Kilas Balik Awal Mula Ketegangan Hubungan Arab Saudi dan Iran
Reporter
Tempo.co
Editor
Naufal Ridhwan
Minggu, 12 Maret 2023 14:55 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - China berhasil mempertemukan Iran dan Arab Saudi pada Jumat, 10 Maret 2023. Kedua negara yang selama ini berseteru itu, sepakat membangun kembali hubungan setelah permusuhan bertahun-tahun yang telah mengancam stabilitas dan keamanan di Teluk dan membantu memicu konflik di Timur Tengah dari Yaman hingga Suriah.
Kesepakatan itu diumumkan setelah empat hari pembicaraan yang sebelumnya dirahasiakan di Beijing antara pejabat tinggi keamanan dari dua kekuatan saingan Timur Tengah itu.
Teheran dan Riyadh setuju untuk melanjutkan hubungan diplomatik dan membuka kembali kedutaan dalam waktu dua bulan, menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh Iran, Arab Saudi dan China.
"Sebagai hasil dari pembicaraan tersebut, Iran dan Arab Saudi setuju untuk melanjutkan hubungan diplomatik dan membuka kembali kedutaan besar dalam 2 bulan," bunyi laporan kantor berita IRNA.
Kesepakatan pemulihan hubungan diplomatik ditandatangani pejabat tinggi keamanan Iran, Ali Shamkhani, dengan penasihat keamanan nasional Arab Saudi, Musaed bin Mohammed Al Aiban untuk mengaktifkan kembali perjanjian kerja sama keamanan tahun 2001, serta pakta lain sebelumnya tentang perdagangan, ekonomi dan investasi.
"Perjanjian tersebut mencakup penegasan mereka atas penghormatan terhadap kedaulatan negara dan tidak mencampuri urusan dalam negeri," demikian kesepakatan itu.
Kesepakatan tersebut juga sudah mendapat persetujuan Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei.
"Itulah sebabnya Shamkhani berangkat ke China sebagai perwakilan pemimpin tertinggi. Ketetapan tersebut ingin menunjukkan bahwa otoritas tertinggi Iran mendukung keputusan ini," kata seorang pejabat Iran.<!--more-->
Kilas Balik Ketegangan Hubungan Arab Saudi dan Iran
Arab Saudi memutuskan hubungan dengan Iran pada 2016 setelah kedutaannya di Teheran diserbu selama perselisihan antara kedua negara atas eksekusi Riyadh terhadap seorang ulama Muslim Syiah.
Kerajaan itu juga menyalahkan Iran atas serangan rudal dan pesawat tak berawak di fasilitas minyaknya pada 2019 serta serangan terhadap kapal tanker di perairan Teluk. Iran membantah tuduhan itu.
Gerakan Houthi yang bersekutu dengan Iran di Yaman juga telah melakukan serangan rudal lintas batas dan pesawat tak berawak ke Arab Saudi, yang memimpin koalisi melawan Houthi, dan pada tahun 2022 memperluas serangan ke Uni Emirat Arab.
Oman dan Irak memutuskan hubungan setelah misi diplomatik Arab Saudi di Teheran diserang massa pada Januari 2016 menyusul eksekusi ulama Syiah Saudi Sheikh Nimr Al Nimr. Keduanya lantas terlibat dalam pembicaraan maraton sejak April 2021 untuk melanjutkan hubungan dan dimediasi oleh Irak.
Teheran dan Riyadh sebelumnya menyatakan ada kemajuan dalam pembicaraan, tetapi terobosan masih sulit dicapai.<!--more-->
PBB Anggap Penting untuk Stabilitas Teluk
PBB menyambut baik kesepakatan Iran dan Arab Saudi pada Jumat untuk menjalin kembali hubungan diplomatik. Badan dunia itu juga menyampaikan terima kasih kepada China atas perannya dalam negosiasi tersebut.
"Atas nama Sekretaris Jenderal, saya ingin menyambut pernyataan tripartit bersama Kerajaan Arab Saudi, Republik Islam Iran dan Republik Rakyat China, dicapai hari ini di Beijing, yang mengumumkan kesepakatan Iran dan Arab Saudi untuk melanjutkan hubungan diplomatik dalam dua bulan," kata jubir PBB Stephane Dujarric kepada wartawan seperti dilansir Anadolu.
Dujarric mengatakan bahwa "hubungan bertetangga yang baik" antara Iran dan Arab Saudi "penting" bagi stabilitas kawasan Teluk.
"Sekjen juga menyampaikan apresiasinya kepada warga Republik Rakyat China karena telah menjadi tuan rumah pembicaraan baru-baru ini dan telah mendukung dialog antara kedua negara," katanya seraya menyanjung upaya negara lain seperti Oman dan Irak.
Selain itu, Dujarric mengatakan Sekjen Antonio Guterres siap untuk "membawa lebih jauh dialog regional dan memastikan perdamaian dan keamanan di kawasan Teluk."
REUTERS | ANADOLU
Pilihan Editor: Respons Dunia Internasional atas Pemulihan Hubungan Diplomatik Arab Saudi dan Iran