4 Jenis Sistem Pemerintahan Monarki

Senin, 8 Mei 2023 09:49 WIB

Raja Charles dan Ratu Camilla melakukan perjalanan dengan Diamond Jubilee State Coach dari Istana Buckingham ke Westminster Abbey untuk upacara penobatanmnya di London, Inggris 6 Mei 2023. REUTERS/Lisi Niesner

TEMPO.CO, Jakarta - Secara umum, monarki adalah sistem pemerintahan di mana kepala negara adalah seorang raja atau ratu. Pemerintahan monarki ini telah ada sejak zaman kuno dan masih ada di beberapa negara di seluruh dunia hingga saat ini, sehingga menghasilkan beberapa jenis monarki yang berbeda-beda. Berikut adalah empat jenis sistem pemerintahan monarki yang paling umum:

1. Monarki Absolut

Monarki absolut adalah bentuk pemerintahan di mana raja atau ratu memiliki kekuasaan mutlak dan tidak terbatas dalam memerintah negara. Mereka dapat membuat keputusan tanpa melibatkan parlemen atau badan legislatif lainnya. Contoh dari monarki absolut adalah Arab Saudi dan Brunei.

2. Monarki Konstitusional

Monarki konstitusional adalah bentuk pemerintahan di mana raja atau ratu adalah kepala negara, tetapi kekuasaannya dibatasi oleh konstitusi atau undang-undang dasar.

Advertising
Advertising

Parlemen atau badan legislatif lainnya memiliki kekuasaan untuk membuat undang-undang dan keputusan politik lainnya. Contoh dari monarki konstitusional adalah Inggris, Jepang, dan Spanyol.

3. Monarki Federal

Menurut Visual Capitalist, monarki federal merupakan bentuk pemerintahan di mana tokoh-tokoh dari federasi negara bagian yang memiliki pemerintahan sendiri atau bahkan monarki yang memerintah mereka dilayani oleh monarki. Beberapa negara dengan monarki federal antara lain Uni Emirat Arab dan Malaysia.

Malaysia memiliki bentuk unik dari monarki federal. Setiap lima tahun, setiap pemimpin kerajaan negara bagian memilih siapa yang akan menjadi monarki, atau Yang di-Pertuan Agong, Malaysia dan negara bagian masing-masing.

Selain itu, monarki juga bersifat konstitusional, yang memungkinkan badan yang dipilih secara demokratis untuk memerintah.

4. Monarki Campuran

Monarki jenis ini ialah di mana seorang raja absolut dapat membagi kekuasaannya dengan cara yang berbeda khusus untuk negara tersebut. Beberapa negara dengan monarki campuran antara lain Jordan, Liechtenstein, dan Maroko.

Fakta menariknya, Liechtenstein adalah satu-satunya negara di Eropa yang masih menerapkan sistem suksesi anak sulung agnatik yang ketat. Dalam sistem ini, derajat kekerabatan ditentukan dengan menelusuri keturunan dari nenek moyang terdekat melalui garis laki-laki.

Meskipun monarki dianggap sebagai bentuk pemerintahan yang kuno, banyak negara masih mempertahankan sistem ini hingga saat ini. Bahkan, beberapa negara seperti Inggris dan Jepang memiliki monarki yang sangat populer di kalangan rakyatnya.

Meskipun begitu, ada juga negara yang mengalami kritik atas sistem monarki mereka, terutama monarki absolut yang dianggap menghalangi demokrasi dan kebebasan berpendapat. Namun, selama sistem monarki dipertahankan dengan baik dan terbuka untuk kritik dan perubahan, sistem ini masih memiliki tempat dalam politik dunia modern.

Pilihan Editor: Monarki Marxis Pertama di Dunia

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Cek Persiapan Layanan Haji, Menag Terbang ke Arab Saudi Hari ini

17 menit lalu

Cek Persiapan Layanan Haji, Menag Terbang ke Arab Saudi Hari ini

Tahun ini, Indonesia mendapat 241.000 kuota haji, terdiri atas 213.320 jemaah haji reguler dan 27.680 jemaah haji khusus.

Baca Selengkapnya

Keras, Arab Saudi Ultimatum Israel Agar Tak Serang Rafah

2 jam lalu

Keras, Arab Saudi Ultimatum Israel Agar Tak Serang Rafah

Arab Saudi menekan Israel agar tak menyerang Rafah.

Baca Selengkapnya

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

3 hari lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Media AS Sebut Arab Saudi Tangkap Warganya yang Kritik Israel soal Gaza

3 hari lalu

Media AS Sebut Arab Saudi Tangkap Warganya yang Kritik Israel soal Gaza

Menurut media asal AS, Arab Saudi menangkap warganya karena mengkritik Israel di media sosial terkait perang di Gaza.

Baca Selengkapnya

Bidik Peziarah di Luar Ibadah Haji dan Umrah, Arab Saudi Kenalkan Platform Nusuk

4 hari lalu

Bidik Peziarah di Luar Ibadah Haji dan Umrah, Arab Saudi Kenalkan Platform Nusuk

Arab Saudi mengundang pelancong menjelajahi budaya, sejarah, dan petualangan di luar perjalanan keagamaan seperti haji dan umrah.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

5 hari lalu

5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

Hari ini, 2 Mei 2011, Osama bin Laden ditembak mati oleh pasukan Amerika. Berikut fakta-fakta Osama bin Laden.

Baca Selengkapnya

Buat Jemaah Calon Haji 2024, Ini Aturan Terbaru dari Arab Saudi

5 hari lalu

Buat Jemaah Calon Haji 2024, Ini Aturan Terbaru dari Arab Saudi

Arab Saudi mewajibkan jemaah calon haji memenuhi kriteria vaksinasi dan mendapatkan izin resmi.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi dalam Sorotan Aksi Hari Buruh Internasional Kemarin

5 hari lalu

Presiden Jokowi dalam Sorotan Aksi Hari Buruh Internasional Kemarin

Aksi Hari Buruh Internasional pada Rabu kemarin menyoroti janji reforma agraria Presiden Jokowi. Selain itu, apa lagi?

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Terbitkan Smart Card untuk Jemaah Haji Mulai Tahun Ini, Apa Itu?

5 hari lalu

Arab Saudi Terbitkan Smart Card untuk Jemaah Haji Mulai Tahun Ini, Apa Itu?

Arab Saudi menyatakan pihaknya akan memperketat aturan haji tahun ini.

Baca Selengkapnya

Massa Aksi May Day Bakar Baliho Jokowi dan Hakim MK Sebagai Bentuk Kekecewaan

5 hari lalu

Massa Aksi May Day Bakar Baliho Jokowi dan Hakim MK Sebagai Bentuk Kekecewaan

Peserta aksi Hari Buruh Internasional atau May Day membakar baliho bergambar Presiden Jokowi di kawasan Patung Arjuna Wijaya, Jakpus

Baca Selengkapnya