Dokumen Rahasia AS Bocor, Korea Selatan Sebut Sebagian Palsu

Rabu, 12 April 2023 19:21 WIB

Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol dan Ibu Negara Kim Keon-hee saat tiba di Bali Minggu, 13 November 2022, untuk menghadiri KTT G20. ANTARA FOTO/Media Center G20 Indonesia/Galih Pradipta/nym.

TEMPO.CO, Jakarta - Korea Selatan mengatakan dokumen intelijen Amerika Serikat yang bocor ke publik tentang pasokan senjata oleh Seoul ke Ukraina, adalah palsu. Dokumen-dokumen yang bocor itu telah membawa dampak nasional yang "sangat serius". Hal Itu telah menciptakan kekhawatiran diplomatik bagi Washington karena AS dituduh sebagai mata-mata sekutu Korea Selatan dan Israel.

Beberapa file dilaporkan menunjukkan kekhawatiran para pejabat tinggi keamanan nasional Korea Selatan bahwa senjata dan amunisi yang diproduksi oleh negara mereka mungkin akan digunakan di Ukraina. Kebijakan ini merupakan pelanggaran terhadap kebijakan Seoul yang tidak menjual senjata ke negara-negara yang sedang berperang.

Dalam sebuah pembicaraan pada Selasa, 11 April 2023, Menteri Pertahanan Korea Selatan dan Menteri Pertahanan AS menyatakan bahwa sejumlah besar dokumen rahasia yang dipermasalahkan telah direkayasa. Pernyataan itu dijelaskan oleh Kantor Kepresidenan di Seoul.

Lusinan foto dokumen telah beredar di platform media sosial dan layanan perpesanan termasuk Twitter, Telegram, dan Discord selama berminggu-minggu. Pentagon mengatakan sedang menyelidiki apakah dokumen yang beredar asli atau tidak. Pentagon telah menemukan satu dokumen sudah dimanipulasi. Namun, para pejabat AS dilaporkan percaya bahwa banyak dokumen yang beredar itu asli.

Kebocoran tersebut telah mendorong para pejabat AS untuk meyakinkan sekutu seperti Korea Selatan, yang telah memberikan bantuan kemanusiaan ke Ukraina sejak Rusia menginvasi tahun lalu. Namun Seoul memiliki kebijakan lama untuk tidak menyediakan senjata ke negara-negara yang sedang berkonflik. Menurut Seoul, hal itu akan mempersulit pasokan senjata langsung ke Ukraina.

Advertising
Advertising

Kantor Presiden Yoon Suk Yeol mengatakan pihaknya memiliki keamanan berlapis. Tuduhan bahwa kantornya telah disadap adalah tak masuk akal. Yoon dijadwalkan melakukan perjalanan ke Amerika Serikat akhir bulan ini untuk kunjungan kenegaraan.

REUTERS

Pilihan Editor: China akan Tutup Wilayah Udara di Utara Taiwan

Berita terkait

Pejabat AS Terbang ke Arab Saudi Temui Pangeran MBS, Apa yang Dibahas?

11 jam lalu

Pejabat AS Terbang ke Arab Saudi Temui Pangeran MBS, Apa yang Dibahas?

Utusan Joe Biden menemui Pangeran MBS di Arab Saudi untuk membahas sejumlah hal termasuk Palestina.

Baca Selengkapnya

Dua Aktor Pengisi Suara di AS Gugat Perusahaan AI yang Diduga Gunakan Suara Mereka Secara Ilegal

12 jam lalu

Dua Aktor Pengisi Suara di AS Gugat Perusahaan AI yang Diduga Gunakan Suara Mereka Secara Ilegal

Dua aktor pengisi suara menggugat salah satu startup kecerdasan buatan atau AI, yakni Lovo di pengadilan federal Manhattan, AS. Begini kasusnya.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Tengah Waspada FLiRT Subvarian Covid-19 Baru

13 jam lalu

Amerika Serikat Tengah Waspada FLiRT Subvarian Covid-19 Baru

Data Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat, subvarian Covid-19 dari SARS-CoV-2 disebut FLiRT kini menjadi varian dominan di AS.

Baca Selengkapnya

Taeyong dkk Gelar Konser di GBK, Ini Profil Lengkap 23 Personel NCT

1 hari lalu

Taeyong dkk Gelar Konser di GBK, Ini Profil Lengkap 23 Personel NCT

Profil lengkap 23 member NCT antara lain Taeyong, Jaemin, hingga Jisung yang gelar konser di Gelora Bung Karno (GBK), Sabtu, 18 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Bantuan Kemanusiaan Mulai Masuk ke Gaza Lewat Dermaga Buatan Amerika Serikat

1 hari lalu

Bantuan Kemanusiaan Mulai Masuk ke Gaza Lewat Dermaga Buatan Amerika Serikat

Amerika Serikat mulai mengirimkan bantuan kemanusiaan melalui dermaga terapung buatannya di lepas pantai Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Joe Biden Tanda Tangani Rancangan Undang-undang Penerbangan

2 hari lalu

Joe Biden Tanda Tangani Rancangan Undang-undang Penerbangan

Rancangan undang-undang penerbangan yang ditanda-tangani Joe Biden diharapkan bisa meningkatkan kualitas di sejumlah sektor.

Baca Selengkapnya

26 Perusahaan Kapas dari Cina Masuk Daftar Hitam Amerika Serikat

2 hari lalu

26 Perusahaan Kapas dari Cina Masuk Daftar Hitam Amerika Serikat

26 perusahaan kapas asal Cina tak bisa melakukam impor ke Amerika Serikat karena diduga melakukan kerja paksa ke minoritas warga Uighur.

Baca Selengkapnya

PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

2 hari lalu

PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

PBB menyebut dermaga terapung yang baru saja selesai dibangun di Gaza untuk pengiriman bantuan dinilai kurang layak dibandingkan jalur darat

Baca Selengkapnya

DPR AS Loloskan RUU yang Mendorong Biden Kirim Senjata ke Israel

2 hari lalu

DPR AS Loloskan RUU yang Mendorong Biden Kirim Senjata ke Israel

RUU tersebut diperkirakan tidak akan menjadi undang-undang, tetapi lolosnya beleid itu di DPR AS menunjukkan kesenjangan pada tahun pemilu soal Israel

Baca Selengkapnya

Frank Sinatra Berpulang 26 Tahun Lalu, Ini 5 Lagu Populernya Salah Satunya Jadi OST Squid Game

2 hari lalu

Frank Sinatra Berpulang 26 Tahun Lalu, Ini 5 Lagu Populernya Salah Satunya Jadi OST Squid Game

Salah satu lagu Frank Sinatra menjadi soundtrack atau OST serial populer asal Korea Selatan, Squid Game. Ini lagu top lainnya.

Baca Selengkapnya