Warga Rusia dan Ukraina Hidup Damai di Bali, Tak Terpengaruh Perang

Reporter

Tempo.co

Selasa, 21 Februari 2023 14:21 WIB

Seorang turis asal Rusia berpose saat seorang temannya memoto dirinya dengan latar Gunung Agung yang tengah bererupsi di Kabupaten Karangasem, Bali, 30 November 2017. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Rusia dan Ukraina boleh saja terlibat pertikaian sengit, tapi tidak untuk warga negaranya. Ribuan warga negara Rusia Ukraina hidup damai di Bali, tanpa terpengaruh perang yang berlangsung sejak setahun terakhir.

Banyak yang menjadikan Bali sebagai rumah mereka. Mereka meninggalkan negaranya menyusul invasi militer Rusia ke Ukraina pada 24 Februari 2022.

Dengan konflik yang belum berakhir, Bali yang merupakan tujuan wisata utama Indonesia telah menjadi tempat perlindungan sementara bagi warga dan bisnis yang kabur dari perang. Menurut data pemerintah, lebih dari 7.000 orang Ukraina tiba di Bali tahun lalu. Pada Januari, dalam waktu satu bulan saja ada lebih dari 2.500 kedatangan.

Tahun lalu lebih dari 58.000 orang Rusia tiba di Bali. Pada Januari 2023, ada lebih dari 22.500 kedatangan dari Rusia yang menduduki turis asing terbesar kedua di bulan lalu.

Tahun lalu, menurut Kepala Dinas Pariwisata Bali Tjokorda Bagus Pemayun, kedatangan turis asing dari Rusia dan Ukraina mencapai puncaknya. Tren meningkat sejak Bali mulai (membuka pintu) tanpa karantina pada 7 Maret 2022.

Advertising
Advertising

“Kenapa Bali? Mungkin meskipun berperang, turis Rusia dan Ukraina meningkat secara signifikan karena memang Bali adalah tempat yang damai. Sangat damai, dan bukannya (di negara masing-masing), mereka tinggal di Bali,” ujarnya.

Kepala komunitas Ukraina di Bali, yang hanya menyebut namanya sebagai Dmytro, mengatakan perang terjadi saat dia sedang berlibur di pulau itu. Sekarang dia sedang membangun komunitas di Bali untuk warga Ukraina lainnya.

"Delapan bulan terakhir, saya hanya fokus membantu Ukraina, menemukan cara yang dapat kami bantu, membangun hubungan yang kuat dengan masyarakat setempat, pemerintah setempat dan polisi,” katanya.

Setelah perang dimulai, salah satu biro perjalanan Ukraina memutuskan untuk memindahkan basisnya ke Bali. Biro itu juga mempekerjakan beberapa orang Ukraina di sana.

Sementara itu, beberapa warga Rusia menawarkan dukungan kepada sesama warganya yang ingin pindah ke Indonesia. Anna Pomarina memiliki konsultan membantu perusahaan berbahasa Rusia mendirikan toko di Indonesia. Dia juga memiliki sebuah hotel di Bali, tempat ketika dia pindah pada awal pandemi COVID-19.

"Saya membantu lusinan bisnis untuk memulainya di Indonesia karena mereka sedang mencari cara untuk mendapatkan uang lagi untuk keluarga mereka atau ingin mengembangkan bisnis yang sudah ada,” katanya.

Menurut Badan Pusat Statistik, wisatawan Rusia menduduki peringkat ke-9 pada 2021 dalam hal membelanjakan uang di Indonesia. Rata-rata mereka menghabiskan US$ 3.710 per perjalanan.

Data dari Badan Koordinasi Penanaman Modal Indonesia menunjukkan bahwa bisnis Rusia menyumbang lebih dari 6,5 persen investasi asing di Bali tahun lalu, naik dari 5 persen pada tahun 2021, dengan terkonsentrasi di real estat.

Meskipun jauh dari rumah, banyak orang Ukraina dan Rusia masih berharap bisa kembali ke rumah mereka ketika perang berakhir. Saat ini mereka percaya tinggal di Bali adalah pilihan terbaik.

FATIMA ASNI SOARES | DEWI | CNA

Pilihan Editor: Bos Grup Wagner Menggerutu, Kesal dengan Militer Rusia

Berita terkait

Konservasi Indonesia Ajak Swasta Wujudkan Visi BIRU

7 jam lalu

Konservasi Indonesia Ajak Swasta Wujudkan Visi BIRU

Konservasi Indonesia (KI), Conservation International (CI), Kura-Kura Bali, dan MAPCLUB meresmikan program BIRU.

Baca Selengkapnya

Ada Nuansa Bali, Ini Makna Gaun Putri Marino di Cannes Film Festival 2024

7 jam lalu

Ada Nuansa Bali, Ini Makna Gaun Putri Marino di Cannes Film Festival 2024

Aktris Putri Marino tampil cerah dengan gaun merah menyala di Cannes Film Festival 2024.

Baca Selengkapnya

Jokowi Jamu Makan Malam 2.300 Undangan Delegasi World Water Forum di Bali, Ini Pesannya

8 jam lalu

Jokowi Jamu Makan Malam 2.300 Undangan Delegasi World Water Forum di Bali, Ini Pesannya

Ada 500 undangan naratetama atau VVIP dan Ketua DPR Puan Maharani di antara welcoming dinner delegasi World Water Forum ke-10 di Bali malam ini.

Baca Selengkapnya

Respon WWF ke-10 di Bali, Walhi Ingatkan Potensi Rusaknya Subak oleh Proyek Infrastruktur

13 jam lalu

Respon WWF ke-10 di Bali, Walhi Ingatkan Potensi Rusaknya Subak oleh Proyek Infrastruktur

Walhi Bali menilai banyak pembangunan infrastruktur yang mendegradasi bahkan menghilangkan subak atau sistem irigasi tradisional khas Bali

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Limpahkan Berkas Bendesa Adat Bali ke Pengadilan, Tersangka Ditahan di Rutan Kerobokan

19 jam lalu

Kejati Bali Limpahkan Berkas Bendesa Adat Bali ke Pengadilan, Tersangka Ditahan di Rutan Kerobokan

Kejati belum menemukan adanya korban lain dalam kasus pemerasan oleh bendesa adat Berawa itu.

Baca Selengkapnya

Amankan World Water Forum Di Bali, Ditpolairud Polda Bali Kerahkan 2 Kapal dan 3 Helikopter

21 jam lalu

Amankan World Water Forum Di Bali, Ditpolairud Polda Bali Kerahkan 2 Kapal dan 3 Helikopter

Ditpolairud Polda Bali kini melakukan pengamanan KTT World Water Forum ke-10 di Bali, kerahkan 2 kapal dan 3 helikopter.

Baca Selengkapnya

Uni Eropa Menolak Media asal Rusia, Ketua Parlemen Berang

22 jam lalu

Uni Eropa Menolak Media asal Rusia, Ketua Parlemen Berang

Ketua parlemen Rusia mengecam Uni Eropa yang melarang distribusi empat media Rusia. Hal itu sama dengan menolak menerima sudut pandang alternatif

Baca Selengkapnya

Pembukaan World Water Forum Ke-10 Digelar di KEK Kura-kura Bali

23 jam lalu

Pembukaan World Water Forum Ke-10 Digelar di KEK Kura-kura Bali

Pemerintah Bali bersama Panitia World Water Forum ke-10 dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menjalankan upacara Segara Kerthi.

Baca Selengkapnya

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

1 hari lalu

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

Luhut mengungkap itu lewat pernyataannya bahwa World Water Forum di Bali harus menghasilkan, apa yang disebutnya, concrete deliverables.

Baca Selengkapnya

Berkas Kasus Bendesa Adat Bali Diduga Peras Pengusaha Rp10 Miliar Dilimpahkan ke Pengadilan

1 hari lalu

Berkas Kasus Bendesa Adat Bali Diduga Peras Pengusaha Rp10 Miliar Dilimpahkan ke Pengadilan

Bendesa Adat Berawa Ketut Riana diduga memeras pengusaha yang membutuhkan rekomendasi perizinan investasi

Baca Selengkapnya