Dinobatkan Wanita Paling Berpengaruh di Dunia 2023, Ini Profil Ursula von der Leyen

Editor

Nurhadi

Senin, 11 Desember 2023 09:17 WIB

Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Majalah bisnis dan finansial Amerika Serikat Forbes, menobatkan Ursula von der Leyen sebagai wanita paling berpengaruh di dunia 2023. Politikus perempuan asal Jerman yang menjabat sebagai Presiden Komisi Eropa sejak 2019 itu dinilai telah memiliki dampak besar bagi Eropa dan dunia.

Komitmen dan dedikasinya itu tercermin pada beberapa jabatan penting yang ia jabat. Menurut Forbes, Ursula adalah perempuan pertama yang menduduki jabatan presiden Komisi Eropa, yang bertanggung jawab atas undang-undang yang berdampak pada lebih dari 450 juta orang Eropa.

Profil Ursula von der Leyen

Dikutip dari The Famous People, Ursula von der Leyen lahir di Ixelles, Belgia, pada 8 Oktober 1958. Ayahnya, Ernst Albrecht, bekerja untuk Komunitas Eropa.

Ursula memiliki latar belakang pendidikan dengan meraih gelar di bidang ekonomi dari Universitas Gottingen pada 1977–1980, dan juga lulus sebagai dokter dari Universitas Hannover pada 1987. Pada 1992, dia tinggal di Amerika Serikat mengikut suaminya, Heiko von der Leyen, yang mengajar di Universitas Stanford.

Advertising
Advertising

Pada 1996, Ursula kembali ke Jerman dan menjabat sebagai anggota fakultas di departemen epidemiologi, kedokteran sosial, dan penelitian sistem kesehatan Hanover Medical School (MHH) pada pada 1998–2002 . Selain itu, dia juga memperoleh gelar master di bidang kesehatan masyarakat pada 2001.

Karier politik Ursula von der Leyen

Dikutip dari Britannica, karier politik Ursula dimulai ketika ia bergabung dengan partai Christian Democratic Union (CDU). Selama pemilihan negara bagian tahun 2003, dia terpilih menjadi anggota Parlemen Lower Saxony.

Dia juga menjabat dalam berbagai posisi penting di pemerintahan Jerman, termasuk Menteri Kesehatan (2005-2009) dan Menteri Tenaga Kerja dan Urusan Sosial (2009-2013).

Kepemimpinan von der Leyen di Uni Eropa

Pada 2014, Ursula menjadi Menteri Pertahanan Jerman, dan menjadi perempuan pertama yang menduduki posisi tersebut. Pada 2019, ia terpilih sebagai Presiden Komisi Eropa, dan menjadikannya sebagai pemimpin tertinggi di badan eksekutif Uni Eropa.

Sebagai presiden Komisi Eropa, dia memprioritaskan berbagai isu, termasuk perubahan iklim, kebijakan migrasi, inovasi digital, dan pemulihan ekonomi pasca-pandemi. Dia juga fokus pada peningkatan kesejahteraan dan kesetaraan di seluruh negara anggota Uni Eropa.

Kepemimpinannya di Komisi Eropa diwarnai oleh tantangan besar, seperti mengelola krisis Covid-19, meningkatkan keberlanjutan ekonomi dan lingkungan, serta memperkuat posisi Uni Eropa di dunia.

Ursula mempelopori rancangan undang-undang bantuan Covid-19 sebesar 750 miliar euro pada 2020. Pada 2022, ia menjadi salah satu pendukung setia Ukraina di Barat di tengah invasi tak beralasan Rusia.

Pilihan Editor: Komisi Eropa Rekomendasikan Perundingan Keanggotaan Ukraina

Berita terkait

Inilah Daftar 18 Anak Muda Indonesia yang Masuk Forbes 30 Under 30 Asia 2024

19 jam lalu

Inilah Daftar 18 Anak Muda Indonesia yang Masuk Forbes 30 Under 30 Asia 2024

Sebanyak 18 anak muda Indonesia masuk dalam daftar majalah Forbes 30 Under 30 Asia 2024. Ini daftarnya.

Baca Selengkapnya

Kasus Covid-19 Meningkat, Sandiaga Uno tak Larang Wisatawan Singapura Masuk Indonesia

1 hari lalu

Kasus Covid-19 Meningkat, Sandiaga Uno tak Larang Wisatawan Singapura Masuk Indonesia

Sandiaga Uno menegaskan, tidak ada larangan warga Singapura untuk berwisata ke tanah air meskipun terjadi lonjakan covid-19 di negeri jiran tersebut

Baca Selengkapnya

Lonjakan Covid-19 di Singapura Dinilai Tidak Berdampak ke Indonesia, Imbas Capaian Vaksinasi

1 hari lalu

Lonjakan Covid-19 di Singapura Dinilai Tidak Berdampak ke Indonesia, Imbas Capaian Vaksinasi

Di saat fase pandemi telah berakhir, bukan berarti masyarakat terbebas dari terinfeksi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Covid-19 Melonjak di Singapura, Epidemiolog Ungkap Risiko Long Covid tapi Tidak Separah Varian Delta

1 hari lalu

Covid-19 Melonjak di Singapura, Epidemiolog Ungkap Risiko Long Covid tapi Tidak Separah Varian Delta

Epidemiolog Dicky Budiman mengatakan potensi chaos (kekacauan) bisa saja terjadi saat lonjakan kasus infeksi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Pakar: Mutasi Virus Makin Menular tapi Tidak Mematikan

1 hari lalu

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Pakar: Mutasi Virus Makin Menular tapi Tidak Mematikan

Pemerintah Singapura mengatakan perkiraan jumlah kasus Covid-19 meningkat hampir dua kali lipat pada Mei ini, sementara virus makin menular.

Baca Selengkapnya

Mahalini Raharja dan Voice of Baceprot Masuk Forbes 30 Under 30 Asia 2024

2 hari lalu

Mahalini Raharja dan Voice of Baceprot Masuk Forbes 30 Under 30 Asia 2024

Mahalini Raharja dan Voice of Baceprot dinilai memberi pengaruh besar lewat karya-karya mereka hingga masuk ke daftar Forbes 30 Under 30 Asia 2024.

Baca Selengkapnya

Dharma Pongrekun Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Pernah Disorot Soal Covid-19 sebagai Rekayasa

2 hari lalu

Dharma Pongrekun Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Pernah Disorot Soal Covid-19 sebagai Rekayasa

Pernyataan Dharma Pongrekun pernah kontroversi saat pandemi Covid-19 karena menurutnya hasil konspirasi dan rekayasa. Kini, ia maju Pilkada DKI.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Tengah Waspada FLiRT Subvarian Covid-19 Baru

2 hari lalu

Amerika Serikat Tengah Waspada FLiRT Subvarian Covid-19 Baru

Data Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat, subvarian Covid-19 dari SARS-CoV-2 disebut FLiRT kini menjadi varian dominan di AS.

Baca Selengkapnya

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

3 hari lalu

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

Pemerintah telah merevisi kebijakan impor menjadi Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag Nomor 8 Tahun 2024. Wamendag sebut alasannya.

Baca Selengkapnya

OJK Ungkap Potensi Kredit Bermasalah Perbankan usai Relaksasi Restrukturisasi Pandemi Dihentikan

3 hari lalu

OJK Ungkap Potensi Kredit Bermasalah Perbankan usai Relaksasi Restrukturisasi Pandemi Dihentikan

OJK mengungkap prediksi kredit bermasalah perbankan.

Baca Selengkapnya