Bikin Geger Amerika, Balon Mata-mata Cina Gunakan Teknologi AS

Reporter

Tempo.co

Kamis, 29 Juni 2023 13:01 WIB

Balon mata-mata Cina yang dicurigai terlihat sebelum ditembak jatuh di lepas pantai Garden City, South Carolina, AS, 4 Februari 2023. Penembakan balon Cina dengan satu misil ini sepekan setelah balon itu masuk ke wilayah AS dan memicu memburuknya hubungan Cina-AS. Travis Huffstetler/Handout via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Balon mata-mata Cina membuat geger di Amerika Serikat di awal tahun ini. Balon yang melintasi langit Amerika ini ternyata menggunakan teknologi AS untuk mengumpulkan informasi audio-visual, menurut laporan Wall Street Journal yang dilansir dari Reuters, Kamis, 29 Juni 2023. WSJ mengutip temuan awal dari penyelidikan yang dilakukan.

Analisis beberapa badan pertahanan dan intelijen AS, menemukan bahwa balon tersebut membawa peralatan AS yang tersedia secara komersial. Balon mata-mata Cina itu mengangkut sensor yang lebih khusus dan peralatan lain untuk mengumpulkan foto, video, dan informasi lainnya. Hasilnya dikirim ke Cina menurut laporan Wall Street Journal yang mengutip pejabat AS.

Temuan tersebut mendukung kesimpulan bahwa pesawat itu dimaksudkan untuk memata-matai, bukan untuk pemantauan cuaca seperti yang diklaim Cina, menurut laporan itu. Namun balon itu tidak mengirim data dari perjalanan delapan hari di atas Alaska, Kanada, dan beberapa negara bagian AS yang berdekatan dengan Cina. Belum ada komentar dari Gedung Putih dan Biro Investigasi Federal.

Meski membuat geger di sejumlah negara, balon mata-mata Cina diduga masih mengudara. Pada Selasa, 27 Juni 2023, balon mata-mata Cina disebut beredar di wilayah Taiwan. Temuan terbaru menunjukkan bahwa Taiwan dan Jepang menjadi sasaran di Asia Timur.

Laporan BBC yang dilansir dari Channel News Asia melaporkan bahwa "beberapa gambar balon melintasi Asia Timur." Balon itu terpantau dari data perusahaan intelijen buatan Synthetaic, yang menganalisis data satelit dalam jumlah besar. Ada bukti balon melintasi Jepang dan Taiwan pada September 2021, menurut laporan itu.

Advertising
Advertising

Taiwan menegaskan akan menembak jatuh balon mata-mata yang terbang di atas wilayahnya. Jepang juga telah mengkonfirmasi kehadiran balon terbang di atas wilayahnya dan mengatakan siap menembak jatuh.

Direktur Perencanaan Operasi Bersama Kementerian Pertahanan Taiwan Mayor Jenderal Lin Wen-huang, mengatakan, jika balon-balon ini mengintimidasi atau berisiko bagi Taiwan, akan menembak jatuh dan menghancurkannya. Kolonel Lo Cheng-yu dari pusat intelijen kementerian mengatakan militer mengendalikan situasi di sekitar Selat Taiwan secara efektif dan melacak setiap pergerakan balon ketinggian tinggi dari Cina daratan.

“Kementerian pertahanan juga mempertahankan informasi langsung melalui pertukaran intelijen dengan sekutu lain untuk memastikan keamanan kami secara keseluruhan,” kata Lo.

REUTERS | CHANNEL NEWS ASIA

Pilihan Editor: Korea Selatan Beri Sanksi Warga Rusia, Bantu Program Senjata Korea Utara

Berita terkait

Rekap Hasil Thailand Open 2024: Tuan Rumah Juara Umum dengan 2 Gelar, Wakil Indonesia Jadi Runner-up

1 jam lalu

Rekap Hasil Thailand Open 2024: Tuan Rumah Juara Umum dengan 2 Gelar, Wakil Indonesia Jadi Runner-up

Tuan rumah jadi juara umum dengan dua gelar di Thailand Open 2024, tiga gelar lainnya diraih Cina, India, dan Malaysia.

Baca Selengkapnya

Pejabat AS Terbang ke Arab Saudi Temui Pangeran MBS, Apa yang Dibahas?

12 jam lalu

Pejabat AS Terbang ke Arab Saudi Temui Pangeran MBS, Apa yang Dibahas?

Utusan Joe Biden menemui Pangeran MBS di Arab Saudi untuk membahas sejumlah hal termasuk Palestina.

Baca Selengkapnya

Dua Aktor Pengisi Suara di AS Gugat Perusahaan AI yang Diduga Gunakan Suara Mereka Secara Ilegal

13 jam lalu

Dua Aktor Pengisi Suara di AS Gugat Perusahaan AI yang Diduga Gunakan Suara Mereka Secara Ilegal

Dua aktor pengisi suara menggugat salah satu startup kecerdasan buatan atau AI, yakni Lovo di pengadilan federal Manhattan, AS. Begini kasusnya.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Tengah Waspada FLiRT Subvarian Covid-19 Baru

15 jam lalu

Amerika Serikat Tengah Waspada FLiRT Subvarian Covid-19 Baru

Data Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat, subvarian Covid-19 dari SARS-CoV-2 disebut FLiRT kini menjadi varian dominan di AS.

Baca Selengkapnya

Ajudan Klaim Pembicaraan Vladimir Putin dan Xi Jinping Sangat Sukses

21 jam lalu

Ajudan Klaim Pembicaraan Vladimir Putin dan Xi Jinping Sangat Sukses

Seorang ajudan dari Pemerintah Rusia mengklaim Vladimir Putin dan Xi Jinping bertemu dalam "suasana hati yang sedang baik" di Beijing.

Baca Selengkapnya

Bantuan Kemanusiaan Mulai Masuk ke Gaza Lewat Dermaga Buatan Amerika Serikat

1 hari lalu

Bantuan Kemanusiaan Mulai Masuk ke Gaza Lewat Dermaga Buatan Amerika Serikat

Amerika Serikat mulai mengirimkan bantuan kemanusiaan melalui dermaga terapung buatannya di lepas pantai Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Joe Biden Tanda Tangani Rancangan Undang-undang Penerbangan

2 hari lalu

Joe Biden Tanda Tangani Rancangan Undang-undang Penerbangan

Rancangan undang-undang penerbangan yang ditanda-tangani Joe Biden diharapkan bisa meningkatkan kualitas di sejumlah sektor.

Baca Selengkapnya

26 Perusahaan Kapas dari Cina Masuk Daftar Hitam Amerika Serikat

2 hari lalu

26 Perusahaan Kapas dari Cina Masuk Daftar Hitam Amerika Serikat

26 perusahaan kapas asal Cina tak bisa melakukam impor ke Amerika Serikat karena diduga melakukan kerja paksa ke minoritas warga Uighur.

Baca Selengkapnya

PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

2 hari lalu

PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

PBB menyebut dermaga terapung yang baru saja selesai dibangun di Gaza untuk pengiriman bantuan dinilai kurang layak dibandingkan jalur darat

Baca Selengkapnya

DPR AS Loloskan RUU yang Mendorong Biden Kirim Senjata ke Israel

2 hari lalu

DPR AS Loloskan RUU yang Mendorong Biden Kirim Senjata ke Israel

RUU tersebut diperkirakan tidak akan menjadi undang-undang, tetapi lolosnya beleid itu di DPR AS menunjukkan kesenjangan pada tahun pemilu soal Israel

Baca Selengkapnya