Dokter Lintas Batas Kritik Resolusi Dewan Keamanan PBB Soal Gaza

Sabtu, 23 Desember 2023 21:30 WIB

Dokter Palestina Hassan Zain al Din, yang bersepeda dari satu tempat penampungan darurat ke tempat penampungan lainnya untuk memberikan perawatan dan pengobatan kepada pasien yang mengungsi, tiba di sebuah sekolah yang diubah menjadi tempat penampungan, di tengah kekurangan bahan bakar, ketika konflik antara Hamas dan Israel berlanjut, di Deir al-Balah, di Jalur Gaza tengah 29 Oktober 2023. REUTERS/Ahmed Zakot

TEMPO.CO, Jakarta - Dokter Lintas Batas atau Médecins Sans Frontières (MSF) mengkritik resolusi mengenai akses bantuan kemanusiaan ke Gaza yang disahkan Dewan Keamanan P/BB pada Jumat, 22 Desember 2023. Dokter Lintas Batas mengatakan bahasa yang digunakan dalam resolusi itu terlalu lemah.



Sebelumnya setelah ditunda berhari-hari, Dewan Keamanan PBB akhirnya mengadopsi resolusi yang menyerukan langkah-langkah mendesak untuk segera memungkinkan akses bantuan kemanusiaan yang aman, tanpa hambatan, diperluas dan menciptakan kondisi untuk penghentian peperangan yang berkelanjutan di Gaza.


Resolusi itu merupakan versi yang diubah dari naskah aslinya, yang tadinya menyerukan penghentian peperangan yang mendesak dan berkelanjutan. Resolusi tersebut juga meminta Sekjen PBB menunjuk seorang koordinator untuk memfasilitasi aliran bantuan ke Gaza.



Para anggota Dewan telah melalui proses negosiasi yang intens untuk menghindari kemungkinan veto dari Amerika Serikat. Sebelumnya, Amerika Serikat memveto resolusi Dewan Keamanan pada 8 Desember 2023 yang didukung oleh hampir semua anggota dewan dan puluhan negara lain yang menuntut gencatan senjata kemanusiaan segera di Gaza.



Direktur Eksekutif Dokter Lintas Batas cabang Amerika Serikat Avril Benoît mengatakan resolusi ini tidak memenuhi apa yang diperlukan untuk mengatasi krisis di Gaza, yaitu gencatan senjata yang segera dan berkelanjutan. “Resolusi ini telah diperlunak hingga dampaknya terhadap kehidupan warga sipil di Gaza hampir tidak ada artinya,” kata dia.

Advertising
Advertising


Dia juga mengkritik Israel yang melancarkan perang saat ini dengan dukungan Amerika Serikat, yang menyebabkan banyak kematian dan penderitaan di kalangan warga sipil Palestina. Hal itu, katanya, tidak sejalan dengan norma dan hukum internasional.


Menurutnya, sulit dibayangkan bahwa di tengah bencana kemanusiaan Dewan Keamanan PBB malah menghabiskan waktu berhari-hari dalam perselisihan mengenai sesuatu yang seharusnya sudah ditetapkan sejak awal krisis ini: memastikan aliran bantuan kemanusiaan yang cepat ke Gaza, dan penyampaian bantuan yang aman dan tanpa hambatan di Gaza.



Benoît berpendapat respons terhadap konflik ini memerlukan lebih dari sekadar membuka pintu masuk tambahan untuk bantuan, mengirimkan lebih banyak truk, atau membentuk mekanisme koordinasi dan pemantauan bantuan baru. Menurutnya, perlu diciptakan dan dipelihara lingkungan yang kondusif bagi penyaluran bantuan ke seluruh Jalur Gaza, yaitu dengan gencatan senjata.


“Semakin banyak negara anggota yang menyadari bahwa gencatan senjata sangat diperlukan untuk mengatasi bencana kemanusiaan di Gaza, namun Dewan kembali gagal untuk menyerukan gencatan senjata,” imbuhnya.


Menurut otoritas kesehatan Gaza, serangan Israel di Gaza telah menewaskan sedikitnya 20.057 orang sejak 7 Oktober 2023, termasuk 8 ribu anak-anak dan 6.200 perempuan. Lebih dari 6.700 lainnya diyakini berada di bawah reruntuhan. Sementara hampir 1.200 orang tewas dalam penyerbuan Hamas di Israel pada 7 Oktober 2023, dan ratusan orang lainnya masih disandera.

Sumber: Reuters

Pilihan Editor: Ridwan Kamil: Jabar akan Buka Warung Kopi di Maroko

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Berita terkait

Prancis Dukung Langkah ICC Keluarkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu dan Hamas

5 jam lalu

Prancis Dukung Langkah ICC Keluarkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu dan Hamas

Prancis mendukung permohonan jaksa agar hakim ICC mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Netanyahu dan petinggi Hamas

Baca Selengkapnya

Tak Ada Bantuan Lewat Dermaga AS, UNRWA: Bantuan ke Gaza Paling Efektif Lewat Darat

6 jam lalu

Tak Ada Bantuan Lewat Dermaga AS, UNRWA: Bantuan ke Gaza Paling Efektif Lewat Darat

UNRWA menegaskan penyeberangan darat merupakan cara yang paling layak dan efektif untuk menyalurkan bantuan ke Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Apa yang Terjadi setelah Jaksa ICC Minta Surat Penangkapan untuk Konflik Gaza?

7 jam lalu

Apa yang Terjadi setelah Jaksa ICC Minta Surat Penangkapan untuk Konflik Gaza?

Jaksa ICC sudah mengajukan permohonan surat penangkapan, kini tinggal dunia tinggal menunggu keputusan para hakim ICC.

Baca Selengkapnya

Malaysia Berupaya Pulangkan Enam Anggota Tim Medis dari Rafah

9 jam lalu

Malaysia Berupaya Pulangkan Enam Anggota Tim Medis dari Rafah

Pemerintah Malaysia berupaya memulangkan enam anggota tim medisnya yang berada di Rafah, Gaza, sejak 1 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Joe Biden: Apa yang Terjadi di Gaza Bukan Genosida

11 jam lalu

Joe Biden: Apa yang Terjadi di Gaza Bukan Genosida

Presiden AS Joe Biden menekankan bahwa Israel tidak melakukan tindak genosida di Gaza.

Baca Selengkapnya

Indonesia Perlu Waspada Tiga Hal Ini Jika Donald Trump Menang Pilpres AS

13 jam lalu

Indonesia Perlu Waspada Tiga Hal Ini Jika Donald Trump Menang Pilpres AS

Mantan dubes AS untuk RI menilai ada tiga hal yang Indonesia perlu waspadai jika Donald Trump terpilih menjadi presiden Amerika untuk kedua kalinya.

Baca Selengkapnya

Jarang Terjadi, AS Sebut Iran Sempat Minta Bantuannya setelah Helikopter Ebrahim Raisi Jatuh

16 jam lalu

Jarang Terjadi, AS Sebut Iran Sempat Minta Bantuannya setelah Helikopter Ebrahim Raisi Jatuh

Amerika Serikat mengaku tidak bisa memberi bantuan kepada Iran saat helikopter yang membawa Ebrahim Raisi jatuh karena alasan logistik.

Baca Selengkapnya

Ini 5 Target Penangkapan ICC atas Kejahatan Perang di Gaza

16 jam lalu

Ini 5 Target Penangkapan ICC atas Kejahatan Perang di Gaza

Jaksa ICC telah mengajukan surat penangkapan terhadap lima orang yang dianggap bertanggung jawab atas kejahatan perang dan kemanusiaan di Gaza.

Baca Selengkapnya

Mantan Duta Besar Beri Saran Perwakilan Diplomatik yang Cocok Ditugaskan di Amerika Serikat

17 jam lalu

Mantan Duta Besar Beri Saran Perwakilan Diplomatik yang Cocok Ditugaskan di Amerika Serikat

Mantan Duta besar Amerika Serikat berharap Indonesia segera mengirimkan duta besar yang baru dan yang berpengalaman ke Amerika.

Baca Selengkapnya

Pengadilan Inggris Izinkan Julian Assange Ajukan Banding atas Ekstradisi AS

18 jam lalu

Pengadilan Inggris Izinkan Julian Assange Ajukan Banding atas Ekstradisi AS

Pengadilan Inggris memutuskan bahwa pendiri WikiLeaks Julian Assange dapat mengajukan banding atas perintah ekstradisinya ke AS atas tuduhan spionase

Baca Selengkapnya