Sebanyak 196 Pengungsi Rohingya Tiba di Aceh dengan Perahu
Reporter
Nabiila Azzahra
Editor
Ida Rosdalina
Rabu, 15 November 2023 05:57 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Hampir 200 orang pengungsi Rohingya, mayoritas perempuan dan anak-anak, tiba dengan perahu di provinsi Aceh pada Selasa, 14 November 2023, kata kepala komunitas nelayan setempat. Ratusan orang tersebut terdampar di Pantai Kemukiman Kalee, Gampong Batee, Kecamatan Muara Tiga, Kabupaten Pidie, Aceh.
Sekretaris Panglima Laot (lembaga adat resmi laut yang membawahi nelayan di Aceh) Pidie Marfian menyampaikan para pengungsi mendarat di tepi pantai menggunakan perahu besar sekitar pukul 11.30 WIB.
Sementara Panglima Laot Aceh Miftach Tjut Adek merincikan jumlah total pengungsi yaitu 196 orang, yang terdiri dari 61 pria, 69 perempuan, 27 anak perempuan, 32 anak laki-laki, dan tujuh orang lainnya melarikan diri.
“Totalnya ada 196 orang, tujuh orang di antaranya melarikan diri,” ujar Miftach.
Selama bertahun-tahun, banyak anggota etnis muslim Rohingya sebagai kelompok minoritas yang ditindas di Myanmar melarikan diri dengan menaiki perahu kayu reyot ke Bangladesh, Malaysia, Indonesia, dan Thailand yang mayoritas penduduknya muslim.
Di awal tahun ini, beberapa ratus orang Rohingya tiba di Aceh, dengan sejumlah besar orang meninggal di laut karena penyakit, kelaparan, dan kelelahan. Tahun 2022 menjadi salah satu tahun paling mematikan dalam satu dekade bagi para pengungsi, kata badan pengungsi Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNHCR).
Seorang ketua komunitas nelayan setempat di Aceh, Miftah Cut Ade, mengatakan kepada Reuters bahwa kondisi 196 orang Rohingya tersebut “lemah dan membutuhkan nutrisi”. Warga memberikan makanan dan air kepada warga Rohingya, kata Miftah, dan membawa mereka ke tempat penampungan sementara di dekatnya.
Hampir satu juta muslim Rohingya melarikan diri dari tindakan keras yang dipimpin militer di Myanmar yang mayoritas penduduknya beragama Buddha pada 2017 dan sekarang tinggal di tempat yang digambarkan oleh Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi, Filippo Grandi, sebagai “kamp pengungsi kemanusiaan terbesar di dunia” di Bangladesh.
REUTERS | ANTARA
Pilihan Editor: Ekspor Biji-bijian Ukraina Lewat Koridor Baru Laut Hitam Capai 4 Juta Ton