Survei: Mayoritas Warga Thailand Tolak Wacana Koalisi Pheu Thai dan Militer

Reporter

Daniel A. Fajri

Editor

Yudono Yanuar

Minggu, 20 Agustus 2023 20:40 WIB

Srettha Thavisin, seorang taipan properti lokal dan kandidat perdana menteri dari Partai Pheu Thai berbicara kepada media, setelah TPS ditutup, pada hari pemilihan umum di Bangkok, Thailand, 14 Mei 2023. REUTERS/Athit Perawongmetha/File foto

TEMPO.CO, Jakarta - Jajak pendapat menunjukkan sebagian besar warga Thailand tidak setuju pembentukan pemerintahan koalisi Pheu Thai melibatkan kelompok-kelompok yang didukung militer. Pemungutan suara parlemen yang bertujuan untuk mengakhiri kebuntuan politik selama tiga bulan akan digelar dalam dua hari ke depan.

Sekitar 64 persen dari 1.310 responden tidak setuju atau sangat tidak setuju dengan gagasan partai Pheu Thai membentuk "pemerintahan khusus" berkoalisi dengan saingan yang didukung militer, menurut survei oleh National Institute of Development Administration yang dirilis pada Minggu, 20 Agustus 2023.

Pheu Thai, urutan kedua dalam pemilu Thailand, didirikan oleh keluarga miliarder mantan Perdana Menteri Thaksin Shinawatra yang mengasingkan diri. Partai itu pada bulan ini mengambil alih upaya untuk membentuk pemerintahan.

Pheu Thai akan mencalonkan taipan real estat Srettha Thavisin sebagai perdana menteri pada Selasa, 22 Agustus 2023. Mereka membutuhkan dukungan lebih dari setengah badan legislatif bikameral, termasuk Senat yang ditunjuk militer.

Juga pada Selasa, Thaksin akan kembali ke Thailand, meskipun menghadapi hukuman penjara, kata putrinya, Paetongtarn Shinawatra, pada hari Sabtu.

Advertising
Advertising

Thailand berada di bawah pemerintahan sementara selama lima bulan. Bangkok menghadapi ketidakpastian yang berkepanjangan setelah pemenang pemilu yang digelar Mei, Move Forward, dihalangi untuk membentuk pemerintahan oleh legislator konservatif yang bersekutu dengan militer royalis.

Pemerintah Pheu Thai digulingkan oleh kudeta militer pada 2006 dan 2014, ketika kepentingan partai bentrok dengan elit lama yang kuat di negara itu dan militer royalis. Pada kudeta lalu, militer masing-masing menggulingkan Thaksin dan saudara perempuannya Yingluck Shinawatra.

Jajak pendapat Minggu menemukan calon perdana menteri Paetongtarn sebagai perdana menteri pilihan dengan dukungan 38,6 persen, diikuti oleh Srettha dengan 36,6 persen.

Pheu Thai pada Kamis mendapat dukungan dari saingannya Partai Persatuan Bangsa Thailand yang didukung militer. Seorang anggota parlemen dari partai pro-militer lainnya, Palang Pracharat, mengatakan bulan ini partainya akan mendukung Pheu Thai dalam upaya mengatasi kebuntuan yang berlarut-larut.

REUTERS

Pilihan Editor Misi Rusia Mendarat ke Bulan Gagal Total, Luna-25 Lepas Kendali dan Jatuh

Berita terkait

Keindahan Pulau-pulau Thailand yang Ditampilkan di Film Netflix Mother of the Bride

5 jam lalu

Keindahan Pulau-pulau Thailand yang Ditampilkan di Film Netflix Mother of the Bride

Plotnya mungkin mudah diprediksi. Namun, kisah film Netflix ini menarik diikuti, salah satunya berkat tempat-tempat indah yang ditampilkan.

Baca Selengkapnya

Tentara Israel dan Hamas Baku Tembak di Jabalia

1 hari lalu

Tentara Israel dan Hamas Baku Tembak di Jabalia

Tentara Israel baku tembak dengan anggota Hamas di gang-gang sempit di Jabalia pada Jumat, 17 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

8 Destinasi Slow Travel di Asia Termasuk di Indonesia

1 hari lalu

8 Destinasi Slow Travel di Asia Termasuk di Indonesia

Slow travel memungkinkan wisatawan merasakan budaya lokal dan menjauh dari keramaian

Baca Selengkapnya

OCHA Ingatkan Warga Sudan Terancam Kelaparan dan Wabah Penyakit

1 hari lalu

OCHA Ingatkan Warga Sudan Terancam Kelaparan dan Wabah Penyakit

Dari total sumbangan dana USD2.7 miliar (Rp43 triliun) yang dibutuhkan, baru 12 persen yang diterima OCHA untuk mengatasi kelaparan di Sudan.

Baca Selengkapnya

Orang Tua 900 Tentara Israel Desak Menhan Hentikan Serangan ke Rafah: Ini Jebakan Maut!

3 hari lalu

Orang Tua 900 Tentara Israel Desak Menhan Hentikan Serangan ke Rafah: Ini Jebakan Maut!

Orang tua dari lebih 900 tentara Israel yang bertugas di Gaza telah menulis surat yang mendesak militer Israel untuk membatalkan serangan di Rafah

Baca Selengkapnya

Prabowo Klaim Tak Bakal Pimpin Negara dengan Gaya Militer: Itu Tidak Relevan

3 hari lalu

Prabowo Klaim Tak Bakal Pimpin Negara dengan Gaya Militer: Itu Tidak Relevan

Prabowo mengatakan, pengalamannya di militer tak akan memengaruhi kebijakan di pemerintahan yang bakal dia pimpin.

Baca Selengkapnya

Turis Inggris Ditahan di Thailand setelah Dituduh Buat Review yang Bikin Rating Restoran Anjlok

3 hari lalu

Turis Inggris Ditahan di Thailand setelah Dituduh Buat Review yang Bikin Rating Restoran Anjlok

Menurut polisi Thailand, motifnya bermula dari konflik pribadi turis Inggris itu dengan pemilik restoran

Baca Selengkapnya

Ungkap Kejahatan Perang Australia di Afghanistan, Tentara Divonis Hampir Enam Tahun Penjara

4 hari lalu

Ungkap Kejahatan Perang Australia di Afghanistan, Tentara Divonis Hampir Enam Tahun Penjara

Pengadilan Australia menjatuhkan hukuman hampir enam tahun penjara kepada eks pengacara militer yang ungkap tuduhan kejahatan perang di Afghanistan

Baca Selengkapnya

Perwira Angkatan Darat AS Mundur, Protes Dukungan terhadap Israel untuk Serang Gaza

5 hari lalu

Perwira Angkatan Darat AS Mundur, Protes Dukungan terhadap Israel untuk Serang Gaza

Harrison Mann, perwira Angkatan Darat Amerika Serikat mengumumkan mundur sebagai protes atas dukungan Washington terhadap perang Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Dugaan Pelecehan Seksual, Perempuan Jepang Kurang Berminat Daftar Tentara

6 hari lalu

Dugaan Pelecehan Seksual, Perempuan Jepang Kurang Berminat Daftar Tentara

Jumlah tentara Jepang hanya 9 persen. Beberapa korban mengatakan budaya pelecehan yang mengakar telah membuat perempuan enggan mendaftar ke militer.

Baca Selengkapnya