Boeing Raup Pesanan Besar untuk 787 Dreamliner dari Arab Saudi

Reporter

Tempo.co

Editor

Ida Rosdalina

Kamis, 16 Maret 2023 17:57 WIB

Boeing 787 Dreamliner. REUTERS/Lucy Nicholson/File Photo

TEMPO.CO, Jakarta - Dua maskapai penerbangan Arab Saudi, Selasa, 14 Maret 2023, mengumumkan rencana untuk memesan total 78 unit Boeing 787 Dreamliner, kemenangan besar bagi Boeing yang menandai pesanan komersial terbesar kelima berdasarkan nilai dalam sejarahnya.

Saudi Arabian Airlines (Saudia) milik negara dan maskapai penerbangan nasional baru Riyadh Air masing-masing akan membeli 39 pesawat 787 berbadan lebar dari pembuat pesawat yang berbasis di AS.

Kesepakatan itu berisi opsi untuk 10 unit Dreamliner tambahan untuk Saudia dan 33 untuk Riyadh Air. Reuters melaporkan rincian pesanan yang direncanakan, Senin, mengutip sumber.

Daftar harga untuk 78 pesawat akan berjumlah hampir $37 miliar, seperti yang dilaporkan Reuters sebelumnya.

Kepala Eksekutif Boeing Dave Calhoun mengatakan pesanan tersebut menunjukkan permintaan besar untuk pesawat berbadan lebar di seluruh dunia karena pariwisata terus meningkat, dan merupakan yang terbaru dari serangkaian pesanan besar Boeing 787.

Advertising
Advertising

“Sejauh yang pernah saya lihat, ini yang terbesar,” kata Calhoun tentang pesanan unit 787. "Dunia ingin terhubung dalam momen pasca-Covid ini.”

Calhoun mengatakan pembuat pesawat tersebut berpegang pada panduan produksi 787 yang diumumkan pada November, yang meminta Boeing untuk meningkatkan produksi hingga 10 unit 787 dalam jangka waktu 2025-2026.

Semua pelanggan, "khususnya Riyadh Air, semuanya mengikuti jadwal itu", kata Calhoun. "Kami sangat percaya diri bahwa kami dapat memenuhinya dan itu adalah bagian penting dari kesepakatan ini."

Sapu bersih perusahaan untuk pesanan pesawat bertubuh lebar yang menggiurkan menjadi pukulan bagi saingan Eropa Airbus yang baru-baru ini akhir tahun lalu diharapkan untuk mengamankan setidaknya sebagian dari kesepakatan. Saudia saat ini mengoperasikan jet Airbus dan Boeing.

Richard Aboulafia, seorang analis kedirgantaraan di AeroDynamic Advisories, mengatakan keberhasilan Boeing dalam meraup seluruh pesanan sebagian kemungkinan disebabkan "kehadiran AS yang lebih besar di wilayah tersebut - secara politik, diplomatik, ekonomi".

Namun, ia menambahkan bahwa "ada juga kemungkinan bahwa 787 lebih mendekati persyaratan mereka saat ini.” Secara khusus, 787 memungkinkan jaringan rute yang lebih fleksibel, karena lebih kecil daripada A350 tetapi dengan jangkauan yang setara. “Itu mungkin sebuah faktor besar,” kata Aboulafia.

Pangeran mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman, Minggu, mengumumkan pendirian maskapai penerbangan nasional baru, Riyadh Air, dengan veteran industri Tony Douglas sebagai kepala eksekutif, karena kerajaan melangkah untuk bersaing dengan pusat-pusat perjalanan regional.

"Kami seperti mendapatkan selembar kertas kosong,” kata Douglas kepada Reuters, Selasa.

Riyadh Air seluruhnya dimiliki oleh dana kekayaan berdaulat Arab Saudi, Public Investment Fund (PIF), yang memiliki lebih dari US$600 miliar dalam bentuk aset dan menjadi penggerak utama upaya kerajaan untuk melepaskan diri dari minyak.

Penerbangan ini akan melayani lebih dari 100 destinasi di seluruh dunia pada 2030 dan akan secara langsung bersaing dengan Emirates dan Qatar Airways.

REUTERS

Pilihan Editor: Italia Tegaskan Larangan Adopsi untuk Pasangan Sesama Jenis

Berita terkait

Insiden-insiden yang Menggerus Reputasi Boeing

3 hari lalu

Insiden-insiden yang Menggerus Reputasi Boeing

Banyak insiden yang menggerus reputasi Boeing sebagai produsen pesawat terkemuka di dunia, yang terakhir adalah kematian seorang pelapor.

Baca Selengkapnya

Media AS Sebut Arab Saudi Tangkap Warganya yang Kritik Israel soal Gaza

3 hari lalu

Media AS Sebut Arab Saudi Tangkap Warganya yang Kritik Israel soal Gaza

Menurut media asal AS, Arab Saudi menangkap warganya karena mengkritik Israel di media sosial terkait perang di Gaza.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Arab Saudi Terbitkan Aturan Baru Haji 2024 dan Jepang Kucurkan Bantuan untuk Papua

3 hari lalu

Top 3 Dunia: Arab Saudi Terbitkan Aturan Baru Haji 2024 dan Jepang Kucurkan Bantuan untuk Papua

Top 3 dunia pada 2 Mei 2024, di antaranya pelapor yang menuduh Boeing telah mengabaikan cacat produksi 737 MAX, meninggal.

Baca Selengkapnya

Bidik Peziarah di Luar Ibadah Haji dan Umrah, Arab Saudi Kenalkan Platform Nusuk

4 hari lalu

Bidik Peziarah di Luar Ibadah Haji dan Umrah, Arab Saudi Kenalkan Platform Nusuk

Arab Saudi mengundang pelancong menjelajahi budaya, sejarah, dan petualangan di luar perjalanan keagamaan seperti haji dan umrah.

Baca Selengkapnya

Lagi, Pembocor Kasus Boeing Mendadak Meninggal Dunia

4 hari lalu

Lagi, Pembocor Kasus Boeing Mendadak Meninggal Dunia

Seorang pelapor yang menuduh pemasok Boeing mengabaikan cacat produksi 737 MAX telah meninggal dunia

Baca Selengkapnya

5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

4 hari lalu

5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

Hari ini, 2 Mei 2011, Osama bin Laden ditembak mati oleh pasukan Amerika. Berikut fakta-fakta Osama bin Laden.

Baca Selengkapnya

Buat Jemaah Calon Haji 2024, Ini Aturan Terbaru dari Arab Saudi

4 hari lalu

Buat Jemaah Calon Haji 2024, Ini Aturan Terbaru dari Arab Saudi

Arab Saudi mewajibkan jemaah calon haji memenuhi kriteria vaksinasi dan mendapatkan izin resmi.

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Terbitkan Smart Card untuk Jemaah Haji Mulai Tahun Ini, Apa Itu?

4 hari lalu

Arab Saudi Terbitkan Smart Card untuk Jemaah Haji Mulai Tahun Ini, Apa Itu?

Arab Saudi menyatakan pihaknya akan memperketat aturan haji tahun ini.

Baca Selengkapnya

Yaqut Bertemu Menteri Haji Arab Saudi, Bahas Upaya Peningkatan Layanan Jemaah

5 hari lalu

Yaqut Bertemu Menteri Haji Arab Saudi, Bahas Upaya Peningkatan Layanan Jemaah

Pertemuan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, dan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi, Tawfiq bin Fawzan Al-Rabiah untuk membahas kemudahan layanan bagi jemaah haji Indonesia.

Baca Selengkapnya

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

5 hari lalu

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

DPR menyatakan kebijakan Arab Saudi bertolak belakang dengan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

Baca Selengkapnya