19 Negara Habiskan Anggaran untuk Bayar Bunga Pinjaman Ketimbang Biayai Pendidikan

Reporter

Tempo.co

Selasa, 18 Juli 2023 19:00 WIB

Ilustrasi utang. Pexels/Karolina Grabowska

TEMPO.CO, Jakarta - UN Development Programme (UNDP) menerbitkan sebuah peringatan akan kondisi buruk negara-negara berkembang menyusul mandeknya pertemuan G20 di India saat membahas soal pengurangan utang. Sebelumnya pada akhir pekan lalu, PBB merinci ancaman utang publik yang membayangi dunia.

Delegasi G20 pada Senin, 17 Juli 2023, melakukan pertemuan di Gandhinagar, Gujarat - India, namun tak banyak kemajuan dari sejumlah diskusi yang dilakukan perihal restruturisasi utang negara-negara berkembang.

“Saya rasa garis bawahnya adalah sampai Juli 2023, masalah restrukturisasi utang tidak mengalami perkembangan sama sekali dalam sebuah skala untuk menyerukan dan dibutuhkan,” kata administrator UNDP Achim Steiner, yang menyebut situasi saat ini sebagai sebuah kuburan kekhawatiran.

Advertising
Advertising

Sebelumnya pada akhir pekan lalu Sekjen PBB Antonio Guterres memperingatkan ada 52 negara yang tidak bisa mendapatkan pengurangan beban utang, bahkan mendekati default. Guterres mengatakan ada 3.3 miliar orang tinggal di negara-negara yang menghabiskan anggaran lebih besar untuk membayar bunga dari utang yang dipinjam ketimbang uang untuk membiayai kesehatan atau pendidikan.

“Ini lebih dari sebuah risiko sistemik, ini adalah sebuah kegagalan sistemik,” kata Guterres, Rabu, 12 Juli 2023.

Laporan UN Conference on Trade and Development (UNCTAD) secara spesifik menyebut setidaknya ada 19 negara berkembang yang menghabiskan uangnya hanya untuk membayar bunga pinjaman ketimbang untuk membiayai sektor pendidikan. Diketahui pula ada 45 negara yang menghabiskan anggaran pengeluaran untuk membayar bunga pinjaman ketimbang untuk membiayai sektor kesehatan. UNCTAD menyebut hampir 40 persen negara-negara di dunia mengalami masalah utang serius.

UNTAD secara spesifik mengkhawatirkan ketidak setaraan dalam sistem keuangan internasional dan membebani negara-negara berkembang secara tidak proporsional. UNTAD mencatat negara-negara di Afrika membayar bunga empat kali lebih banyak dari Amerika Serikat dan delapan kali lebih besar dari negara-negara kaya di Eropa. Restrukturisasi utang terbukti sulit karena 62 persen utang sekarang dipegang oleh kreditor swasta atau naik 47 persen dibanding satu dekade silam.

Sumber: RT.com

Pilihan Editor: Utang Luar Negeri Turun 1,7 Persen jadi USD 398,3 Miliar, BI: Terutama dari Sektor Swasta

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Terkini: Elon Musk Bicara soal PLTS di World Water Forum, Jokowi Bakal Meninggalkan Utang Terbesar Pascareformasi?

1 hari lalu

Terkini: Elon Musk Bicara soal PLTS di World Water Forum, Jokowi Bakal Meninggalkan Utang Terbesar Pascareformasi?

Pemilik sekaligus CEO Tesla Inc. dan SpaceX, Elon Musk, menilai PLTS bisa menjadi salah satu solusi untuk menyelesaikan krisis ketersediaan air global

Baca Selengkapnya

Jokowi Tinggalkan Utang Terbesar setelah Reformasi, Ini PR Prabowo-Gibran

1 hari lalu

Jokowi Tinggalkan Utang Terbesar setelah Reformasi, Ini PR Prabowo-Gibran

Presiden Jokowi, yang akan lengser pada Oktober 2024, bakal menjadi Kepala Negara RI yang meninggalkan utang terbesar pascareformasi.

Baca Selengkapnya

Cerita Penjual Tas Branded Bekas di TikTok Dilaporkan Kasus Penipuan ke Polisi, Diduga Dipicu Persoalan Utang

1 hari lalu

Cerita Penjual Tas Branded Bekas di TikTok Dilaporkan Kasus Penipuan ke Polisi, Diduga Dipicu Persoalan Utang

Seorang penjual tas branded bekas di Tiktok dilaporkan ke polisi oleh rekan bisnisnya atas dugaan penipuan.

Baca Selengkapnya

Wakil Menteri Luar Negeri Soroti 5 Hal Ini dalam Pertemuan UNCTAD

6 hari lalu

Wakil Menteri Luar Negeri Soroti 5 Hal Ini dalam Pertemuan UNCTAD

Wakil Menteri Luar Negeri mengingatkan negara berkembang mengimbau negara berkembang tingkatkan kerja sama karena ada persaingan geopolitik

Baca Selengkapnya

Apakah Orang yang Terlilit Pinjol Sulit Mengajukan Pinjaman di Bank?

8 hari lalu

Apakah Orang yang Terlilit Pinjol Sulit Mengajukan Pinjaman di Bank?

OJK melaporkan banyak orang terlilit pinjol dan paylater. Lantas, apakah orang terlilit pinjol masih bisa mengajukan pinjaman di bank?

Baca Selengkapnya

Pohon Jacaranda Berbunga di Islamabad Pakistan

9 hari lalu

Pohon Jacaranda Berbunga di Islamabad Pakistan

Warga Islamabad menikmati waktu luangnya di sekitar deretan pohon-pohon jacaranda yang berbunga

Baca Selengkapnya

5 Destinasi Wisata Guinea di Barat Afrika

12 hari lalu

5 Destinasi Wisata Guinea di Barat Afrika

Mungkin masih sedikit yang mengenal Guinea di bagian barat Afrika, dengan kota terbesarnya adalah Conakry. Ini 5 destinasi wisata unggulannya.

Baca Selengkapnya

Cadangan Devisa RI Akhir April 2024 Anjlok Menjadi USD 136,2 Miliar

13 hari lalu

Cadangan Devisa RI Akhir April 2024 Anjlok Menjadi USD 136,2 Miliar

Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,1 bulan impor atau 6,0 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah.

Baca Selengkapnya

Cerita Warga tentang Kontraktor Pembangunan Masjid Al Barkah Jakarta Timur yang Mangkrak: Punya Banyak Utang

13 hari lalu

Cerita Warga tentang Kontraktor Pembangunan Masjid Al Barkah Jakarta Timur yang Mangkrak: Punya Banyak Utang

Ahsan Hariri, kontraktor pembangunan gedung baru Masjid Al Barkah di Cakung, Jakarta Timur, dikabarkan puunya banyak utang.

Baca Selengkapnya

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

13 hari lalu

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

Kanselir Jerman Olaf Scholz meminta Cina memainkan peran lebih besar dalam membantu negara-negara miskin yang terjebak utang.

Baca Selengkapnya