Ancaman Houthi Meningkat, Kapal Kontainer Maersk akan Hindari Laut Merah

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 16 Desember 2023 10:15 WIB

Kontainer terlihat di kapal kontainer Maersk Maersk Gibraltar di Terminal APM di pelabuhan Algeciras, Spanyol 19 Januari 2023. REUTERS/Jon Nazca

TEMPO.CO, Jakarta - Dua perusahaan pelayaran terbesar di dunia, Maersk dan Hapag-Lloyd, mengatakan mereka menangguhkan jalur melalui selat Laut Merah yang penting bagi perdagangan global setelah serangan pemberontak Yaman Houthi di wilayah tersebut.

Perusahaan pelayaran Denmark A.P. Moller-Maersk akan menghentikan sementara semua pengiriman kapal kontainer melalui Laut Merah hingga pemberitahuan lebih lanjut, kata juru bicara perusahaan tersebut kepada Reuters pada Jumat.

Ini menyusul serangan kelompok pemberontak Syiah Houthi di Yaman terhadap kapal-kapal milik Israel atau yang menuju Israel di Laut Merah, sebagai balasan atas genosida di Gaza.

“Menyusul insiden nyaris celaka yang melibatkan Maersk Gibraltar kemarin dan serangan lain terhadap kapal kontainer hari ini, kami telah menginstruksikan semua kapal Maersk di wilayah yang akan melewati Selat Bab al-Mandab untuk menghentikan sementara perjalanan mereka hingga pemberitahuan lebih lanjut,” bunyi pernyataan tersebut.

Maersk pada Kamis mengatakan kapalnya Maersk Gibraltar menjadi sasaran rudal saat melakukan perjalanan dari Salalah, Oman, ke Jeddah, Arab Saudi. Awak serta kapalnya dilaporkan selamat.

Advertising
Advertising

Sebelumnya pada Jumat, Maersk membantah klaim gerakan Houthi bahwa milisi tersebut telah menyerang kapal Maersk yang berlayar menuju Israel. “Kapal itu tidak terkena serangan,” kata juru bicara Maersk kepada Reuters dalam pernyataan email menyusul klaim Houthi.

Kelompok Houthi mengklaim mereka melakukan operasi militer terhadap kapal kontainer Maersk, dan langsung menyerang kapal tersebut dengan drone. Kelompok Houthi, yang membuat klaim tersebut dalam sebuah pernyataan, tidak memberikan bukti apa pun.

Maersk mengatakan perusahaannya sangat prihatin dengan situasi keamanan yang meningkat di Laut Merah bagian selatan dan Teluk Aden.

“Serangan baru-baru ini terhadap kapal-kapal komersial di wilayah tersebut mengkhawatirkan dan menimbulkan ancaman signifikan terhadap keselamatan dan keamanan pelaut,” tulis pernyataan tersebut.

Kelompok Houthi yang didukung Iran telah menembakkan rudal dan proyektil lainnya ke Israel sejak negara Zionis itu melakukan pengeboman brutal ke Gaza sebagai balasan atas serangan lintas batas Hamas pada 7 Oktober.

Ketegangan meningkat antara pemberontak Houthi di Yaman dan Israel di tengah serangan militer Israel di Jalur Gaza, yang menewaskan sedikitnya 19.000 warga Palestina dan lebih dari 50.00 lainnya terluka hingga Jumat.

Pilihan Editor: Houthi Ancam Kapal Israel di Laut Merah, AS Kumpulkan 12 Negara

REUTERS

Berita terkait

Prancis Dukung Langkah ICC Keluarkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu dan Hamas

8 jam lalu

Prancis Dukung Langkah ICC Keluarkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu dan Hamas

Prancis mendukung permohonan jaksa agar hakim ICC mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Netanyahu dan petinggi Hamas

Baca Selengkapnya

Tak Ada Bantuan Lewat Dermaga AS, UNRWA: Bantuan ke Gaza Paling Efektif Lewat Darat

9 jam lalu

Tak Ada Bantuan Lewat Dermaga AS, UNRWA: Bantuan ke Gaza Paling Efektif Lewat Darat

UNRWA menegaskan penyeberangan darat merupakan cara yang paling layak dan efektif untuk menyalurkan bantuan ke Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Apa yang Terjadi setelah Jaksa ICC Minta Surat Penangkapan untuk Konflik Gaza?

10 jam lalu

Apa yang Terjadi setelah Jaksa ICC Minta Surat Penangkapan untuk Konflik Gaza?

Jaksa ICC sudah mengajukan permohonan surat penangkapan, kini tinggal dunia tinggal menunggu keputusan para hakim ICC.

Baca Selengkapnya

Malaysia Berupaya Pulangkan Enam Anggota Tim Medis dari Rafah

12 jam lalu

Malaysia Berupaya Pulangkan Enam Anggota Tim Medis dari Rafah

Pemerintah Malaysia berupaya memulangkan enam anggota tim medisnya yang berada di Rafah, Gaza, sejak 1 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Guru Besar Hukum Internasional UI Prediksi Iran akan Tetap Dukung Hamas setelah Ebrahim Raisi Wafat

13 jam lalu

Guru Besar Hukum Internasional UI Prediksi Iran akan Tetap Dukung Hamas setelah Ebrahim Raisi Wafat

Hikmahanto Juwana optimis Iran akan tetap mendukung Hamas pasca-wafatnya Presiden Ebrahim Raisi dalam kecelakaan helikopter

Baca Selengkapnya

Joe Biden: Apa yang Terjadi di Gaza Bukan Genosida

15 jam lalu

Joe Biden: Apa yang Terjadi di Gaza Bukan Genosida

Presiden AS Joe Biden menekankan bahwa Israel tidak melakukan tindak genosida di Gaza.

Baca Selengkapnya

Jaksa Penuntut Minta ICC Terbitkan Surat Perintah Penahanan pada Benjamin Netanyahu dan 3 Pemimpin Hamas

18 jam lalu

Jaksa Penuntut Minta ICC Terbitkan Surat Perintah Penahanan pada Benjamin Netanyahu dan 3 Pemimpin Hamas

Karim Khan menilai setelah lebih dari tujuh bulan perang Gaza berkecamuk, dia memiliki alasan untuk meminta ICC menerbitkan surat perintah penahanan

Baca Selengkapnya

Ini 5 Target Penangkapan ICC atas Kejahatan Perang di Gaza

19 jam lalu

Ini 5 Target Penangkapan ICC atas Kejahatan Perang di Gaza

Jaksa ICC telah mengajukan surat penangkapan terhadap lima orang yang dianggap bertanggung jawab atas kejahatan perang dan kemanusiaan di Gaza.

Baca Selengkapnya

Tiga Isu Penentu Hasil Pilpres AS 2024: Inflasi, Aborsi dan Perang Israel di Gaza

22 jam lalu

Tiga Isu Penentu Hasil Pilpres AS 2024: Inflasi, Aborsi dan Perang Israel di Gaza

Mantan Dubes AS untuk Indonesia menilai ada tiga isu yang menjadi faktor penentu hasil persaingan Biden dan Trump dalam pilpres AS 2024.

Baca Selengkapnya

Reaksi Hamas dan Israel atas Surat Penangkapan yang Diajukan Jaksa ICC

1 hari lalu

Reaksi Hamas dan Israel atas Surat Penangkapan yang Diajukan Jaksa ICC

Jaksa ICC akhirnya menerbitkan surat penangkapan untuk PM Benjamin Netanyahu, Menhan Israel, dan tiga pemimpin Hamas atas tuduhan kejahatan perang.

Baca Selengkapnya