Sempat Dilarang, Inggris akan Copot CCTV Buatan China dari Gedung Pemerintahan

Reporter

Tempo.co

Kamis, 8 Juni 2023 18:24 WIB

Ilustrasi CCTV. Venaldie.com

TEMPO.CO, Jakarta - Inggris akan mengeluarkan kamera pengawas atau CCTV buatan China dari gedung-gedung pemerintah yang dianggap sensitif. Menurut Reuters, pada hari Rabu, 7 Juni 2023, langkah ini merupakan bagian dari rencana terbaru London untuk mengatasi masalah keamanan nasional yang berkaitan dengan Beijing.

Pemerintah Inggris mengumumkan, "Kami juga berkomitmen untuk merilis jadwal penghapusan CCTV yang diproduksi oleh perusahaan-perusahaan di bawah Undang-Undang Intelijen Nasional China dari tempat-tempat sensitif pemerintah pusat."

"Dengan adanya komitmen terhadap jadwal ini, kami memberikan jaminan dan urgensi rencana penghapusan peralatan pengawasan buatan China."

Pernyataan tersebut tidak menyebutkan secara spesifik nama perusahaan yang dimaksud. Fraser Sampson, komisaris kamera pengawas independen pemerintah, dalam penelitiannya menyebutkan bahwa setidaknya sepertiga kantor polisi di Inggris dan Wales menggunakan CCTV yang dibuat oleh Hikvision. Kedua orang tersebut mengatakan bahwa meskipun umur rata-rata CCTV adalah tujuh tahun, pemerintah berencana untuk melepaskan peralatan tersebut dengan lebih cepat.

Asosiasi Industri Keamanan Inggris memperkirakan bahwa terdapat sekitar 21 juta kamera pengawas video profesional yang digunakan di Inggris Raya. Sekitar 1 persen dari jumlah tersebut, atau sekitar 210.000 unit, digunakan di sektor publik.

Advertising
Advertising

Pencopotan ini dipicu oleh kekhawatiran akan keamanan privasi dan khawatir bahwa produk-produk dari kedua perusahaan tersebut terkait dengan pelanggaran hak asasi manusia di China.

Dalam pernyataannya, Hikvision mengatakan, "Kami meyakini bahwa tindakan yang diambil oleh Pemerintah Inggris adalah langkah lebih lanjut dari peningkatan ketegangan geopolitik yang dinyatakan melalui larangan teknologi, yang tidak ada kaitannya dengan keamanan produk Hikvision."<!--more-->

Sempat dilarang oleh parlemen

Tahun lalu, Pemerintah Inggris sempat melarang pemasangan kamera pengintai China di gedung-gedung sensitif karena alasan risiko keamanan. Keputusan tersebut diambil setelah peninjauan.

"kemungkinan risiko keamanan saat ini dan di masa depan yang terkait dengan pemasangan sistem pengawasan visual di kawasan milik pemerintah," kata menteri kantor kabinet Oliver Dowden dalam pernyataan tertulis kepada parlemen, Kamis, 24 November 2022.

“Tinjauan tersebut telah menyimpulkan bahwa mengingat ancaman terhadap Inggris dan meningkatnya kemampuan dan konektivitas sistem ini, diperlukan kontrol tambahan,” kata Dowden.

Ketentuan ini berlaku untuk kamera buatan perusahaan yang tunduk pada undang-undang keamanan China dan mencakup panduan bagi departemen untuk memutuskan sambungan perangkat tersebut dari jaringan komputer inti dan mempertimbangkan untuk menghapus semuanya.

Hikvision dan Dahua dilarang

Keluarnya keputusan ini beberapa bulan setelah puluhan anggota parlemen menyerukan larangan penjualan dan penggunaan kamera keamanan yang dibuat oleh Hikvision dan Dahua, dua perusahaan China yang sebagian milik negara, karena ketakutan akan privasi dan kekhawatiran produk perusahaan terkait dengan pelanggaran hak asasi manusia.

Respons Beijing dan Hikvision

Sementara itu, Beijing mengatakan "dengan tegas menentang" konsep keamanan nasional yang berlebihan, yang digunakan untuk menekan perusahaan-perusahaan China. Perdana Menteri Rishi Sunak telah memandang China sebagai tantangan terbesar dunia untuk mencapai keamanan dan kemakmuran.

Hikvision, di sisi lain, dalam sebuah pernyataan kepada Reuters membantah tuduhan tersebut, dengan mengatakan perusahaan akan berusaha lebih jauh untuk berhubungan dengan otoritas Inggris untuk memahami keputusan tersebut.

"Hikvision tidak dapat mengirimkan data dari pengguna akhir ke pihak ketiga, kami tidak mengelola basis data pengguna akhir, kami juga tidak menjual penyimpanan cloud di Inggris Raya," kata juru bicara perusahaan.

SITA PLANASARI | YUDONO YANUAR

Pilihan Editor: Susul Australia, Inggris akan Copot CCTV Buatan China dari Gedung Pemerintah

Berita terkait

Jelajah Lokasi Syuting Baby Reindeer dari Edinburgh hingga London

2 jam lalu

Jelajah Lokasi Syuting Baby Reindeer dari Edinburgh hingga London

Baby Reindeer tidak hanya menarik dari sisi cerita, lokasi syutingnya seolah mengajak penonton berkeliling Edinburgh hingga London

Baca Selengkapnya

Kunci Tim Bulu Tangkis China Raih Gelar Piala Uber 2024, Titel Ke-16 Sepanjang Sejarah

9 jam lalu

Kunci Tim Bulu Tangkis China Raih Gelar Piala Uber 2024, Titel Ke-16 Sepanjang Sejarah

China meraih gelar ke-16 Piala Uber setelah mengalahkan tim putri bulu tangkis Indonesia dengan skor telak 3-0. Mengatasi tekanan adalah kunci.

Baca Selengkapnya

RI - Inggris Berkomitmen Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan

1 hari lalu

RI - Inggris Berkomitmen Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan

Pemerintah Indonesia bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris Greg Hands MP untuk membahas sejumlah kerja sama di bidang ekonomi dan perdagangan.

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

2 hari lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

4 hari lalu

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat melakukan kunjungan kerja di London, bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris The Rt. Hon. Greg Hands MP

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

4 hari lalu

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

Menko Airlangga menegaskan Indonesia tengah melakukan deregulasi yang menekankan mekanisme lebih mudah untuk pendaftaran produk susu dan turunannya.

Baca Selengkapnya

Uni Eropa Cemas TikTok Lakukan Pelanggaran

5 hari lalu

Uni Eropa Cemas TikTok Lakukan Pelanggaran

Ursula von der Leyen mengakui TikTok telah menimbulkan ancaman, namun dia tidak menjelaskan lebih detail.

Baca Selengkapnya

Polres Metro Depok Tangkap Begal Ponsel yang Menyebabkan Siswi SMP Terseret

5 hari lalu

Polres Metro Depok Tangkap Begal Ponsel yang Menyebabkan Siswi SMP Terseret

Siswi SMP di Depok itu terjatuh dan terseret beberapa meter hingga luka di lengan dan lutut saat berusaha mempertahankan HP yang dirampas begal.

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

5 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

5 hari lalu

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

Lembaga antikorupsi Inggris, Serious Fraud Office (SFO), mendapat kompensasi 992 juta Euro terkait kasus suap pembelian pesawat Garuda pada 2017

Baca Selengkapnya