Kalah dari Aliansi Pemberontak, Junta Myanmar Hadapi Ujian Terbesar Sejak Kudeta

Reporter

Editor

Ida Rosdalina

Sabtu, 11 November 2023 08:00 WIB

Maung Saungkha. Bamar People's Liberation Army/Handout via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Aliansi pemberontak telah menguasai sebagian wilayah utara Myanmar, termasuk wilayah yang berbatasan dengan Cina, dengan perlawanan terhadap junta militer mencapai kemenangan paling signifikan sejak kudeta 2021, menurut seorang komandan pemberontak, diplomat, dan analis.

Pertempuran paling sengit terjadi di dekat perbatasan Myanmar dengan Cina di negara bagian Shan utara, tempat tiga kelompok etnis bersenjata yang kuat bersatu untuk memimpin serangan yang telah merebut banyak kota dan pos-pos militer dalam beberapa pekan terakhir.

Presiden Myanmar yang ditunjuk oleh junta militer mengatakan pada Kamis bahwa negaranya berisiko terpecah belah karena kegagalan menangani pemberontakan secara lebih efektif.

Khawatir dengan memburuknya situasi di negara tetangganya, Kementerian Luar Negeri Cina , Jumat, 10 November 2023, mengatakan bahwa Beijing akan menjamin keamanan dan stabilitas di perbatasannya dengan Myanmar dan mendesak semua pihak di sana untuk segera menghentikan pertempuran.

Pejuang anti-junta yang beroperasi dengan “koordinasi yang belum pernah terjadi sebelumnya” telah menyerbu 100 pos militer dan junta akan kehilangan kendali atas penyeberangan perbatasan utama yang menyumbang sekitar 40% perdagangan lintas batas dan sumber pendapatan pajak yang penting, menurut Institut Perdamaian Amerika Serikat kata lembaga think tank.

Advertising
Advertising

Sekitar 50.000 orang telah mengungsi di Shan, tempat penembakan artileri dan serangan udara terus berlanjut, dan beberapa di antaranya telah menyeberang ke Cina, kata PBB pada Jumat.

“Ini sangat signifikan,” kata seorang diplomat yang mengetahui serangan yang oleh kelompok oposisi disebut sebagai “Operasi 1027”, sesuai tanggal dimulainya serangan tersebut.

“Ini adalah posisi terlemah Tatmadaw sejak kudeta,” kata diplomat itu, merujuk pada militer Myanmar dan meminta untuk tidak disebutkan namanya. Dua diplomat lainnya setuju dengan penilaian itu.

Juru bicara junta Myanmar tidak menanggapi permintaan komentar.

Maung Saungkha, pemimpin Tentara Pembebasan Rakyat Bamar, yang menyumbangkan pasukan dalam serangan tersebut, mengatakan kepada Reuters bahwa aliansi pemberontak telah menghabiskan lebih dari satu tahun untuk bersiap menghadapi militer yang memiliki persenjataan lebih baik.

Operasi tersebut adalah “yang terbesar dan tersukses dalam Revolusi Musim Semi”, katanya, merujuk pada pemberontakan rakyat melawan junta yang menggulingkan pemerintahan terpilih secara demokratis yang dipimpin oleh peraih Nobel Aung San Suu Kyi pada Februari 2021.

Kelompok perlawanan bekerja sama untuk menghajar kekuatan militer yang sudah lemah, kata seorang penasihat pemerintahan sipil paralel Myanmar, yang dikenal sebagai Pemerintah Persatuan Nasional, yang mendukung serangan terpisah di kota-kota di divisi Sagaing.

“Peluang seperti ini tidak akan pernah kembali,” kata sang penasihat, yang menolak disebut namanya.

<!--more-->

Bayangan Cina

Sejauh ini, pasukan pemberontak menghadapi perlawanan lemah dari pihak militer, menurut para analis dan pemimpin perlawanan yang berbicara kepada media lokal.

Serangan tersebut memberikan tekanan lebih lanjut pada kepemimpinan militer yang sudah menghadapi sanksi ekonomi berat, kekurangan devisa dan krisis korupsi yang telah menjerat beberapa sekutu pemimpin junta Min Aung Hlaing, kata para diplomat.

Hubungan Myanmar dengan Cina juga tegang karena masalah perbatasan dan serangan terbaru, yang dipimpin oleh "Aliansi Persaudaraan" yang terdiri dari Tentara Arakan, Tentara Aliansi Demokratik Nasional Myanmar, dan Tentara Pembebasan Nasional Ta'ang, tidak dapat terlaksana jika Beijing telah menentangnya, kata para diplomat.

Beijing dalam beberapa bulan terakhir telah memberikan tekanan pada Myanmar untuk menindak sindikat kriminal yang menjalankan telekomunikasi besar-besaran dan penipuan online lainnya dari wilayah perbatasan.

Dalam sebuah pernyataan yang mengumumkan operasi tersebut, aliansi tersebut mengatakan mereka bermaksud untuk menghapus daerah kantong tersebut, yang menurut mereka dilindungi oleh junta.

Namun Cina, yang berupaya melindungi investasi ekonomi besar di wilayah tersebut, juga menyerukan gencatan senjata dan mengkonfirmasi minggu ini bahwa ada korban di pihak Cina karena meluasnya tembakan dari pertempuran di Myanmar.

Meski junta telah melemah, para diplomat mengatakan kemungkinan jatuhnya angkatan bersenjata sangat kecil, meski mereka bisa kehilangan lebih banyak wilayah.

“Jika rezim mampu mengambil tindakan tegas, kemungkinan besar mereka akan dapat membuka kembali jalur perdagangan ke Cina,” kata Richard Horsey, penasihat senior Myanmar di International Crisis Group.

“Jika tidak, ini akan dilihat sebagai tanda kelemahan bersejarah.”

REUTERS

Pilihan Editor: Hujan Semalaman Menyapu Polusi Udara New Delhi

Berita terkait

Kelompok Perlawanan Myanmar Klaim Tangkap Ratusan Aggota Junta Militer

5 hari lalu

Kelompok Perlawanan Myanmar Klaim Tangkap Ratusan Aggota Junta Militer

Tentara Arakan atau Arakan Army menyatakan telah menangkap ratusan anggota junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

10 hari lalu

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

11 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

16 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

18 hari lalu

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

18 hari lalu

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

Wakil Ketua Junta Myanmar menghilang setelah serangan drone. Ia kemungkinan terluka.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

21 hari lalu

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

Ribuan warga etnis Rohingya yang mengungsi akibat konflik di Myanmar, berkumpul di perbatasan Myanmar-Bangladesh untuk mencari perlindungan

Baca Selengkapnya

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

21 hari lalu

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976

Baca Selengkapnya

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

22 hari lalu

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

Pertempuran berkobar di perbatasan timur Myanmar dengan Thailand memaksa sekitar 200 warga sipil melarikan diri.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

23 hari lalu

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

Top 3 dunia adalah Iran siap menghadapi serangan Israel, sejarah kudeta di Myanmar hingga Netanyahu mengancam.

Baca Selengkapnya