Netanyahu: Israel Tidak Dapat Meminimalkan Korban Sipil di Gaza
Editor
Ida Rosdalina
Jumat, 17 November 2023 11:48 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Israel melakukan semua yang bisa dilakukan untuk menyelamatkan warga sipil dari bahaya saat mereka memerangi Hamas di Gaza, termasuk menjatuhkan selebaran yang memperingatkan mereka untuk melarikan diri, namun upayanya untuk meminimalkan korban "tidak berhasil", Perdana Menteri kata Benjamin Netanyahu pada Kamis, 16 November 2023.
Netanyahu ditanya oleh stasiun televisi AS CBS News apakah pembunuhan ribuan warga Palestina oleh Israel sebagai balasan atas serangan militan Hamas yang berkuasa di Gaza pada 7 Oktober akan memicu kebencian generasi baru.
"Setiap kematian warga sipil adalah sebuah tragedi. Dan kita tidak boleh mengalaminya karena kami melakukan segala yang kami bisa untuk menyelamatkan warga sipil dari bahaya, sementara Hamas melakukan segalanya untuk menjaga mereka dari bahaya," kata Netanyahu.
“Jadi kami mengirimkan selebaran, (kami) menelepon mereka melalui ponsel mereka, dan kami berkata: ‘pergi’. Dan banyak yang telah pergi,” kata Netanyahu.
Israel mengatakan tujuan kampanye militernya adalah untuk menghancurkan Hamas.
“Hal lain yang bisa saya katakan adalah kami akan mencoba menyelesaikan pekerjaan itu dengan korban sipil yang minimal. Itulah yang kami coba lakukan: korban sipil yang minimal. Namun sayangnya, kami tidak berhasil.”
Netanyahu kemudian mengatakan dia ingin menarik persamaan dengan sesuatu yang berhubungan dengan Jerman, tapi dia disela oleh pewawancara CBS, yang menanyakan pertanyaan tentang keamanan Gaza pascaperang.
Warga sipil Palestina menanggung beban terberat akibat operasi militer Israel selama berminggu-minggu sebagai respons terhadap serangan Hamas yang menurut Israel menewaskan 1.200 orang, sebagian besar warga sipil. Hamas juga menyandera sekitar 240 orang dari berbagai negara sebagai sandera, menurut Israel.
Otoritas kesehatan Gaza yang dianggap dapat diandalkan oleh PBB mengatakan setidaknya 11.500 orang telah dipastikan tewas dalam pengeboman dan invasi darat Israel – lebih dari 4.700 di antaranya adalah anak-anak.
Dua pertiga dari 2,3 juta penduduk Jalur Gaza kehilangan tempat tinggal akibat perang. Pada hari Kamis, angkatan udara Israel menyebarkan selebaran di beberapa bagian selatan Gaza yang meminta masyarakat untuk mengungsi demi keselamatan mereka sendiri.
Israel juga menggunakan selebaran di Gaza utara untuk memperingatkan warga sipil agar pindah. Ratusan ribu orang telah melakukan hal ini, dalam sebuah pengungsian massal yang dikhawatirkan oleh banyak warga Palestina akan menjadi permanen.
REUTERS
Pilihan Editor: Pria Kanada Terbukti Bersalah Membunuh Keluarga Muslim dalam Serangan Truk