Kondisi Tenaga Nuklir Terkini di Berbagai Negara, Indonesia Bagaimana?

Reporter

Tempo.co

Rabu, 7 Juni 2023 16:17 WIB

Kapal selam kelas Astute HMS Anson memiliki panjang 97 meter dan bobot 7.800 ton, kapal selam bertenaga nuklir ini adalah yang kelima dari tujuh di kelas Astute. Kapal selam kelas Astute adalah salah satu pencapaian teknik terbaik di dunia. Sebagai penjaga kemampuan desain dan pembangunan kapal selam Inggris. Foto : BAE Systems

TEMPO.CO, Jakarta - Pembangkit listrik tenaga nuklir komersial pertama mulai beroperasi pada 1950-an. Dewasa ini, energi nuklir menyediakan 10 persen listrik dunia dari sekitar 440 reaktor daya.

Nuklir sendiri adalah sumber tenaga paling rendah karbon kedua di dunia (hanya 26 persen dari total karbon pada tahun 2020). Lebih dari 50 negara telah memanfaatkan energi nuklir dari sekitar 220 reaktor riset. Selain penelitian, reaktor tersebut digunakan untuk produksi isotop medis dan industri serta keperluan pelatihan.

Pada 2021, sebanyak 13 negara menghasilkan setidaknya seperempat listrik mereka dari nuklir. Prancis mendapatkan sekitar 70 persen listriknya dari energi nuklir, sementara Ukraina, Slovakia, Belgia, dan Hongaria mendapatkan sekitar setengahnya dari nuklir. Jepang sebelumnya pernah mengandalkan tenaga nuklir untuk lebih dari seperempat pasokan listrik mereka, tetapi sempat menurun dan diperkirakan bakal kembali mendekati level itu.

Melalui jaringan transmisi regional, lebih banyak negara juga menggantungkan sebagian pada tenaga nuklir. Italia dan Denmark misalnya, dua negara ini mendapat hampir 10 persen listriknya dari tenaga nuklir impor.

Kebutuhan akan Kapasitas Pembangkit Baru

Jelas ada kebutuhan akan kapasitas pembangkit nuklir baru di seluruh dunia, baik untuk menggantikan unit bahan bakar fosil lama—terutama batu bara penghasil banyak karbon dioksida—dan memenuhi permintaan listrik yang meningkat di banyak negara. Pada 2020, 61 persen listrik masih dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil. Walau ada dukungan kuat dan pertumbuhan untuk sumber listrik terbarukan intermiten dalam beberapa tahun terakhir, kontribusi bahan bakar fosil untuk pembangkit listrik tidak berubah secara signifikan dalam 15 tahun terakhir (66,5 persen pada 2005).

Advertising
Advertising

Badan Energi Internasional OECD (Organisation for Economic Co-operation and Development) menerbitkan skenario tahunan terkait energi. Dalam World Energy Outlook 20221, terdapat Net Zero Emissions (NZE) by 2050 Scenario yang memetakan cara untuk mencapai stabilisasi 1,5 derajat celsius dalam peningkatan suhu rata-rata global di samping akses universal ke energi modern per 2030. Kemudian, NZE di WEO 2022 melihat peningkatan kapasitas nuklir menjadi 871 GWe (GWe = satuan energi gigawatt electrical) pada 2050 mendatang.

Kondisi Nuklir Dunia

Semua bagian dunia pada dasarnya terlibat dalam pengembangan tenaga nuklir. Kondisi nuklir di berbagai negara dapat diuraikan sebagai berikut.

Amerika

  • Kanada memiliki 19 reaktor nuklir yang dapat dioperasikan dengan kapasitas bersih gabungan sebesar 13,6 GWe. Pada 2021, nuklir telah menghasilkan 14,3 persen listrik negara. Semua kecuali satu dari 19 reaktor nuklir negara itu berlokasi di Ontario. Sepuluh dari unit tersebut—enam di Bruce dan empat di Darlington—akan menjalani perbaikan. Program ini akan memperpanjang masa operasi hingga 30–35 tahun. Pekerjaan pemugaran serupa memungkinkan Ontario untuk menghapus batu bara secara bertahap sejak 2014, mencapai salah satu campuran listrik terbersih di dunia.
  • Meksiko memiliki dua reaktor nuklir yang dapat dioperasikan dengan kapasitas bersih gabungan sebesar 1,6 GWe. Pada 2021, nuklir menghasilkan 5,3 persen listrik negara.
  • Amerika Serikat (AS) memiliki 93 reaktor nuklir yang dapat dioperasikan dengan kapasitas bersih gabungan sebesar 95,8 GWe. Pada 2021, nuklir menghasilkan 19,6% listrik negara. Ada empat reaktor AP1000 yang sedang dibangun, tetapi dua di antaranya telah dibatalkan. Salah satu alasan jeda dalam bangunan baru di AS hingga saat ini adalah evolusi yang sangat sukses dalam strategi pemeliharaan. Selama 15 tahun terakhir, peningkatan kinerja operasional telah meningkatkan utilisasi pembangkit listrik tenaga nuklir AS dengan peningkatan output setara dengan 19 pembangkit 1000 MWe (megawatt electric) baru yang sedang dibangun. Tahun 2016 melihat reaktor tenaga nuklir baru pertama memasuki operasi di negara itu selama 20 tahun terakhir. Meski demikian, jumlah reaktor yang dapat dioperasikan telah berkurang hingga 104 buah pada 2012. Pensiun dini disebabkan oleh kombinasi faktor-faktor termasuk gas alam yang murah, liberalisasi pasar, subsidi berlebihan dari sumber terbarukan, dan kampanye politik.
  • Argentina memiliki tiga reaktor dengan kapasitas bersih gabungan sebesar 1,6 GWe. Pada 2021, negara tersebut menghasilkan 7,2 persen listriknya dari nuklir.
  • Brasil memiliki dua reaktor, dengan kapasitas bersih gabungan sebesar 1,9 GWe. Pada 2021, nuklir menghasilkan 2,4 persen listrik negara.

Eropa Barat dan Tengah

  • Belgia memiliki tujuh reaktor nuklir yang dapat dioperasikan dengan kapasitas bersih gabungan sebesar 5,9 GWe. Pada 2021, nuklir menghasilkan 50,8 persen listrik negara.
  • Finlandia memiliki lima reaktor nuklir yang dapat dioperasikan dengan kapasitas bersih gabungan sebesar 4,4 GWe. Pada 2021, nuklir menghasilkan 32,8 persen listrik negara. Reaktor kelima Finlandia, EPR 1600 MWe (bersih), dihubungkan ke jaringan listrik pada Maret 2022.
  • Prancis memiliki 56 reaktor nuklir yang dapat dioperasikan dengan kapasitas bersih gabungan sebesar 61,4 GWe. Pada 2021, nuklir menghasilkan 69 persen listrik negara. Kebijakan energi 2015 bertujuan untuk mengurangi ekspor nuklir menjadi 50 persen pada 2025, tetapi kemudian ditunda hingga 2035. Kementerian Energi Prancis mengatakan bahwa target tersebut tidak realistis dan akan meningkatkan emisi karbon dioksida negara tersebut, membahayakan keamanan pasokan, serta menaruh risiko pekerjaan. Satu reaktor saat ini sedang dibangun di Prancis, yakni EPR 1750 MWe di Flamanville.
  • Belanda memiliki satu reaktor nuklir yang dapat dioperasikan dengan kapasitas bersih 0,5 GWe. Pada 2021, nuklir menghasilkan 3,1 persen listrik negara.
  • Spanyol memiliki tujuh reaktor nuklir yang dapat dioperasikan dengan kapasitas bersih gabungan sebesar 7,1 GWe. Pada 2021, nuklir menghasilkan 20,8 persen listrik negara.
  • Swedia memiliki enam reaktor nuklir yang dapat dioperasikan dengan kapasitas bersih gabungan sebesar 6,9 GWe. Pada 2021, nuklir menghasilkan 30,8 persen listrik negara. Swedia menutup beberapa reaktor yang lebih tua, tetapi banyak berinvestasi dalam operasi perpanjangan dan peningkatan masa pakai.
  • Swiss memiliki empat reaktor nuklir yang dapat dioperasikan dengan kapasitas bersih gabungan sebesar 3 GWe. Pada 2021, nuklir menghasilkan 28,8 persen listrik negara.
  • Britania Raya memiliki sembilan reaktor nuklir yang dapat dioperasikan dengan kapasitas bersih gabungan sebesar 5,9 GWe. Pada 2021, nuklir menghasilkan 14,8 persen listrik negara. Makalah energi Pemerintah Inggris pada 2006 mendukung penggantian armada reaktor nuklir negara yang sudah tua dengan pembangunan nuklir baru. Konstruksi telah dimulai pada pabrik generasi baru yang pertama.

Eropa Tengah dan Timur

  • Armenia memiliki satu reaktor tenaga nuklir dengan kapasitas bersih 0,4 GWe. Pada 2021, nuklir menghasilkan 25,3 persen listrik negara.
  • Belarus memiliki dua reaktor tenaga nuklir yang dapat dioperasikan dengan kapasitas bersih gabungan sebesar 2,2 GWe. Hampir semua sisa listrik negara dihasilkan dari gas alam. Pada 2021, nuklir menghasilkan 14,1 persen listrik negara.
  • Bulgaria memiliki dua reaktor nuklir yang dapat dioperasikan dengan kapasitas bersih gabungan sebesar 2 GWe. Pada 2021, nuklir menghasilkan 34,6 persen listrik negara.
  • Republik Ceko memiliki enam reaktor nuklir yang dapat dioperasikan dengan kapasitas bersih gabungan sebesar 3,9 GWe. Pada 2021, nuklir menghasilkan 36,6 persen listrik negara.
  • Hongaria memiliki empat reaktor nuklir yang dapat dioperasikan, dengan kapasitas bersih gabungan sebesar 1,9 GWe. Pada 2021, nuklir menghasilkan 46,8 persen listrik negara.
  • Rumania memiliki dua reaktor nuklir yang dapat dioperasikan dengan kapasitas bersih gabungan sebesar 1,3 GWe. Pada 2021, nuklir menghasilkan 18,5 persen listrik negara.
  • Rusia memiliki 37 reaktor nuklir yang dapat dioperasikan dengan kapasitas bersih gabungan sebesar 27,7 GWe. Pada 2021, nuklir menghasilkan 20 persen listrik negara. Keputusan pemerintah pada 2016 menetapkan pembangunan 11 reaktor tenaga nuklir baru pada 2030. Pada awal 2022, Rusia memiliki tiga reaktor yang sedang dibangun dengan kapasitas gabungan sebesar 2,6 GWe. Kekuatan industri nuklir Rusia tercermin dari dominasinya di pasar ekspor reaktor baru. Industri nuklir nasional negara tersebut saat ini terlibat dalam proyek reaktor baru di Belarusia, China, Hungaria, India, Iran, dan Turki, serta terlibat sebagai investor di Aljazair, Bangladesh, Bolivia, India, Yordania, Kazakhstan, Nigeria, Afrika Selatan, Tajikistan, dan Uzbekistan.
  • Slovakia memiliki empat reaktor nuklir yang dapat dioperasikan dengan kapasitas bersih gabungan sebesar 1,8 GWe. Pada 2021, nuklir menghasilkan 52,3 persen listrik negara. Dua unit lainnya saat ini sedang dibangun.
  • Slovenia memiliki satu reaktor nuklir yang dapat dioperasikan dengan kapasitas bersih 0,7 GWe. Pada 2021, Slovenia menghasilkan 36,9 persen listriknya dari nuklir.
  • Ukraina memiliki 15 reaktor nuklir yang dapat dioperasikan dengan kapasitas bersih gabungan sebesar 13,1 GWe. Pada 2021, nuklir menghasilkan 55 persen listrik negara. Turki memulai pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir pertamanya pada April 2018 dengan perkiraan mulai beroperasi pada 2023.

Asia

  • Bangladesh memulai konstruksi pertama dari dua reaktor VVER-1200 Rusia yang direncanakan pada 2017. Konstruksi yang kedua dimulai pada 2018. Unit pertama direncanakan akan beroperasi pada 2023. Bangladesh saat ini masih memproduksi hampir semua listriknya dari bahan bakar fosil.
  • China memiliki 55 reaktor nuklir yang dapat dioperasikan dengan kapasitas bersih gabungan sebesar 53,3 GWe. Pada 2021, nuklir menghasilkan 5 persen listrik negara. China terus mendominasi pasar untuk pembangunan nuklir baru dengan 21 reaktor sedang dibangun per akhir Juli 2022. Pada 2018, China menjadi negara pertama yang menugaskan dua desain baru, yakni AP1000 dan EPR. Negara itu memasarkan Hualong One untuk ekspor, desain reaktor yang sebagian besar buatan dalam negeri. Dorongan kuat untuk mengembangkan tenaga nuklir baru di China berasal dari kebutuhan untuk meningkatkan kualitas udara perkotaan dan mengurangi emisi gas rumah kaca.
  • India memiliki 22 reaktor nuklir yang dapat dioperasikan dengan kapasitas bersih gabungan sebesar 6,8 GWe. Pada 2021, nuklir menghasilkan 3,2 persen listrik negara. Pemerintah India berkomitmen untuk meningkatkan kapasitas tenaga nuklirnya sebagai bagian dari program pembangunan infrastruktur besar-besaran. Pemerintah pada 2010 menetapkan target yang ambisius untuk memiliki kapasitas nuklir online sebesar 14,6 GWe pada 2024. Per akhir Juli 2022, delapan reaktor sedang dibangun di India dengan kapasitas gabungan sebesar 6,7 GWe.
  • Jepang memiliki 33 reaktor nuklir yang dapat dioperasikan dengan kapasitas bersih gabungan sebesar 31,7 GWe. Pada Maret 2022, 10 reaktor telah dihidupkan kembali dengan 15 lainnya dalam proses persetujuan, menyusul kecelakaan Fukushima pada 2011 silam. Di masa lalu, 30 persen listrik negara berasal dari nuklir. Namun pada 2021, angkanya menurun hingga 7,2 persen.
  • Korea Selatan memiliki 25 reaktor nuklir yang dapat dioperasikan dengan kapasitas bersih gabungan sebesar 24,4 GWe. Pada 2021, nuklir menghasilkan 28 persen listrik negara. Korea Selatan memiliki tiga reaktor baru yang sedang dibangun di dalam negeri dan sedang membangun pabrik empat unit di Uni Emirat Arab.
  • Pakistan memiliki enam reaktor nuklir yang dapat dioperasikan dengan kapasitas bersih gabungan sebesar 3,3 GWe. Pada 2021, nuklir menghasilkan 10,6 persen listrik negara. Pakistan memiliki satu unit China “Hualong One” yang sedang dibangun, mencapai tingkat kritis pertama pada Februari 2022.
  • Iran memiliki satu reaktor nuklir yang dapat dioperasikan dengan kapasitas bersih 0,9 GWe. Pada 2021, nuklir menghasilkan 1 persen listrik negara. Unit VVER-1000 kedua rancangan Rusia saat ini sedang dibangun.
  • Uni Emirat Arab memiliki tiga reaktor nuklir yang dapat dioperasikan dengan kapasitas 4 GWe. Unit keempat sedang dibangun di pabrik yang sama (Barakah). Pada 2021, nuklir menghasilkan 1,3 persen listrik negara.

Afrika

  • Mesir memulai konstruksi pada Juli 2022 dari empat unit VVER pertama rancangan Rusia yang akan dibangun di situs El Dabaa, dekat Pantai Mediterania. Unit kedua telah mulai dibangun pada November 2022. Keempat reaktor diharapkan beroperasi pada 2030.
  • Afrika Selatan memiliki dua reaktor nuklir yang dapat dioperasikan dengan kapasitas bersih gabungan sebesar 1,9 GWe, menjadikan mereka satu-satunya negara Afrika yang saat ini memproduksi listrik dari nuklir. Pada tahun 2021, nuklir menghasilkan 6 persen listrik negara. Afrika Selatan tetap berkomitmen pada rencana kapasitas lebih lanjut, tetapi terkendala oleh pembiayaan yang cukup signifikan.

Indonesia

Indonesia memiliki pengalaman dan infrastruktur yang lebih mendalam dalam teknologi nuklir dibandingkan dengan negara lain di Asia Tenggara. Reaktor tenaga nuklir eksperimental 10 MWe direncanakan bakal dibangun di Serpong, Banten. Desain konseptual telah diselesaikan oleh Rusia. Sementara itu, rencana untuk unit yang lebih besar tertunda untuk pertimbangan lebih lanjut pada 2045 mendatang.

Pilihan editor: Rusia Minati Pengembangan PLTN RI, ESDM: Kebutuhan Nuklir Baru Dimulai 2040

SYAHDI MUHARRAM

Berita terkait

BNPT Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Sarana Prasarana Objek Vital

4 hari lalu

BNPT Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Sarana Prasarana Objek Vital

BNPT menggencarkan asesmen dan sosialisasi Pedoman Pelindungan Sarana Prasarana Objek Vital yang strategis dalam Pencegahan Tindak Pidana Terorisme setelah melakukan serangkaian asesmen venue pendukung acara Word Water Forum Ke-10.

Baca Selengkapnya

Rusia Tuduh Ukraina Serang Pembangkit Nuklir Zaporizhzhia Pakai Drone Kamikaze

27 hari lalu

Rusia Tuduh Ukraina Serang Pembangkit Nuklir Zaporizhzhia Pakai Drone Kamikaze

Rusia menuduh Ukraina menyerang pembangkit listrik bertenaga nuklir Zaporizhzhia.

Baca Selengkapnya

Bangun Pembangkit hingga Suplai Material, Walhi Prediksi Lingkungan Sekitar IKN Tambah Rusak

56 hari lalu

Bangun Pembangkit hingga Suplai Material, Walhi Prediksi Lingkungan Sekitar IKN Tambah Rusak

Walhi memprediksi kerusakan lingkungan di sekitar IKN akan semakin parah buntut banyak proyek seperti pembangkit listrik hingga suplai material.

Baca Selengkapnya

Kembangkan Pembangkit Listrik Ramah Lingkungan, Pertamina NRE Gandeng Hitachi Energy

23 Januari 2024

Kembangkan Pembangkit Listrik Ramah Lingkungan, Pertamina NRE Gandeng Hitachi Energy

Pertamina NRE bekerja sama dengan Hitachi Energy mengembangkan inovasi konservasi energi dan sistem ketenagalistrikan yang ramah lingkungan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tunjuk Luhut Ketua Tim Percepatan PLTN NEPIO, Ini Beragam Penolakan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir

21 Januari 2024

Jokowi Tunjuk Luhut Ketua Tim Percepatan PLTN NEPIO, Ini Beragam Penolakan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir

Menko Marinves Luhut Pandjaitan mendapatkan tugas baru dari Jokowi. Ketua Tim Percepatan PLTN NEPIO. Ini sejarah beragam penolakan PLTN.

Baca Selengkapnya

Bauran Energi Terbarukan Rendah, IESR Dorong PLTS dan Minta Komitmen Politik

17 Januari 2024

Bauran Energi Terbarukan Rendah, IESR Dorong PLTS dan Minta Komitmen Politik

Institute for Essential Services Reform (IESR) mengatakan pemerintah mesti bisa memanfaatkan sisa waktu dua tahun mengejar target bauran energi terbarukan sebesar 23 persen.

Baca Selengkapnya

Sumitomo dan Jawa Barat Sepakati Groundbreaking TPPAS Legoknangka Semester I 2024

20 Desember 2023

Sumitomo dan Jawa Barat Sepakati Groundbreaking TPPAS Legoknangka Semester I 2024

Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin, Sumitomo Corporation, serta PLN menandatangani nota kesepahaman pembangunan TPPAS Legoknangka di sela KTT ASEAN-Jepang.

Baca Selengkapnya

Promosi Tenaga Nuklir Gencar di COP28, Tapi Sedikit Diskusi Soal Perlindungannya

9 Desember 2023

Promosi Tenaga Nuklir Gencar di COP28, Tapi Sedikit Diskusi Soal Perlindungannya

Dorongan nuklir pada COP28 harus disertai dengan perlindungan proliferasi.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Tak Hilangkan Batu Bara dalam Waktu Dekat Meski Targetkan NZE, Begini Penjelasan Kementerian ESDM

1 Desember 2023

Pemerintah Tak Hilangkan Batu Bara dalam Waktu Dekat Meski Targetkan NZE, Begini Penjelasan Kementerian ESDM

Batu bara yang tidak dipakai untuk bahan baku pembangkit bisa dimanfaatkan dalam bentuk yang sudah diolah dan lebih hijau melalui proses hilirisasi.

Baca Selengkapnya

IAEA Sebut Belasan Negara Mulai Produksi Listrik dari Nuklir

29 November 2023

IAEA Sebut Belasan Negara Mulai Produksi Listrik dari Nuklir

IAEA mengungkap ada belasan negara diperkirakan akan mulai produksi listrik dari tenaga nuklir dalam beberapa tahun ke depan.

Baca Selengkapnya