Korea Utara Akan Luncurkan Satelit Mata-mata Besok, Korea Selatan Akhir Bulan Ini

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Selasa, 21 November 2023 11:00 WIB

Roket Cholllima-1 baru Korea Utara yang diluncurkan di Cholsan, 31 Mei 2023 dalam gambar yang dirilis oleh Kantor Berita Pusat Korea Utara dan diambil dari video. KCNA melalui REUTERS/File Foto

TEMPO.CO, Jakarta - Korea Utara memberi tahu Jepang bahwa mereka berencana meluncurkan satelit antara Rabu, 22 November 2023, dan 1 Desember 2023, yang menurut Tokyo dan Seoul bisa menjadi upaya ketiga untuk menempatkan satelit mata-mata ke orbit dan melanggar larangan PBB.

Sementara Korea Selatan secara terpisah berencana meluncurkan satelit pengintaian pertamanya dari California pada 30 November 2023 dengan bantuan Amerika Serikat.

Penjaga Pantai Jepang mengatakan pada hari Selasa bahwa Korea Utara telah memberi pemberitahuan tentang peluncuran tersebut ke arah Laut Kuning dan Laut Cina Timur. Badan keamanan maritim negara Korea Selatan mengeluarkan peringatan kepada kapal-kapal mengenai rencana peluncuran di wilayah yang sama dengan peluncuran sebelumnya.

Korea Utara telah berusaha meluncurkan satelit mata-mata dua kali pada awal tahun ini, namun gagal, dan para pejabat Korea Selatan mengatakan dalam beberapa hari terakhir bahwa negara tersebut tampaknya akan segera mencobanya lagi.

Pemberitahuan tersebut memicu kecaman langsung dari Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida, yang mengatakan sistem pertahanan negaranya, termasuk kapal perusak Aegis dan rudal pertahanan udara PAC-3, siap menghadapi “situasi tak terduga” yang muncul.

“Bahkan jika tujuannya adalah untuk meluncurkan satelit, penggunaan teknologi rudal balistik merupakan pelanggaran terhadap serangkaian resolusi Dewan Keamanan PBB,” kata Kishida kepada wartawan.

“Ini juga merupakan masalah yang sangat mempengaruhi keamanan nasional.”

Advertising
Advertising

Jepang akan bekerja sama dengan Amerika Serikat, Korea Selatan dan negara-negara lain untuk “mendesak keras” Korea Utara agar tidak melanjutkan peluncuran tersebut, kata Kishida.

Kementerian Pertahanan Korea Selatan mengatakan pihaknya mengawasi rencana peluncuran rudal Korea Utara. Peluncuran sebelumnya dilakukan pada dini hari, kata kementerian, dan ada kemungkinan upaya ketiga akan berhasil.

Korea Utara telah memberi tahu Jepang, sebagai otoritas koordinator Organisasi Maritim Internasional untuk perairan tersebut, mengenai rencana peluncuran satelitnya sebelumnya.

Pyongyang menganggap program roket luar angkasa dan militernya merupakan hak kedaulatan, dan mengatakan pihaknya merencanakan armada satelit untuk memantau pergerakan pasukan AS dan Korea Selatan.

Mereka telah melakukan berbagai upaya untuk meluncurkan apa yang disebutnya satelit "observasi", dua di antaranya tampaknya berhasil mencapai orbit.

Para analis mengatakan satelit mata-mata sangat penting untuk meningkatkan efektivitas senjata Korea Utara.

Peluncuran ini akan menjadi yang pertama sejak pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengunjungi stasiun luar angkasa modern Rusia pada bulan September di mana Presiden Vladimir Putin berjanji membantu Pyongyang membangun satelit.

Pemberitahuan Korea Utara menyusul kecaman mereka pada hari Senin atas potensi penjualan ratusan rudal oleh AS ke Jepang dan Korea Selatan, menyebutnya sebagai tindakan berbahaya dan berjanji untuk meningkatkan pencegahan dan menanggapi peningkatan ketegangan.

Pada hari Senin, militer Korea Selatan mengeluarkan peringatan yang menuntut Korea Utara membatalkan rencana peluncuran satelit, dan menggambarkannya sebagai tindakan provokasi yang mengancam keamanan Korea Selatan.

Dikatakan bahwa pihaknya telah melakukan bagiannya untuk mematuhi perjanjian tahun 2018 dengan Korea Utara untuk tidak terlibat dalam tindakan yang meningkatkan ketegangan, sementara Korea Utara berulang kali melanggarnya dengan meluncurkan rudal dan menerbangkan drone.

Para pejabat Korea Selatan mengatakan mereka sedang mengkaji kemungkinan penangguhan beberapa bagian dari perjanjian tersebut.

Setelah upaya peluncuran pada bulan Mei, Korea Selatan mengambil puing-puing satelit tersebut dari laut dan mengatakan bahwa analisis menunjukkan satelit tersebut tidak berfungsi sebagai platform pengintaian.

Pada hari Selasa, kapal induk AS Carl Vinson memasuki pelabuhan Busan di Korea Selatan pada kunjungan yang dijadwalkan sebelumnya sebagai bagian dari peningkatan kesiapan sekutu terhadap ancaman rudal dan nuklir Korea Utara, kata angkatan laut Korea Selatan.

REUTERS

Berita terkait

Serial Shogun akan Berlanjut, 2 Musim Tambahan

22 jam lalu

Serial Shogun akan Berlanjut, 2 Musim Tambahan

Serial populer Jepang Shogun akan berlanjut dua musim tambahan

Baca Selengkapnya

Taeyong dkk Gelar Konser di GBK, Ini Profil Lengkap 23 Personel NCT

1 hari lalu

Taeyong dkk Gelar Konser di GBK, Ini Profil Lengkap 23 Personel NCT

Profil lengkap 23 member NCT antara lain Taeyong, Jaemin, hingga Jisung yang gelar konser di Gelora Bung Karno (GBK), Sabtu, 18 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Adik Kim Jong Un Pastikan Tak ada Transfer Senjata dengan Rusia

2 hari lalu

Adik Kim Jong Un Pastikan Tak ada Transfer Senjata dengan Rusia

Kim Yo Jong adik Kim Jong Un menyangkal tuduhan Amerika Serikat dan Korea Selatan kalau senjata Korea Utara digunakan dalam perang Ukraina

Baca Selengkapnya

Hari Pertama Menjabat, PM Singapura Lawrence Wong Rapat Kabinet Hingga Telepon Prabowo

2 hari lalu

Hari Pertama Menjabat, PM Singapura Lawrence Wong Rapat Kabinet Hingga Telepon Prabowo

PM Lawrence Wong pada Kamis mulai bekerja, sehari setelah dilantik sebagai perdana menteri keempat Singapura.

Baca Selengkapnya

Frank Sinatra Berpulang 26 Tahun Lalu, Ini 5 Lagu Populernya Salah Satunya Jadi OST Squid Game

2 hari lalu

Frank Sinatra Berpulang 26 Tahun Lalu, Ini 5 Lagu Populernya Salah Satunya Jadi OST Squid Game

Salah satu lagu Frank Sinatra menjadi soundtrack atau OST serial populer asal Korea Selatan, Squid Game. Ini lagu top lainnya.

Baca Selengkapnya

Ini Perkiraan Gaji TKI di Jepang dan Rincian Upah Minimumnya

4 hari lalu

Ini Perkiraan Gaji TKI di Jepang dan Rincian Upah Minimumnya

Berikut ini perkiraan gaji TKI di Jepang berdasarkan UMR masing-masing prefektur serta untuk pemagang. Ketahui informasinya sebelum mendaftar.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Sebut Bantuan Beras Patut Disyukuri, Besaran Iuran BPJS Kesehatan Terbaru Setelah Diganti KRIS

4 hari lalu

Terkini: Jokowi Sebut Bantuan Beras Patut Disyukuri, Besaran Iuran BPJS Kesehatan Terbaru Setelah Diganti KRIS

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebut bantuan beras merupakan langkah konkret untuk meringankan beban masyarakat.

Baca Selengkapnya

Belajar Teknologi Drone, 10 Mahasiswa STIK Polri Kursus Singkat di Universitas Kepolisian Korea Selatan

4 hari lalu

Belajar Teknologi Drone, 10 Mahasiswa STIK Polri Kursus Singkat di Universitas Kepolisian Korea Selatan

Selain teknologi drone, mahasiswa STIK Polri juga mempelajari forensik untuk mencari barang bukti penyebab terjadinya pembunuhan.

Baca Selengkapnya

Duta Besar Masaki Yasushi Beri Penghargaan kepada Ketua Perhimpunan Alumni dari Jepang

4 hari lalu

Duta Besar Masaki Yasushi Beri Penghargaan kepada Ketua Perhimpunan Alumni dari Jepang

Perhimpunan Alumni dari Jepang (PERSADA) Jawa Barat telah berkontribusi mempromosikan hubungan persahabatan antara Jepang dan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Proyek MRT Jakarta Jalur Tomang-Medan Satria Dapat Kucuran Pinjaman Jepang Rp 14,5 Trilun

4 hari lalu

Proyek MRT Jakarta Jalur Tomang-Medan Satria Dapat Kucuran Pinjaman Jepang Rp 14,5 Trilun

Jepang berikan pinjaman 140,699 miliar Yen atau sekitar Rp 14,5 triliun untuk pembanguan MRT di Jakarta. Rencana pembangunan mulai Agustus 2024.

Baca Selengkapnya