Swedia Tuding Rusia di Balik Kampanye Disinformasi Pembakaran Al-Quran

Reporter

Editor

Yudono Yanuar

Kamis, 27 Juli 2023 09:00 WIB

Seorang pengunjuk rasa mengangkat Al Quran saat asap mengepul dari gedung kedutaan Swedia ketika pengunjuk rasa berkumpul di dekat kedutaan di Baghdad, Irak, 20 Juli 2023. Aksi serupa dilakukan bulan lalu di lokasi yang sama, memicu protes panas di Bagdad yang juga menyaksikan massa yang marah menyerbu Kedutaan Besar Swedia. REUTERS/Ahmed Saad

TEMPO.CO, Jakarta - Swedia menuding Rusia di balik kampanye disinformasi untuk merusak citra mereka seolah-olah negara kandidat NATO itu mendukung pembakaran Al-Quran yang berulang terjadi.

"Swedia menjadi sasaran kampanye disinformasi yang didukung oleh negara dan aktor mirip negara dengan tujuan merusak kepentingan Swedia dan ... warga negara Swedia," kata Menteri Pertahanan Sipil, Carl-Oskar Bohlin, Rabu, 26 Juli 2023.

Upaya Swedia untuk bergabung dengan NATO setelah invasi Rusia ke Ukraina telah membuat negara itu menjadi sorotan internasional, sementara sejumlah demonstrasi di mana pengunjuk rasa membakar kitab suci umat Islam telah membuat marah masyarakat Muslim di seluruh dunia.

"Kita bisa melihat bagaimana aktor yang didukung Rusia memperkuat pernyataan yang salah seperti bahwa negara Swedia berada di balik penodaan kitab suci," katanya.

"Itu, tentu saja, sepenuhnya salah," kata Bohlin, menambahkan bahwa aktor negara seperti itu mencoba "menciptakan perpecahan dan melemahkan kedudukan internasional Swedia."

Kedutaan Rusia di Stockholm belum mengeluarkan pernyataan atas tudingan itu.

Advertising
Advertising

Perdana Menteri Swedia Ulf Kristersson juga mengomentari topik tersebut dalam sebuah postingan, dengan mengatakan dia ingin memperbaiki kesalahpahaman umum.

“Negara Swedia tidak mengeluarkan izin untuk membakar Al-Quran. Namun, polisi mengeluarkan izin untuk pertemuan publik – hak yang diabadikan dalam konstitusi Swedia,” tulis Kristersson di Facebook.

Dia mengatakan Swedia tidak memiliki tradisi membakar kitab hanya karena legal.

"Negara menjamin hak atas kebebasan berekspresi, tetapi dengan demikian tidak berdiri di belakang pesan politik apa pun," tulisnya.

Mikael Ostlund, juru bicara Badan Pertahanan Psikologis Swedia, mengatakan Rusia menggunakan pembakaran Al-Quran sebagai peluang untuk mempromosikan agendanya di media.

“Jelas, salah satu ambisi dari pihak Rusia adalah untuk dapat mempersulit kami bergabung dengan NATO.”

Al-Quran dibakar di beberapa demonstrasi di Swedia dan Denmark musim panas ini, menyebabkan kemarahan di kalangan umat Islam dan mendorong pengunjuk rasa menyerbu dan merusak kedutaan Swedia di Bagdad.

Denmark dan Swedia mengatakan mereka menyesalkan pembakaran Al-Quran tetapi tidak dapat mencegahnya di bawah aturan yang melindungi kebebasan berbicara.

Turki, yang memegang hak veto atas keanggotaan Swedia di NATO, mengutuk protes tersebut dan meminta Stockholm untuk mengambil tindakan terhadap para pelaku.

Sebelumnya pada hari Rabu, dinas keamanan Swedia, SAPO, memperingatkan bahwa situasi keamanan Swedia telah memburuk sebagai akibat dari kontroversi kebebasan berbicara baru-baru ini.

"Citra Swedia telah berubah. Kami telah berubah dari dilihat sebagai negara yang toleran menjadi negara yang anti-Muslim - begitulah cara kami dilihat ... terutama bagi Muslim di dunia," kata Susanna Trehorning, seorang pejabat senior SAPO, kepada televisi negara Swedia SVT.

Namun, tingkat peringatan keamanan Swedia belum berubah, dan saat ini berada di angka 3 dari skala 5, yang menunjukkan "risiko tinggi". Lima adalah tingkat ancaman tertinggi.

REUTERS

Pilihan Editor Top 3 Dunia: Korupsi di Ukraina hingga Putin ke Cina

Berita terkait

Rusia Rebut 5 Desa di Kharkiv dari Ukraina Lewat Pertempuran Sengit

12 jam lalu

Rusia Rebut 5 Desa di Kharkiv dari Ukraina Lewat Pertempuran Sengit

Rusia merebut lima desa dari Ukraina di wilayah Kharkiv. Rusia melakukan serangan besar-besaran di akhir pekan lalu.

Baca Selengkapnya

Televisi Belgia Boikot Kontestan Israel di Eurovision

1 hari lalu

Televisi Belgia Boikot Kontestan Israel di Eurovision

Stasiun televisi Belgia VRT menghentikan siaran kontes lagu Eurovision untuk mengutuk pelanggaran hak asasi manusia oleh Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

Plus Minus KTT Perdamaian Ukraina di Swiss

1 hari lalu

Plus Minus KTT Perdamaian Ukraina di Swiss

Rusia tidak diundang ke pertemuan tanggal 15-16 Juni 2024 dalam KTT Perdamaian Ukraina di Lucerne, Swiss.

Baca Selengkapnya

Belgia, Denmark, dan Spanyol Sambut Resolusi Keanggotaan Palestina di PBB

1 hari lalu

Belgia, Denmark, dan Spanyol Sambut Resolusi Keanggotaan Palestina di PBB

Belgia, Denmark, dan Spanyol menyambut pengesahan resolusi PBB soal penilaian kembali upaya Palestina untuk menjadi anggota penuh PBB

Baca Selengkapnya

Warga Negara Rusia Disarankan Tak Melancong ke Meksiko

3 hari lalu

Warga Negara Rusia Disarankan Tak Melancong ke Meksiko

Warga negara Rusia agar mempertimbangkan rencana melancong ke Meksiko setelah otoritas di sana menolak lebih banyak pelancong Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Ancam Prancis Akan Buru Tentaranya Jika Dikirim ke Ukraina

4 hari lalu

Rusia Ancam Prancis Akan Buru Tentaranya Jika Dikirim ke Ukraina

Rusia menemukan banyak warga negara Prancis yang tewas di Ukraina.

Baca Selengkapnya

Xi Jinping Kunjungan Kerja ke Serbia

4 hari lalu

Xi Jinping Kunjungan Kerja ke Serbia

Xi jinping kunjungan kerja ke Serbia untuk memperingati 25 tahun pengeboman oleh NATO pada kantor kedutaan besar Cina di Serbia

Baca Selengkapnya

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Presiden Volodymyr Zelensky

5 hari lalu

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Presiden Volodymyr Zelensky

Dinas Keamanan Ukraina mengatakan mereka menggagalkan rencana Rusia untuk membunuh Presiden Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya

Ukraina Temukan Puing Rudal Balistik Korea Utara di antara Bukti Serangan Rusia

5 hari lalu

Ukraina Temukan Puing Rudal Balistik Korea Utara di antara Bukti Serangan Rusia

Jaksa penuntut negara Ukraina memeriksa puing-puing dari 21 dari sekitar 50 rudal balistik Korea Utara yang diluncurkan oleh Rusia.

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Kembali Dilantik sebagai Presiden Rusia untuk Periode Kelima

5 hari lalu

Vladimir Putin Kembali Dilantik sebagai Presiden Rusia untuk Periode Kelima

Vladimir Putin kembali menjabat sebagai presiden Rusia untuk periode kelima selama enam tahun ke depan. Bakal mengalahkan rekor Stalin.

Baca Selengkapnya