TEMPO Interaktif, Jakarta: Pemimpin oposisi Burma, Aung San Suu Kyi, dikabarkan tengah menderita tekanan darah rendah, dehidrasi, dan tidak bernafsu makan, ujar juru bicara partainya, National League Democracy, Nyan Win.
Nyan Win mengatakan partainya tengah sangat khawatir dengan kondisi kesehatan peraih hadiah nobel perdamaian yang berusia 63 tahun itu. Seorang ahli kesehatan telah memeriksa kondisi kesehatan Suu Kyi, setelah dokter pribadinya dilaporkan ditahan oleh aparat Burma setelah mengunjunginya awal pekan lalu.
Suu Kyi berada dalam status tahanan rumah sejak tahun 1990, setelah kemenangan partainya National League for Democracy (NLD) dalam pemilihan umum tahun 1990, yang ditolak oleh junta militer. Status tahanan Suu Kyi seharusnya akan berakhir pada bulan Mei ini, tetapi pihak otoritas Burma memperpanjang masa penahanan.
"Kami sangat prihatin dengan kondisi kesehatan dan keamanannya," ujar Nyan Win kepada BBC. Dia mengatakan Suu Kyi kehilangan banyak cairan tubuh dan selama 3 hari terakhir ini menolak untuk makan.
BBC l WAHYUANA
Nyan Win mengatakan partainya tengah sangat khawatir dengan kondisi kesehatan peraih hadiah nobel perdamaian yang berusia 63 tahun itu. Seorang ahli kesehatan telah memeriksa kondisi kesehatan Suu Kyi, setelah dokter pribadinya dilaporkan ditahan oleh aparat Burma setelah mengunjunginya awal pekan lalu.
Suu Kyi berada dalam status tahanan rumah sejak tahun 1990, setelah kemenangan partainya National League for Democracy (NLD) dalam pemilihan umum tahun 1990, yang ditolak oleh junta militer. Status tahanan Suu Kyi seharusnya akan berakhir pada bulan Mei ini, tetapi pihak otoritas Burma memperpanjang masa penahanan.
"Kami sangat prihatin dengan kondisi kesehatan dan keamanannya," ujar Nyan Win kepada BBC. Dia mengatakan Suu Kyi kehilangan banyak cairan tubuh dan selama 3 hari terakhir ini menolak untuk makan.
BBC l WAHYUANA
