Aliansi Pemberontak Myanmar Setuju Gencatan Senjata dengan Junta Militer

Reporter

Editor

Ida Rosdalina

Jumat, 12 Januari 2024 14:48 WIB

Foto udara wilayah Laukkai, ibu kota wilayah Kokang, Myanmar. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Aliansi tentara etnis minoritas di Myanmar utara telah menyetujui gencatan senjata dengan militer yang berkuasa, kata pemimpin salah satu kelompok tersebut, TNLA, pada Jumat, 12 Januari 2024, seraya menambahkan bahwa pembicaraan tersebut melibatkan utusan dari negara tetangga, Cina.

Militer, yang menggulingkan pemerintahan terpilih pada 2021, telah memerangi pemberontak Myanmar yang berusaha mengakhiri kendali mereka atas wilayah mereka sejak akhir Oktober, dengan kekerasan yang intens di sepanjang perbatasan utara dengan Cina.

Serangan gabungan ini merupakan tantangan medan perang terbesar bagi militer sejak kudeta dan menimbulkan kekhawatiran di Cina mengenai prospek gangguan perdagangan perbatasan dan masuknya pengungsi.

Dalam perundingan yang difasilitasi oleh utusan Cina Deng Xi Jin, Aliansi Tiga Persaudaraan sepakat untuk “menghentikan senjata tanpa melakukan kemajuan lebih jauh,” pemimpin TNLA, yang menolak disebutkan namanya karena sensitifnya perundingan tersebut, mengatakan kepada Reuters.

“Dari sisi (aliansi), perjanjian ini adalah untuk menahan diri dari serangan ofensif terhadap kamp atau kota musuh. Dari sisi militer, perjanjian tersebut adalah untuk tidak terlibat dalam serangan melalui serangan udara, pengeboman, atau senjata berat.”

Advertising
Advertising

Junta Myanmar tidak segera memberikan konfirmasi.

Dua kelompok lain dalam aliansi tersebut, Tentara Aliansi Demokratik Nasional Myanmar (MNDAA) dan Tentara Arakan (AA), tidak segera menanggapi permintaan komentar mengenai pembicaraan tersebut.

REUTERS

Pilihan Editor: Pasokan Senjata Biden ke Israel Langgar Hukum Internasional

Berita terkait

Kelompok Perlawanan Myanmar Klaim Tangkap Ratusan Aggota Junta Militer

5 hari lalu

Kelompok Perlawanan Myanmar Klaim Tangkap Ratusan Aggota Junta Militer

Tentara Arakan atau Arakan Army menyatakan telah menangkap ratusan anggota junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

10 hari lalu

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

11 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

16 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

18 hari lalu

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

18 hari lalu

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

Wakil Ketua Junta Myanmar menghilang setelah serangan drone. Ia kemungkinan terluka.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

21 hari lalu

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

Ribuan warga etnis Rohingya yang mengungsi akibat konflik di Myanmar, berkumpul di perbatasan Myanmar-Bangladesh untuk mencari perlindungan

Baca Selengkapnya

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

21 hari lalu

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976

Baca Selengkapnya

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

22 hari lalu

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

Pertempuran berkobar di perbatasan timur Myanmar dengan Thailand memaksa sekitar 200 warga sipil melarikan diri.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

23 hari lalu

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

Top 3 dunia adalah Iran siap menghadapi serangan Israel, sejarah kudeta di Myanmar hingga Netanyahu mengancam.

Baca Selengkapnya