Pejuang Anti-Junta Myanmar Serang Pos Militer, Ribuan Orang Lari ke India

Reporter

Nabiila Azzahra

Editor

Yudono Yanuar

Selasa, 14 November 2023 06:30 WIB

Tentara berdiri di samping kendaraan militer ketika orang-orang berkumpul untuk memprotes kudeta militer, di Yangon, Myanmar, 15 Februari 2021. REUTERS/Stringer/File Photo

TEMPO.CO, Jakarta - Kelompok pemberontak etnis minoritas menyerang pos-pos junta Myanmar pada Senin, 13 November 2023. Pertempuran meletus di dua front baru yaitu Negara Bagian Rakhine dan Chin, menyebabkan ribuan orang menyeberang ke negara tetangga, India, untuk mencari keselamatan.

Junta Myanmar menghadapi ujian terbesarnya sejak mengambil alih kekuasaan melalui kudeta pada 1 Februari 2021, setelah tiga kekuatan etnis minoritas melancarkan serangan terkoordinasi pada akhir Oktober, merebut beberapa kota dan pos militer.

Presiden yang dilantik junta militer pekan lalu mengatakan Myanmar berisiko terpecah belah karena respons yang tidak efektif terhadap pemberontakan. Para jenderal mengatakan mereka memerangi “teroris”.

Salah satu dari tiga kelompok pemberontak sekutu, Tentara Arakan (AA), yang memperjuangkan otonomi yang lebih besar di Negara Bagian Rakhine di Myanmar barat, merebut pos-pos di wilayah Rathedaung dan Minbya, yang berjarak sekitar 200 km, kata juru bicara AA Khine Thu Kha.

“Kami telah merebut beberapa pos dan pertempuran masih berlanjut di beberapa tempat lain,” katanya.

Pertempuran juga terjadi di Negara Bagian Chin, yang berbatasan dengan India, ketika pemberontak menyerang dua kamp militer, menurut seorang pejabat India dan dua sumber yang mengetahui serangan tersebut.

Sekitar 5.000 orang dari Myanmar menyeberang ke negara bagian Mizoram di India untuk mencari perlindungan dari pertempuran tersebut, kata James Lalrinchhana, wakil komisaris sebuah distrik di perbatasan Myanmar.

Negara Bagian Chin, yang selama bertahun-tahun telah berada dalam keadaan damai, mengalami pertempuran sengit setelah kudeta tahun 2021, dengan ribuan penduduk mengangkat senjata melawan pemerintahan militer.

Junta Myanmar kewalahan

Letusan pertempuran terbaru ini mendaratkan pukulan baru bagi junta militer Myanmar yang sudah kewalahan. Skala dan kekuatan oposisi bersenjata terhadap pemerintahan meningkat, yang dipicu oleh kemarahan atas kudeta dan kekerasan yang mengakhiri satu dekade reformasi demokrasi tentatif di Myanmar.

Serangan anti-junta terkoordinasi yang diluncurkan pada 27 Oktober di Negara Bagian Shan di timur laut telah mengakibatkan beberapa kota dan lebih dari 100 pos militer direbut di dekat perbatasan dengan Cina.

Menurut wadah pemikir Institut Perdamaian Amerika Serikat, junta Myanmar berpotensi kehilangan kendali atas penyeberangan perbatasan utama yang menyumbang sekitar 40 persen perdagangan lintas batas dan sumber pendapatan pajak penting.

Junta Myanmar memiliki pengalaman bertempur di Negara Bagian Rakhine tetapi bisa kesulitan ketika pasukan musuh menyelidiki kelemahan di berbagai wilayah, menurut Richard Horsey, penasihat senior Myanmar untuk wadah pemikir Crisis Group.

“Jika pertempuran terus berlanjut, hal ini akan membuka front baru yang signifikan bagi rezim, yang sudah kewalahan,” katanya. “Akan sulit bagi rezim untuk memfokuskan upaya mereka di semua front.”

REUTERS

Pilihan Editor Rudal Hizbullah Lukai Warganya, Israel Ancam Serang Lebanon Selatan

Berita terkait

Kelompok Perlawanan Myanmar Klaim Tangkap Ratusan Aggota Junta Militer

5 hari lalu

Kelompok Perlawanan Myanmar Klaim Tangkap Ratusan Aggota Junta Militer

Tentara Arakan atau Arakan Army menyatakan telah menangkap ratusan anggota junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

10 hari lalu

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

11 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

16 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

18 hari lalu

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

18 hari lalu

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

Wakil Ketua Junta Myanmar menghilang setelah serangan drone. Ia kemungkinan terluka.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

21 hari lalu

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

Ribuan warga etnis Rohingya yang mengungsi akibat konflik di Myanmar, berkumpul di perbatasan Myanmar-Bangladesh untuk mencari perlindungan

Baca Selengkapnya

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

21 hari lalu

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976

Baca Selengkapnya

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

22 hari lalu

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

Pertempuran berkobar di perbatasan timur Myanmar dengan Thailand memaksa sekitar 200 warga sipil melarikan diri.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

23 hari lalu

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

Top 3 dunia adalah Iran siap menghadapi serangan Israel, sejarah kudeta di Myanmar hingga Netanyahu mengancam.

Baca Selengkapnya