Kampus Amerika Dapat Setengah Triliun Rupiah dari Dermawan Misterius

Reporter

Editor

Jumat, 17 April 2009 08:45 WIB

TEMPO Interaktif, Des Moines: Dermawan misterius membagikan uang hampir setengah triliun rupiah (US$ 45 juta atau Rp 484 miliar) kepada sembilan universitas di Amerika Serikat. Dana diberikan dengan syarat kampus itu tidak mencari tahu siapa si dermawan itu.

Dana yang diterima itu bervariasi mulai dari US$1,5 juta (Rp 16 miliar) ke Universitas North Carolina di Asheville sampai US$8 juta (Rp 86 miliar). Kampus lain yang menerima adalah Universitas Iowa, Universitas Southern Mississippi, Universitas North Carolina di Greensboro, Maryland University College, Universitas Colorado di Colorado Springs, dan Universitas Penn State-Harrisburg.

Tidak jelas apakah dana itu datang dari seseorang, organisasi, atau sekelompok orang dengan minat sama. Mereka mengirim cek bantuan lewat kantor pengacara dan perantara lain.

Semua kampus itu diminta berjanji tidak akan mencari tahu si pemberi bantuan. Beberapa kampus malah diminta memberi janji itu dalam bentuk tulisan.

"Rektor kami dipanggil ke sebuah biro hukum di Denver dan harus menandatangani kesepakatan kerahasiaan bahwa ia tidak akan mencari tahu," kata Tom Hutton, juru bicara Universitas Colorado di Colorado Springs.

Semua dana dikirim bulan lalu. Dermawan misterius itu juga meminta sebagian besar dana digunakan untuk bea siswa dan sisanya untuk biaya lain seperti riset, fasilitas, serta pendukung operasional.

"Kami tidak bisa membayangkan siapa dermawan yang pemurah itu, tapi kami sangat berterimakasih," kata Lynette Marshall, pemimpin yayasan Universitas Iowa. "Ini untuk pertamakali dalam 25 tahun karir saya bahwa sesuatu sebesar ini telah terjadi."

Kadang memang ada dermawan yang tidak ingin namanya diumumkan. Tapi biasanya kampus tahu si dermawan itu, hanya bersepakat tidak akan mengumumkannya. Tidak mengetahui si pemberi dana bisa memancing masalah.

William Massey, wakil rektor Universitas North Carolina-Asheville, mengatakan pihaknya terpaksa menghubungi Departemen Keamanan Dalam Negeri dan kantor pajak untuk memastikan dana itu bersih. Kampus ini menerima US$1,5 juta (Rp 16 miliar).

Kampus pun geleng-geleng kepala. "Dalam 28 tahun mencari dana, baru pertama kali ini saya menangani dana yang kampus ini tidak tahu siapa penyumbangnya," kata Phillip D. Adams, wakil rektor Universitas Norfolk State bidang pendanaan kampus. Perguruan tingginya mendapat dana US$3,5 juta (Rp 37,6 miliar).

AP/NURKHOIRI

Berita terkait

Tiga Aspek Membangun Pendidikan Ala Marten Taha

14 jam lalu

Tiga Aspek Membangun Pendidikan Ala Marten Taha

Pembangunan sumber daya manusia menjadi prioritas Wali Kota Gorontalo Marten Taha. Program serba gratis sejak lahir hingga meninggal, dari sekolah sampai kesehatan.

Baca Selengkapnya

Perlunya Contoh Orang Tua dan Guru dalam Pendidikan Karakter Anak

4 hari lalu

Perlunya Contoh Orang Tua dan Guru dalam Pendidikan Karakter Anak

Psikolog menyebut pendidikan karakter perlu contoh nyata dari orang tua dan guru kepada anak karena beguna dalam kehidupan sehari-hari.

Baca Selengkapnya

Mayoritas Gaji Dosen di Bawah Rp 3 Juta, SPK: 76 Persen Terpaksa Kerja Sampingan

4 hari lalu

Mayoritas Gaji Dosen di Bawah Rp 3 Juta, SPK: 76 Persen Terpaksa Kerja Sampingan

Hasil riset Serikat Pekerja Kampus: sebagian besar dosen terpaksa kerja sampingan karena gaji dosen masih banyak yang di bawah Rp 3 juta.

Baca Selengkapnya

Kisah Ki Hadjar Dewantara Sebelum Jadi Bapak Pendidikan: Wartawan Kritis Musuh Belanda

4 hari lalu

Kisah Ki Hadjar Dewantara Sebelum Jadi Bapak Pendidikan: Wartawan Kritis Musuh Belanda

Sebelum memperjuangkan pendidikan, Ki Hadjar Dewantara adalah wartawan kritis kepada pemerintah kolonial. Ia pun pernah menghajar orang Belanda.

Baca Selengkapnya

Makna Logo Pendidikan Tut Wuri Handayani, Ada Belencong Garuda

4 hari lalu

Makna Logo Pendidikan Tut Wuri Handayani, Ada Belencong Garuda

Makna mendalam dibalik logo pendidikan Indonesia, Tut Wuri Handayani

Baca Selengkapnya

KPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya

5 hari lalu

KPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya

Modus penyalahgunaan dana BOS terbanyak adalah penggelembungan biaya penggunaan dana, yang mencapai 31 persen.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

5 hari lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

9 hari lalu

USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

Program USAID ini untuk mempertemukan pimpinan universitas, mitra industri, dan pejabat pemerintah

Baca Selengkapnya

Gibran Dorong Program CSR Lebih Banyak Diarahkan ke Sekolah-Sekolah

10 hari lalu

Gibran Dorong Program CSR Lebih Banyak Diarahkan ke Sekolah-Sekolah

Gibran mengatakan para penerima sepatu gratis itu sebagian besar memang penerima program Bantuan Pendidikan Masyarakat Kota Surakarta.

Baca Selengkapnya

KPPU: Penegakan Hukum Pinjol Pendidikan Masih Tahap Penyelidikan Awal

10 hari lalu

KPPU: Penegakan Hukum Pinjol Pendidikan Masih Tahap Penyelidikan Awal

Pada Februari 2024, KPPU menyatakan memanggil empat perusahaan pinjol yang berikan pinjaman pendidikan kepada mahasiswa.

Baca Selengkapnya