandera Dibebaskan

Joe Biden mengatakan gencatan senjata bisa terjadi secepatnya jika seluruh sandera Israel dibebaskan oleh Hamas.

Baca Selengkapnya

Media Israel: Pemimpin Hamas Yahya Sinwar Mungkin Ada di Terowongan Khan Younis

1 hari lalu

Media Israel: Pemimpin Hamas Yahya Sinwar Mungkin Ada di Terowongan Khan Younis

Yahya Sinwar, pemimpin Hamas di Jalur Gaza, mungkin masih berada di dalam terowongan bawah tanah Kota Khan Younis

Baca Selengkapnya

Hamas Kembali Umumkan Kematian Sandera akibat Luka Pengeboman Israel

1 hari lalu

Hamas Kembali Umumkan Kematian Sandera akibat Luka Pengeboman Israel

Hamas mengatakan bahwa sandera Israel Nadav Popplewell telah meninggal. Ia tewas akibat luka yang dideritanya dalam serangan udara Israel ke Gaza

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Perdagangan Indonesia-Israel hingga Dubes Israel Robek Piagam PBB

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Perdagangan Indonesia-Israel hingga Dubes Israel Robek Piagam PBB

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 11 Mei 2024 diawali oleh tanggapan Dubes Palestina Zuhair Al-Shun soal perdagangan antara Indonesia-Israel

Baca Selengkapnya