Tiba di Jepang, Blinken akan Hadiri Pertemuan G7 tentang Gaza

Reporter

Tempo.co

Selasa, 7 November 2023 13:32 WIB

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken bersiap memberikan keterangan pers usai menghadiri Pertemuan Menteri Luar Negeri ASEAN di Jakarta, Jumat 14 Juli 2023. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/rwa.

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken tiba di Jepang pada Selasa 7 Nobember 2023 untuk pertemuan para menteri luar negeri G7. Pertemuan ini bertujuan mencari kesepakatan soal serangan Israel di Gaza, ketika seruan untuk gencatan senjata dalam perang Israel-Hamas meningkat dari seluruh dunia.

Blinken tidak memberikan komentar publik saat dia tiba untuk diskusi selama dua hari di Tokyo setelah tur terbarunya di Timur Tengah.

Militer Israel tanpa henti membombardir Gaza sejak 7 Oktober, ketika militan Hamas melancarkan serangan yang menyebabkan 1.400 orang tewas di Israel, sebagian besar dari mereka adalah warga sipil, menurut pihak berwenang Israel.

Menurut kementerian kesehatan yang dikelola Hamas, jumlah korban tewas di Gaza telah melampaui 10.000 orang – termasuk lebih dari 4.000 anak-anak, pada Senin.

Sebagai sekutu penting Israel, Amerika Serikat menolak seruan gencatan senjata, dan bersikeras bahwa Israel mempunyai hak untuk menanggapinya – meskipun Washington telah menyerukan penghentian pertempuran sementara.

Advertising
Advertising

Di Turki pada Senin, Blinken mengatakan Washington bekerja "sangat agresif" untuk memperluas bantuan bagi warga sipil yang terjebak.

“Saya pikir kita akan melihat dalam beberapa hari ke depan bahwa bantuan tersebut dapat diperluas secara signifikan,” tambah Blinken, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

Presiden AS Joe Biden dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Senin membahas potensi “jeda taktis,” kata Gedung Putih. Namun, Netanyahu berjanji tidak akan menghentikan perang untuk menghancurkan Hamas.

Prancis adalah satu-satunya anggota G7 yang memberikan suara mendukung resolusi Majelis Umum PBB bulan lalu yang mengupayakan “gencatan senjata kemanusiaan” segera.

Amerika memberikan suara menentang. Sementara Jepang, Inggris, Italia, Jerman dan Kanada abstain.

Prancis mengatakan dalam sebuah pernyataan yang mengumumkan kehadiran Menteri Luar Negeri Catherine Colonna di Tokyo, bahwa pertemuan tersebut akan membahas “perlunya menanggapi kebutuhan penduduk sipil di Gaza dan menghormati hukum kemanusiaan internasional.”

Colonna “akan menegaskan kembali kecaman kami atas tindakan teroris Hamas dan keharusan untuk membebaskan para sandera,” tambah pernyataan itu.

Rekan sejawatnya dari Jerman Annalena Baerbock mengatakan G7 akan "membahas bagaimana kita dapat mencapai jeda kemanusiaan bersama-sama untuk meringankan penderitaan rakyat di Gaza."

“Bagi saya jelas bahwa teroris Hamas telah membawa penderitaan yang tak terhingga bagi Israel dan penduduk sipil Palestina di Gaza dengan serangan mengerikan pada 7 Oktober. Hamas tidak bisa dibiarkan menentukan nasib masyarakat di Jalur Gaza,” tambahnya.

Valerie Niquet dari Yayasan Penelitian Strategis (FRS) mengatakan bahwa seruan gabungan G7 untuk gencatan senjata kemanusiaan di Gaza akan dilakukan "tanpa bahasa yang mengikat dan secara umum".

<!--more-->

Perang Ukraina

Topik besar lainnya adalah perang Ukraina, dan Menteri Luar Negeri Dmytro Kuleba akan bergabung melalui konferensi video.

Dengan adanya tanda-tanda kelelahan dalam mendukung upaya perang Ukraina melawan Rusia – yang dulunya merupakan anggota G8 yang sekarang sudah tidak ada lagi – G7 diperkirakan akan tetap menggunakan bahasa yang tegas untuk mengecam Moskow, kata para ahli.

“G7 berada di garda depan tata negara ekonomi Barat sehubungan dengan Rusia sejak invasi mereka ke Ukraina. Saya berharap pertemuan para menteri akan terus menyuarakan dukungan untuk hal ini,” kata Robert Ward dari International Institute for Strategic Studi (IISS).

Namun, para analis mengatakan bahwa G7 mungkin akan melunakkan pernyataannya mengenai Cina karena muncul tanda-tanda tentatif bahwa ketegangan Beijing dengan Barat mungkin akan mereda.

Hal ini termasuk pembicaraan yang akan datang antara Amerika Serikat dan Cinak menjelang konferensi iklim COP28 dan pertemuan yang dijadwalkan antara Presiden Xi Jinping dan Biden di San Francisco.

Topik G7 lainnya adalah memperdalam hubungan dengan Asia Tengah yang kaya sumber daya dan berlokasi strategis, dan para menteri luar negeri dari kawasan tersebut akan bergabung melalui konferensi video.

Pilihan Editor: Menlu AS Tolak Permintaan Presiden Palestina untuk Gencatan Senjata di Gaza

FRANCE24

Berita terkait

Prancis Dukung Langkah ICC Keluarkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu dan Hamas

2 jam lalu

Prancis Dukung Langkah ICC Keluarkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu dan Hamas

Prancis mendukung permohonan jaksa agar hakim ICC mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Netanyahu dan petinggi Hamas

Baca Selengkapnya

Tak Ada Bantuan Lewat Dermaga AS, UNRWA: Bantuan ke Gaza Paling Efektif Lewat Darat

3 jam lalu

Tak Ada Bantuan Lewat Dermaga AS, UNRWA: Bantuan ke Gaza Paling Efektif Lewat Darat

UNRWA menegaskan penyeberangan darat merupakan cara yang paling layak dan efektif untuk menyalurkan bantuan ke Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Apa yang Terjadi setelah Jaksa ICC Minta Surat Penangkapan untuk Konflik Gaza?

4 jam lalu

Apa yang Terjadi setelah Jaksa ICC Minta Surat Penangkapan untuk Konflik Gaza?

Jaksa ICC sudah mengajukan permohonan surat penangkapan, kini tinggal dunia tinggal menunggu keputusan para hakim ICC.

Baca Selengkapnya

Kesal terhadap Turis Bandel, Jepang Halangi Pemandangan ke Gunung Fuji

5 jam lalu

Kesal terhadap Turis Bandel, Jepang Halangi Pemandangan ke Gunung Fuji

Sebuah kota di Jepang memasang penghalang jaring besar di tempat pengamatan Gunung Fuji yang populer pada Selasa 21 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Malaysia Berupaya Pulangkan Enam Anggota Tim Medis dari Rafah

6 jam lalu

Malaysia Berupaya Pulangkan Enam Anggota Tim Medis dari Rafah

Pemerintah Malaysia berupaya memulangkan enam anggota tim medisnya yang berada di Rafah, Gaza, sejak 1 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Guru Besar Hukum Internasional UI Prediksi Iran akan Tetap Dukung Hamas setelah Ebrahim Raisi Wafat

7 jam lalu

Guru Besar Hukum Internasional UI Prediksi Iran akan Tetap Dukung Hamas setelah Ebrahim Raisi Wafat

Hikmahanto Juwana optimis Iran akan tetap mendukung Hamas pasca-wafatnya Presiden Ebrahim Raisi dalam kecelakaan helikopter

Baca Selengkapnya

Joe Biden: Apa yang Terjadi di Gaza Bukan Genosida

8 jam lalu

Joe Biden: Apa yang Terjadi di Gaza Bukan Genosida

Presiden AS Joe Biden menekankan bahwa Israel tidak melakukan tindak genosida di Gaza.

Baca Selengkapnya

Indonesia Perlu Waspada Tiga Hal Ini Jika Donald Trump Menang Pilpres AS

10 jam lalu

Indonesia Perlu Waspada Tiga Hal Ini Jika Donald Trump Menang Pilpres AS

Mantan dubes AS untuk RI menilai ada tiga hal yang Indonesia perlu waspadai jika Donald Trump terpilih menjadi presiden Amerika untuk kedua kalinya.

Baca Selengkapnya

Jaksa Penuntut Minta ICC Terbitkan Surat Perintah Penahanan pada Benjamin Netanyahu dan 3 Pemimpin Hamas

12 jam lalu

Jaksa Penuntut Minta ICC Terbitkan Surat Perintah Penahanan pada Benjamin Netanyahu dan 3 Pemimpin Hamas

Karim Khan menilai setelah lebih dari tujuh bulan perang Gaza berkecamuk, dia memiliki alasan untuk meminta ICC menerbitkan surat perintah penahanan

Baca Selengkapnya

Jarang Terjadi, AS Sebut Iran Sempat Minta Bantuannya setelah Helikopter Ebrahim Raisi Jatuh

13 jam lalu

Jarang Terjadi, AS Sebut Iran Sempat Minta Bantuannya setelah Helikopter Ebrahim Raisi Jatuh

Amerika Serikat mengaku tidak bisa memberi bantuan kepada Iran saat helikopter yang membawa Ebrahim Raisi jatuh karena alasan logistik.

Baca Selengkapnya