Ikuti Indonesia, Malaysia Setop Impor Sapi dan Kerbau Hidup dari Australia

Reporter

Tempo.co

Kamis, 10 Agustus 2023 14:45 WIB

Sapi impor dari Australia berada di dalam truk usai diturunkan dari kapal di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis, 15 April 2021. ANTARA/Akbar Nugroho Gumay

TEMPO.CO, Jakarta - Malaysia menangguhkan sementara impor sapi dan kerbau hidup dari Australia. Pemerintah Australia mengatakan Malaysia menjadi negara kedua setelah Indonesia yang mengambil langkah serupa. Langkah ini diambil setelah ditemukannya penyakit kulit LSD yang terdeteksi pada sejumlah kecil sapi Australia.

“Kami memahami keputusan (Malaysia) ini didasarkan pada saran Indonesia bahwa mereka tidak akan menerima sapi dari empat perusahaan ekspor tertentu menyusul deteksi LSD pada sapi-sapi yang diekspor Australia, setelah mereka tiba dan menghabiskan waktu di Indonesia,” kata Kepala Departemen Hewan Australia, Mark Schipp, dalam sebuah pernyataan, Kamis 10 Agustus 2023.

Menurut dia, otoritas hewan Australia segera berkoordinasi dengan pihak terkait di Malaysia untuk mencabut penangguhan impor oleh Kuala Lumpur itu.

Menteri Pertanian Murray Watt mengatakan kepada wartawan pada Kamis bahwa Australia tetap bebas dari penyakit yang sangat menular, dengan tes sedang dilakukan untuk membuktikannya.

"Kami tidak memiliki penyakit LSD di Australia," ujar Watt. "Hasil pengujian mulai masuk dan tidak ada yang kami lihat sejauh ini untuk mengubah posisi kami bahwa Australia bebas dari penyakit LSD."

Advertising
Advertising

Dia mengatakan penghentian ekspor sapi dan kerbau Malaysia dari Australia didasarkan pada keputusan Indonesia.

"Kami tidak dapat mengontrol tindakan negara lain dan mereka berhak meminta kami untuk menunjukkan status bebas penyakit ternak kami di Australia, dan itulah yang kami lakukan sekarang," tutur Watt.

Indonesia, pasar terbesar untuk ekspor sapi hidup Australia, pekan lalu memberlakukan beberapa pembatasan bahkan ketika para pejabat berusaha menghilangkan ketakutan dengan melakukan tes diagnostik cepat.

Schipp mengatakan departemennya sedang bekerja untuk menyelesaikan penyelidikan status kesehatan ternak yang terkena dampak. Australia bebas dari LSD dan ekspor sapi ke Indonesia dilanjutkan dari fasilitas lainnya.

LSD menyebabkan kulit sapi melepuh dan mengurangi produksi susu hewan ternak tersebut. Penyakit yang disebabkan oleh virus itu sangat menular, dan biasanya menyerang sapi dan kerbau.

Penularan penyakit itu terjadi melalui gigitan serangga, dan tidak menimbulkan risiko bagi manusia. Australia tidak menjelaskan secara perinci jumlah ekspor sapi dan kerbau yang akan terkena dampak keputusan Malaysia kali ini.

Pilihan Editor: Sapi Australia Terpapar LSD, Indonesia Hentikan Impor dari 4 Fasilitas

REUTERS

Berita terkait

Malaysia Berupaya Pulangkan Enam Anggota Tim Medis dari Rafah

2 jam lalu

Malaysia Berupaya Pulangkan Enam Anggota Tim Medis dari Rafah

Pemerintah Malaysia berupaya memulangkan enam anggota tim medisnya yang berada di Rafah, Gaza, sejak 1 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Kemendag Sebut 18 Komoditas Impor Tanpa Izin Pertek Lagi, Apa Saja?

4 jam lalu

Kemendag Sebut 18 Komoditas Impor Tanpa Izin Pertek Lagi, Apa Saja?

Kementerian Perdagangan menyebut ada 18 komoditas jenis barang impor tanpa perlu pertimbangan teknis untuk penerapannya.

Baca Selengkapnya

Australia dan Selandia Baru Memulai Evakuasi Warganya di Kaledonia Baru

4 jam lalu

Australia dan Selandia Baru Memulai Evakuasi Warganya di Kaledonia Baru

Situasi di Kaledonia Baru sekarang berangsur reda, Selandia Baru dan Australia segera memanfaatkannya untuk mengevakuasi warganya dari sana.

Baca Selengkapnya

Tak Terima Indonesia Dihina Miskin, Ayah Ojak Cek-cok dengan Jemaah Haji Malaysia

5 jam lalu

Tak Terima Indonesia Dihina Miskin, Ayah Ojak Cek-cok dengan Jemaah Haji Malaysia

Ayah Ojak tengah viral, karena terlibat cek-cok dengan seorang jamaah Haji asal Malaysia, saat Indonesia dihina sebagai negara miskin

Baca Selengkapnya

Indonesia Perlu Waspada Tiga Hal Ini Jika Donald Trump Menang Pilpres AS

6 jam lalu

Indonesia Perlu Waspada Tiga Hal Ini Jika Donald Trump Menang Pilpres AS

Mantan dubes AS untuk RI menilai ada tiga hal yang Indonesia perlu waspadai jika Donald Trump terpilih menjadi presiden Amerika untuk kedua kalinya.

Baca Selengkapnya

The Arrival of Starlink in Indonesia Market

6 jam lalu

The Arrival of Starlink in Indonesia Market

The inauguration ceremony in Bali attended by Elon Musk marks Starlink's entry into the Indonesia market.

Baca Selengkapnya

Puluhan Ribu Kontainer sempat Tertahan di Pelabuhan karena Aturan Impor, Apa Isinya?

6 jam lalu

Puluhan Ribu Kontainer sempat Tertahan di Pelabuhan karena Aturan Impor, Apa Isinya?

Puluhan ribu kontainer sempat tertahan di pelabuhan karena aturan impor. Apa saja isinya?

Baca Selengkapnya

Rupiah Hari Ini Diprediksi Melemah hingga Rp 16.030 per Dolar AS

7 jam lalu

Rupiah Hari Ini Diprediksi Melemah hingga Rp 16.030 per Dolar AS

Analis Ibrahim Assuaibi memperkirakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini ditutup melemah di rentang Rp 15.960 - Rp 16.030.

Baca Selengkapnya

Mantan Duta Besar Beri Saran Perwakilan Diplomatik yang Cocok Ditugaskan di Amerika Serikat

10 jam lalu

Mantan Duta Besar Beri Saran Perwakilan Diplomatik yang Cocok Ditugaskan di Amerika Serikat

Mantan Duta besar Amerika Serikat berharap Indonesia segera mengirimkan duta besar yang baru dan yang berpengalaman ke Amerika.

Baca Selengkapnya

Membandingkan Bea Masuk Barang Bawaan dari Luar Negeri di Indonesia dengan Negara Tetangga

22 jam lalu

Membandingkan Bea Masuk Barang Bawaan dari Luar Negeri di Indonesia dengan Negara Tetangga

Besaran bea masuk barang bawaan dari luar negeri di Indonesia sering mendapat kritik, bagaimana dengan di negara tetangga?

Baca Selengkapnya