Prigozhin Sebut Grup Wagner Bantu Negara-Negara Afrika, Tawarkan Pasukannya untuk Jasa Ketertiban Niger

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 29 Juli 2023 20:33 WIB

Pendiri kelompok tentara bayaran Wagner, Yevgeny Prigozhin berbicara dengan Wakil Menteri Pertahanan Rusia Yunus-Bek Yevkurov, di markas Distrik Militer Selatan Angkatan Bersenjata Rusia di Rostov-on-Don, Rusia, di layar ini diambil dari video yang dirilis pada 24 Juni 2023. Video Obtained by REUTERS.

TEMPO.CO, Jakarta - Para pemimpin kudeta Niger mengumumkan Jenderal Abdourahamane Tiani sebagai kepala negara baru pada Jumat, 28 Juli 2023, beberapa hari setelah mengatakan mereka telah menggulingkan Presiden Mohamed Bazoum dalam kudeta militer ketujuh di Afrika Barat dan Tengah dalam waktu kurang dari tiga tahun.

Tidak jelas siapa yang bertanggung jawab atas Niger setelah tentara pada Rabu malam mengumumkan kudeta militer. Tentara juga menahan Presiden Mohamed Bazoum di istana kepresidenan.

Niger adalah salah satu yang termiskin di dunia tetapi juga menyimpan beberapa cadangan uranium terbesarnya. Negara itu mendeklarasikan kemerdekaan penuh dari mantan penguasa kolonial Perancis pada 1960.

Bos Grup Wagner sebut kudeta Niger sebagai momen pembebasan

Bos Grup Wagner Yevgeny Prigozhin, memuji kudeta militer Niger sebagai kabar baik. Ia menawarkan jasa para pejuangnya untuk jasa ketertiban.

Prigozhin tidak mengklaim keterlibatan dalam kudeta Niger. Tetapi ia menggambarkan kudeta itu sebagai momen pembebasan yang telah lama tertunda dari penjajah Barat di Niger.

Advertising
Advertising

"Apa yang terjadi di Niger tidak lain adalah perjuangan rakyat Niger melawan penjajah mereka. Penjajah mencoba memaksakan aturan hidup seperti dilakukan di Afrika ratusan tahun lalu," kata pesan di Telegram yang diklaim sebagai pernyataan Prigozhin, Kamis malam, 27 Juli 2023.

Pernyataan Prigozhin yang dikutip Reuters, merujuk pada pesan suara di saluran aplikasi Telegram yang terkait dengan Wagner, diunggah pada Kamis malam, 27 Juli 2023. Pembicara dalam pesan itu memiliki intonasi dan pergantian frasa yang sama dalam bahasa Rusia dengan bos Wagner, meskipun Reuters tidak dapat memastikan dengan pasti bahwa itu adalah dia.

"Hari ini (Niger) secara efektif mendapatkan kemerdekaan mereka. Sisanya tanpa ragu akan bergantung pada warga Niger dan seberapa efektif pemerintahannya, tetapi hal utama adalah ini: mereka telah menyingkirkan para penjajah," kata pesan itu.

Berita terkait

Ada Apa di Balik Perombakan Kabinet Putin di Masa Perang?

8 hari lalu

Ada Apa di Balik Perombakan Kabinet Putin di Masa Perang?

Perombakan mengejutkan dilakukan Presiden Putin, menggantikan Shoigu dengan ekonomi Andrei Belousov sebagai menteri pertahanan.

Baca Selengkapnya

5 Destinasi Wisata Guinea di Barat Afrika

12 hari lalu

5 Destinasi Wisata Guinea di Barat Afrika

Mungkin masih sedikit yang mengenal Guinea di bagian barat Afrika, dengan kota terbesarnya adalah Conakry. Ini 5 destinasi wisata unggulannya.

Baca Selengkapnya

Di Manakah Letak Guinea? Negara yang Akan Melawan Indonesia Perebutkan Satu Tiket Olimpiade Paris 2024

13 hari lalu

Di Manakah Letak Guinea? Negara yang Akan Melawan Indonesia Perebutkan Satu Tiket Olimpiade Paris 2024

Guinea merupakan sebuah negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam, dikenal karena kekayaan sumber daya alamnya yang melimpah.

Baca Selengkapnya

Mengenal Guinea, Lawan Timnas Indonesia U-23 di Playoff Olimpiade Paris 2024

16 hari lalu

Mengenal Guinea, Lawan Timnas Indonesia U-23 di Playoff Olimpiade Paris 2024

Timnas Indonesia U-23 harus menang melawan Timnas Guinea U-23 jika ingin lolos Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

10 Negara Termiskin di Dunia Berdasarkan PDB per Kapita

25 hari lalu

10 Negara Termiskin di Dunia Berdasarkan PDB per Kapita

Berikut ini daftar negara termiskin di dunia pada 2024 berdasarkan PDB per kapita, semuanya berada di benua Afrika.

Baca Selengkapnya

Profesor Riset Termuda BRIN Dikukuhkan, Angkat Isu Sampah Indonesia yang Cemari Laut Afrika

26 hari lalu

Profesor Riset Termuda BRIN Dikukuhkan, Angkat Isu Sampah Indonesia yang Cemari Laut Afrika

Reza dikukuhkan sebagai profesor riset berkat penelitian yang dilakukannya pada aspek urgensi pengelolaan plastik.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik 69 Tahun Konferensi Asia Afrika dan Dampaknya bagi Dunia

33 hari lalu

Kilas Balik 69 Tahun Konferensi Asia Afrika dan Dampaknya bagi Dunia

Hari ini, 69 tahun silam atau tepatnya 18 April 1955, Indonesia menjadi tuan rumah Konferensi Asia Afrika di Bandung, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

33 hari lalu

Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

Myanmar, yang dulunya dikenal sebagai Burma itu telah lama dianggap sebagai negara paria ketika berada di bawah kekuasaan junta militer yang menindas.

Baca Selengkapnya

Industri Mobil Listrik Ancam Sepertiga Populasi Kera Besar di Hutan-hutan Afrika

44 hari lalu

Industri Mobil Listrik Ancam Sepertiga Populasi Kera Besar di Hutan-hutan Afrika

Penelitian mengungkap dampak dari tambang mineral di Afrika untuk memenuhi ledakan teknologi hijau di dunia terhadap bangsa kera besar.

Baca Selengkapnya

Ribuan Anak Afrika Terserang Sindrom Mengangguk, Gangguan Saraf yang Masih Misterius

53 hari lalu

Ribuan Anak Afrika Terserang Sindrom Mengangguk, Gangguan Saraf yang Masih Misterius

Sindrom mengangguk menyerang ribuan anak di Afrika. Gangguan saraf ini masih misterius dan belum diketahui pasti penyebabnya.

Baca Selengkapnya