Terpidana Kabur, Polisi AS Sediakan Rp300 Juta untuk Menangkapnya

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Senin, 11 September 2023 14:00 WIB

Narapidana Danelo Cavalcante sebelum lari dari penjara di West Chester, Pennsylvania, AS terlihat dalam tangkapan layar dari video yang dirilis 6 September 2023. Jaksa Wilayah Chester County melalui Facebook/Handout melalui REUTERS/File Foto

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang terpidana kabur dari penjara Pennsylvania, AS lebih dari seminggu lalu, berhasil menghindari perimeter polisi dan mencuri sebuah van untuk melarikan diri dari kejaran penegak hukum, kata pihak berwenang pada hari Minggu.

Danelo Cavalcante, 34 tahun, melarikan diri pada 31 Agustus 2023 dari penjara Chester County di sekitar Philadelphia ketika akan dipindahkan ke penjara negara bagian untuk menjalani hukuman seumur hidup karena membunuh mantan pacarnya.

Polisi mengatakan bahwa Cavalcante pada hari Sabtu, 9 September 2023, mencuri sebuah van Ford putih di luar area yang diawasi oleh penegak hukum di sekitar penjara dan menggunakannya untuk melakukan perjalanan sekitar 40 km ke kota East Pikeland.

Buronan itu kemudian berusaha menghubungi mantan rekan kerjanya di kediamannya dan terekam video kamera bel pintu.

Tangkapan layar dari video yang diedarkan oleh polisi pada Minggu pagi menunjukkan Cavalcante mengubah penampilannya untuk menghindari penangkapan termasuk mencukur jenggot dan kumisnya.

Advertising
Advertising

“Anda akan melihat bahwa Cavalcante sekarang bercukur bersih dan mengenakan kaus berkerudung berwarna hijau cerah,” kata Letnan Kolonel George Bivens dari Kepolisian Negara Bagian Pennsylvania kepada wartawan, Minggu.

Bivens mengatakan buronan tersebut berusaha menghubungi rekan kerjanya yang kedua pada Sabtu malam di Phoenixville, sekitar 30 mil barat laut Philadelphia, tetapi sekali lagi orang tersebut tidak ada di rumah. Seorang tetangga memperhatikan Cavalcante dan memberi tahu pihak berwenang.

Polisi mengatakan pihaknya menemukan van curian itu di sebuah lapangan pada Minggu pagi, namun Cavalcante tidak ditemukan.

"Tidak ada perimeter yang 100% aman," kata Bevins ketika menjawab pertanyaan dari media tentang bagaimana buronan itu bisa lolos dari upaya penegakan hukum yang begitu besar, dengan ratusan petugas terlibat dalam pencarian tersebut. Saya yakin kami akan menangkapnya dan membawanya kembali ke sistem peradilan pidana.

Cavalcante, seorang warga negara Brasil, juga menjadi tersangka pembunuhan pada tahun 2017 di Brasil, kata Marsekal AS. Polisi pada hari Minggu mengkonfirmasi bahwa saudara perempuannya ditahan oleh otoritas imigrasi AS dan menghadapi deportasi.

Ada beberapa penampakan Cavalcante sejak dia kabur dari penjara. Pekan lalu, distrik sekolah di wilayah tersebut membatalkan kelas selama sehari setelah satu penampakan serupa terjadi, kata para pejabat.

Polisi telah menawarkan hingga $20.000 untuk informasi yang mengarah pada penangkapannya.

REUTERS

Berita terkait

Prancis Dukung Langkah ICC Keluarkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu dan Hamas

4 jam lalu

Prancis Dukung Langkah ICC Keluarkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu dan Hamas

Prancis mendukung permohonan jaksa agar hakim ICC mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Netanyahu dan petinggi Hamas

Baca Selengkapnya

Tak Ada Bantuan Lewat Dermaga AS, UNRWA: Bantuan ke Gaza Paling Efektif Lewat Darat

5 jam lalu

Tak Ada Bantuan Lewat Dermaga AS, UNRWA: Bantuan ke Gaza Paling Efektif Lewat Darat

UNRWA menegaskan penyeberangan darat merupakan cara yang paling layak dan efektif untuk menyalurkan bantuan ke Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Joe Biden: Apa yang Terjadi di Gaza Bukan Genosida

10 jam lalu

Joe Biden: Apa yang Terjadi di Gaza Bukan Genosida

Presiden AS Joe Biden menekankan bahwa Israel tidak melakukan tindak genosida di Gaza.

Baca Selengkapnya

Indonesia Perlu Waspada Tiga Hal Ini Jika Donald Trump Menang Pilpres AS

11 jam lalu

Indonesia Perlu Waspada Tiga Hal Ini Jika Donald Trump Menang Pilpres AS

Mantan dubes AS untuk RI menilai ada tiga hal yang Indonesia perlu waspadai jika Donald Trump terpilih menjadi presiden Amerika untuk kedua kalinya.

Baca Selengkapnya

Jarang Terjadi, AS Sebut Iran Sempat Minta Bantuannya setelah Helikopter Ebrahim Raisi Jatuh

15 jam lalu

Jarang Terjadi, AS Sebut Iran Sempat Minta Bantuannya setelah Helikopter Ebrahim Raisi Jatuh

Amerika Serikat mengaku tidak bisa memberi bantuan kepada Iran saat helikopter yang membawa Ebrahim Raisi jatuh karena alasan logistik.

Baca Selengkapnya

Mantan Duta Besar Beri Saran Perwakilan Diplomatik yang Cocok Ditugaskan di Amerika Serikat

15 jam lalu

Mantan Duta Besar Beri Saran Perwakilan Diplomatik yang Cocok Ditugaskan di Amerika Serikat

Mantan Duta besar Amerika Serikat berharap Indonesia segera mengirimkan duta besar yang baru dan yang berpengalaman ke Amerika.

Baca Selengkapnya

Pengadilan Inggris Izinkan Julian Assange Ajukan Banding atas Ekstradisi AS

16 jam lalu

Pengadilan Inggris Izinkan Julian Assange Ajukan Banding atas Ekstradisi AS

Pengadilan Inggris memutuskan bahwa pendiri WikiLeaks Julian Assange dapat mengajukan banding atas perintah ekstradisinya ke AS atas tuduhan spionase

Baca Selengkapnya

Tiga Isu Penentu Hasil Pilpres AS 2024: Inflasi, Aborsi dan Perang Israel di Gaza

17 jam lalu

Tiga Isu Penentu Hasil Pilpres AS 2024: Inflasi, Aborsi dan Perang Israel di Gaza

Mantan Dubes AS untuk Indonesia menilai ada tiga isu yang menjadi faktor penentu hasil persaingan Biden dan Trump dalam pilpres AS 2024.

Baca Selengkapnya

Jaksa ICC Sedang Upayakan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Pemimpin Hamas

1 hari lalu

Jaksa ICC Sedang Upayakan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Pemimpin Hamas

Jaksa ICC sedang meminta surat perintah penangkapan bagi pemimpin Hamas Yahya Sinwar dan PM Israel Benyamin Netanyahu

Baca Selengkapnya

Helikopter Bell 212 yang Tewaskan Presiden Iran Ebrahim Raisi Sering Kecelakaan, Ini Spesifikasinya

1 hari lalu

Helikopter Bell 212 yang Tewaskan Presiden Iran Ebrahim Raisi Sering Kecelakaan, Ini Spesifikasinya

Spesifikasi Bell 212, helikopter yang ditumpangi Presiden Iran Ebrahim Raisi saat kecelakaan helikopter hingga tewas pada Minggu 19 Mei 2024

Baca Selengkapnya