Pemimpin Skotlandia Minta Maaf atas Pembantaian Jabalia: Dunia Gagal Melindungi Kalian!

Reporter

Tempo.co

Rabu, 1 November 2023 10:45 WIB

Warga Palestina mencari korban di lokasi serangan Israel terhadap rumah-rumah di kamp pengungsi Jabalia di Jalur Gaza utara, 31 Oktober 2023. REUTERS/Fadi Whadi

TEMPO.CO, Jakarta - Pemimpin Skotlandia Humza Yousaf menyerukan gencatan senjata segera di Gaza pada Selasa, sesaat setelah serangan udara Israel meratakan bangunan kompleks apartemen kamp pengungsi Jabalia yang berisi ribuan pengungsi Palestina.

Setidaknya 400 orang dilaporkan tewas dan terluka dalam serangan bom berkekuatan 6 ton buatan Amerika Serikat yang dilakukan Israel di kamp pengungsi terbesar di Gaza itu.

Yousaf menyatakan penyesalan mendalam atas hilangnya nyawa tak berdosa akibat konflik yang sedang berlangsung di wilayah tersebut.

“Saya minta maaf kepada pria, wanita dan anak-anak tak berdosa di Kamp Pengungsi Jabalia karena dunia tidak dapat melindungi Anda. Pengabaian terang-terangan terhadap kehidupan manusia harus dikutuk dengan tegas. Jangan sampai ada lagi anak yang meninggal. Kita memerlukan gencatan senjata segera, tidak kurang dari itu,” katanya di X.

Serangkaian serangan udara Israel di kamp pengungsi menewaskan ratusan warga, menurut Kementerian Dalam Negeri di daerah kantong yang terkepung.

Advertising
Advertising

Sebagian besar korban adalah perempuan dan anak-anak, katanya, seraya menambahkan bahwa pesawat tempur Israel menghancurkan seluruh kawasan perumahan yang dikenal sebagai Blok 6.

Tentara Israel telah memperluas serangan udara dan daratnya di Jalur Gaza, yang telah mengalami serangan udara tanpa henti sejak kelompok Palestina Hamas melancarkan serangan mendadak lintas batas terhadap Israel pada 7 Oktober.

Jumlah korban tewas akibat serangan Israel yang sedang berlangsung di Jalur Gaza telah meningkat menjadi 8.525 orang, kata Kementerian Kesehatan di wilayah kantong yang diblokade itu, Selasa.

“Para korban termasuk 3.542 anak-anak dan 2.187 perempuan, sementara 21.543 orang lainnya terluka,” kata juru bicara kementerian Ashraf al-Qudra pada konferensi pers di Kota Gaza.

Lebih dari 1.538 warga Israel tewas dalam konflik tersebut.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menolak seruan gencatan senjata yang semakin meningkat, dan mengatakan bahwa hal itu berarti “penyerahan” kepada Hamas.

Pilihan Editor: Bolivia Putus Hubungan dengan Israel, Cile dan Kolombia Tarik Diplomat dari Tel Aviv

ANADOLU

Berita terkait

Kedutaan Besar Iran Sebut Presiden Iran Ebrahim Raisi Wafat 3 Hari Sebelum ke Indonesia

7 jam lalu

Kedutaan Besar Iran Sebut Presiden Iran Ebrahim Raisi Wafat 3 Hari Sebelum ke Indonesia

Kedutaan Besar Iran menyebut Presiden Iran Ebrahim Raisi wafat 3 hari sebelum kunjungan yang direncanakan ke Indonesia pada 23-24 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Prancis Dukung Langkah ICC Keluarkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu dan Hamas

9 jam lalu

Prancis Dukung Langkah ICC Keluarkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu dan Hamas

Prancis mendukung permohonan jaksa agar hakim ICC mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Netanyahu dan petinggi Hamas

Baca Selengkapnya

Tak Ada Bantuan Lewat Dermaga AS, UNRWA: Bantuan ke Gaza Paling Efektif Lewat Darat

10 jam lalu

Tak Ada Bantuan Lewat Dermaga AS, UNRWA: Bantuan ke Gaza Paling Efektif Lewat Darat

UNRWA menegaskan penyeberangan darat merupakan cara yang paling layak dan efektif untuk menyalurkan bantuan ke Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Apa yang Terjadi setelah Jaksa ICC Minta Surat Penangkapan untuk Konflik Gaza?

11 jam lalu

Apa yang Terjadi setelah Jaksa ICC Minta Surat Penangkapan untuk Konflik Gaza?

Jaksa ICC sudah mengajukan permohonan surat penangkapan, kini tinggal dunia tinggal menunggu keputusan para hakim ICC.

Baca Selengkapnya

Malaysia Berupaya Pulangkan Enam Anggota Tim Medis dari Rafah

12 jam lalu

Malaysia Berupaya Pulangkan Enam Anggota Tim Medis dari Rafah

Pemerintah Malaysia berupaya memulangkan enam anggota tim medisnya yang berada di Rafah, Gaza, sejak 1 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Guru Besar Hukum Internasional UI Prediksi Iran akan Tetap Dukung Hamas setelah Ebrahim Raisi Wafat

14 jam lalu

Guru Besar Hukum Internasional UI Prediksi Iran akan Tetap Dukung Hamas setelah Ebrahim Raisi Wafat

Hikmahanto Juwana optimis Iran akan tetap mendukung Hamas pasca-wafatnya Presiden Ebrahim Raisi dalam kecelakaan helikopter

Baca Selengkapnya

Joe Biden: Apa yang Terjadi di Gaza Bukan Genosida

15 jam lalu

Joe Biden: Apa yang Terjadi di Gaza Bukan Genosida

Presiden AS Joe Biden menekankan bahwa Israel tidak melakukan tindak genosida di Gaza.

Baca Selengkapnya

Jaksa Penuntut Minta ICC Terbitkan Surat Perintah Penahanan pada Benjamin Netanyahu dan 3 Pemimpin Hamas

18 jam lalu

Jaksa Penuntut Minta ICC Terbitkan Surat Perintah Penahanan pada Benjamin Netanyahu dan 3 Pemimpin Hamas

Karim Khan menilai setelah lebih dari tujuh bulan perang Gaza berkecamuk, dia memiliki alasan untuk meminta ICC menerbitkan surat perintah penahanan

Baca Selengkapnya

Ini 5 Target Penangkapan ICC atas Kejahatan Perang di Gaza

20 jam lalu

Ini 5 Target Penangkapan ICC atas Kejahatan Perang di Gaza

Jaksa ICC telah mengajukan surat penangkapan terhadap lima orang yang dianggap bertanggung jawab atas kejahatan perang dan kemanusiaan di Gaza.

Baca Selengkapnya

Tiga Isu Penentu Hasil Pilpres AS 2024: Inflasi, Aborsi dan Perang Israel di Gaza

22 jam lalu

Tiga Isu Penentu Hasil Pilpres AS 2024: Inflasi, Aborsi dan Perang Israel di Gaza

Mantan Dubes AS untuk Indonesia menilai ada tiga isu yang menjadi faktor penentu hasil persaingan Biden dan Trump dalam pilpres AS 2024.

Baca Selengkapnya