Sekolah di Cina Sebut Pelecehan Seksual karena Perempuan Bertingkah Genit

Reporter

Tempo.co

Rabu, 16 Agustus 2023 11:51 WIB

Ilustrasi pelecehan seksual. Therailmedia.com

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah sekolah yang berlokasi di Zhaoqing, Guangdong, Cina, bermaksud melakukan sesi "pendidikan kesehatan mental" kepada murid. Alih-alih berguna, sesi tersebut membuat geger karena materi yang disampaikan.

Sekolah tersebut menampilkan gambar yang menyampaikan pesan bahwa individu yang mengalami pelecehan seksual disebabkan karena berpakaian flamboyan dan perilaku genit, menurut media People's Daily yang dikelola pemerintah Cina.

Seperti dilansir surat kabar tersebut, isi pelajaran itu memicu kontroversi. "Pelecehan seksual terutama dimotivasi oleh hasrat seksual. Korban pelecehan seksual menderita karena mereka berpakaian flamboyan dan berperilaku genit. Anak perempuan tidak boleh memakai pakaian transparan atau minim dan harus menghindari perilaku sembrono."

Gambar-gambar dari bahan ajar yang kontroversial itu baru muncul bulan ini. Hal itu memicu kemarahan dan keheranan di media sosial.

Banyak yang menghubungkan ini dengan perspektif konservatif. Para kritikus menyoroti ketidaksetaraan gender yang mengakar dalam masyarakat patriarkal.

Advertising
Advertising

Pekan lalu setelah ramai dikritik, otoritas pendidikan setempat mengeluarkan pernyataan yang mengakui bahwa materi pelajaran telah menyebabkan kesalahpahaman di kalangan warga. "Ceramah itu mengandung beberapa ungkapan yang tidak pantas, yang menyebabkan kesalahpahaman di antara (pengguna online)," kata pernyataan itu.

Biro Pendidikan mengutuk insiden tersebut. Mereka mengarahkan sekolah untuk melakukan tindakan korektif. Mereka menekankan kebutuhan untuk secara ketat mengimplementasikan kuliah mengajar dan proses peninjauan, meningkatkan administrasi pendidikan, memperkuat pelatihan guru, dan meningkatkan standar prakarsa pendidikan.

Namun, pernyataan resmi itu juga memicu reaksi di kalangan pengguna media sosial di Cina. Banyak yang keberatan dengan penggunaan istilah kesalahpahaman dalam pernyataan itu. Netizen berpendapat bahwa materi pengajaran bukanlah kesalahan yang tidak disengaja melainkan manifestasi dari kepercayaan patriarki yang tertanam kuat yang tersebar luas di seluruh negeri.

NDTV

Pilihan Editor: Donald Trump Diperintahkan Serahkan Diri, Didakwa Lakukan Penipuan Pemilu

Berita terkait

Rekap Hasil Thailand Open 2024: Tuan Rumah Juara Umum dengan 2 Gelar, Wakil Indonesia Jadi Runner-up

2 jam lalu

Rekap Hasil Thailand Open 2024: Tuan Rumah Juara Umum dengan 2 Gelar, Wakil Indonesia Jadi Runner-up

Tuan rumah jadi juara umum dengan dua gelar di Thailand Open 2024, tiga gelar lainnya diraih Cina, India, dan Malaysia.

Baca Selengkapnya

Ajudan Klaim Pembicaraan Vladimir Putin dan Xi Jinping Sangat Sukses

22 jam lalu

Ajudan Klaim Pembicaraan Vladimir Putin dan Xi Jinping Sangat Sukses

Seorang ajudan dari Pemerintah Rusia mengklaim Vladimir Putin dan Xi Jinping bertemu dalam "suasana hati yang sedang baik" di Beijing.

Baca Selengkapnya

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

3 hari lalu

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.

Baca Selengkapnya

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

3 hari lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya

Cina kepada Pemimpin terpilih Taiwan: Pilih Damai atau Perang

4 hari lalu

Cina kepada Pemimpin terpilih Taiwan: Pilih Damai atau Perang

Cina menganggap Taiwan sebagai provinsi yang memisahkan diri, namun Taiwan bersikeras pihaknya sudah memiliki pemerintahan independen sejak 1949.

Baca Selengkapnya

Kalah dari Cina, Biden Naikkan Tarif Impor Termasuk Mobil Listrik

4 hari lalu

Kalah dari Cina, Biden Naikkan Tarif Impor Termasuk Mobil Listrik

Biden memutuskan menaikkan tarif impor produk Cina termasuk mobil listrik dan baterainya.

Baca Selengkapnya

Mengenang Banjir Yangtze 1931, Banjir Bandang di China yang Menewaskan 3,6 Juta Jiwa

4 hari lalu

Mengenang Banjir Yangtze 1931, Banjir Bandang di China yang Menewaskan 3,6 Juta Jiwa

Banjir bandang di Sungai Yangtze pada 1931 merupakan salah satu bencana alam terburuk dalam sejarah China, bahkan di dunia.

Baca Selengkapnya

5 Proyek Besar Cina di Era Presiden Jokowi

4 hari lalu

5 Proyek Besar Cina di Era Presiden Jokowi

Hubungan ekonomi Cina-Indonesia disebut mencapai masa keemasan di era Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Sebut Bantuan Beras Patut Disyukuri, Besaran Iuran BPJS Kesehatan Terbaru Setelah Diganti KRIS

4 hari lalu

Terkini: Jokowi Sebut Bantuan Beras Patut Disyukuri, Besaran Iuran BPJS Kesehatan Terbaru Setelah Diganti KRIS

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebut bantuan beras merupakan langkah konkret untuk meringankan beban masyarakat.

Baca Selengkapnya

RI-China Bahas Kerja Sama Riset di Bidang Pengolahan Nikel

4 hari lalu

RI-China Bahas Kerja Sama Riset di Bidang Pengolahan Nikel

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto dan Duta Besar China untuk Indonesia Lu Kang bertemu untuk membahas penguatan kerja sama

Baca Selengkapnya