10 Negara Terkaya di Dunia 2023 Versi IMF, Indonesia Peringkat Berapa?

Sabtu, 18 Februari 2023 10:29 WIB

Louxembourg atau Luksemburg jadi negeri pertama yang menggratiskan transportasi publik. Foto: @luxembourg_portal

TEMPO.CO, Jakarta - Setiap tahun, IMF (International Monetary Fund) merilis data PDB (Produk Domestik Bruto) per kapita seluruh negara. Tidak hanya untuk melihat jumlah barang yang mampu diproduksi suatu negara, PDB juga kerap dijadikan indikator tingkat kesejahteraan penduduk.

10 Negara Terkaya di Dunia 2023

Berikut daftar negara paling kaya di dunia 2023 didasarkan data kekayaan dibagi dengan jumlah populasi suatu negara.

10. Denmark

Negara di kawasan Benua Eropa ini menempati peringkat ke sepuluh. PDB per kapita Denmark mencapai US$ 66.393,635 (Rp1,006 miliar). Pemasukan negara didominasi dari industri manufaktur, seperti elektronik, tekstil, hingga perabotan rumah tangga. Meski tergolong modern, negara yang dihuni 5,93 juta penduduk ini juga mengandalkan sektor pertanian dan perikanan.

9. Australia

Advertising
Advertising

Australia juga masuk dalam deretan 10 negara terkaya di dunia 2023. Dengan menggenjot perekonomian di bidang pertanian gandum, peternakan daging, dan industri wol. Satu-satunya negara yang juga termasuk benua ini mencatatkan PDB per kapita mencapai US$ 68.023,152 (Rp1,031 miliar) dari 26 juta penduduk. Negeri Kangguru ini turut mengembangkan telekomunikasi hingga pertambangan.

8. Islandia

Meskipun hanya memiliki penduduk sekitar 372 ribu jiwa, PDB per kapita Islandia sebesar US$ 77.960,826 Rp1,182 miliar). Negara kepulauan di wilayah Samudera Atlantik Utara ini banyak mengandalkan sektor kelautan. Negeri berjuluk Snowland ini juga memperoleh kekayaan dari manufaktur aluminium dan pembangkit listrik ramah lingkungan yang digerakkan oleh air.

7. Amerika Serikat

Perekonomian negara adidaya Amerika Serikat mayoritas didukung oleh sumber daya alam yang melimpah. Berbagai perusahaan teknologi juga seringkali berasal dari negara berikon Patung Liberty ini. IMF melaporkan PDB per kapita dari 331 juta jiwa penduduk Amerika Serikat mencapai US$ 78.421,938 (Rp1,189 miliar).

6. Singapura

Singapura dinobatkan sebagai satu dari 10 negara terkaya di dunia 2023 sekaligus se-Asia. Bagaimana tidak, perolehan PDB per kapita yang merayakan hari kemerdekaan setiap 8 Agustus ini mempunyai PDB per kapita sebesar US$ 84.500,411 (Rp1,281 miliar). Walaupun luas daratannya tidak lebih besar dibandingkan Pulau Madura, Negeri Singa mampu menarik pendanaan dari investasi asing.

5. Norwegia

Tak hanya menawarkan keindahan teluk hasil lelehan gletsernya (fiord). Norwegia juga dikenal menjadi negara penghasil minyak bumi dan gas alam. Tidak mengherankan apabila, masyarakatnya yang mayoritas bermata pencaharian sebagai nelayan ini memiliki PDB per kapita sebesar US$ 88.748,76 (Rp1,345 miliar).

4. Qatar

Lokasi perhelatan Piala Dunia 2022 juga dikenal akan kekayaan sumber daya minyak dan gas buminya (migas). Hanya dari sektor tersebut, Qatar mampu melesat dengan catatan PDB per kapita mencapai US$ 89.416,443 (Rp1,356 miliar). Sebanyak 2,79 juta penduduknya tidak perlu membayar pajak lantaran perekonomian negara ditopang oleh produksi dan ekspor migas.

3. Swiss

Dengan PDB per kapita mencapai US$ 94.834,644 (Rp1,438 miliar), Swiss menduduki jajaran 10 negara terkaya di dunia 2023. Memiliki keindahan alam yang memikat, negara ini menghasilkan pundi-pundi uang dari pariwisata. Perkembangan sektor perbankan negara tempat Pegunungan Alpen berada ini juga dikenal sebagai yang terbaik.

2. Irlandia

Kerap disejajarkan dengan Islandia, ternyata Irlandia mampu menyalip negara-negara maju lainnya dari segi perekonomian. Sebelum 1970, negeri kecil ini dilanda krisis kemiskinan dan ledakan pengangguran. Namun mereka mampu bangkit dan meraih PDB per kapita US$ 106.997,402 (Rp1,622 miliar) pada 2023. Negeri yang diberi gelar Celtic Tiger ini melaporkan pertumbuhan ekonomi hingga dua kali lipat.

1. Luksemburg

Di posisi puncak, diisi oleh Luksemburg yang mempunyai PDB per kapita sebesar US$ 128.819,444 (Rp1,953 miliar) . Angka tersebut diperoleh dari berbagai sektor perindustrian. Mulai dari karet, bahan kimia, besi, baja, hingga perkembangan teknologi. Dengan jumlah penduduk 640.000 jiwa saja, pemerintahnya mampu menekan jumlah pengangguran.

Bagaimana dengan Indonesia? Negara kita ada di peringkat ke-116 dengan PDB US$ 5.010 atau sekitar Rp75,981 juta.

Negara ASEAN lain, Singapura memimpin di posisi keenam dunia dengan PDB US$ 84.500,411 (Rp1,281 miliar), disusul Brunei Darussalam di urutan ke-26 dengan PDB US$41.710 atau Rp632,422 juta.

Malaysia di urutan ke-67 dengan US$ 13.940 atau Rp211,414 juta, Thailand ke-89 dengan US$ 8.270 atau Rp125,422 juta, dan Vietnam di urutan ke-119 dengan US$ 4.680 atau Rp 70,976 juta.

Filipina di urutan ke-130 dengan PDB US$ 3.760 atau Rp57 juta, Laos di urutan ke-151 dengan US$ 1.980 (RP30 juta), diikuti Kamboja di posisi ke-152 dengan PDB US$ 1.900 (Rp28,8 juta).

Anggota baru ASEAN, Timor Leste, di urutan ke-158 dengan PDB US$ 1.490 (Rp22,5 juta) dan Myanmar yang sedang bergejolak berada di posisi ke-167 dengan PDB US$ 1.170 atau Rp17,7 juta.

Negara yang diperingkat oleh IMF sebanyak 237.

NIA HEPPY | MELYNDA DWI PUSPITA (CW)

Berita terkait

Kelompok Perlawanan Myanmar Klaim Tangkap Ratusan Aggota Junta Militer

32 menit lalu

Kelompok Perlawanan Myanmar Klaim Tangkap Ratusan Aggota Junta Militer

Tentara Arakan atau Arakan Army menyatakan telah menangkap ratusan anggota junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

14 jam lalu

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara angka pertumbuhan ekonomi kuartal pertama 2024 bisa menjadi basis.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

3 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

4 hari lalu

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

6 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

7 hari lalu

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Standard Chartered Perkiraan Pertumbuhan PDB Indonesia 2024 Menjadi 5,1 Persen

7 hari lalu

Standard Chartered Perkiraan Pertumbuhan PDB Indonesia 2024 Menjadi 5,1 Persen

Standard Chartered menurunkan perkiraan pertumbuhan produk domestik bruto atau PDB Indonesia tahun 2024 dari 5,2 persen menjadi 5,1 persen.

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

10 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Kemenkeu soal Prediksi Kenaikan Rasio Utang jadi 40 Persen pada 2025

12 hari lalu

Penjelasan Kemenkeu soal Prediksi Kenaikan Rasio Utang jadi 40 Persen pada 2025

Kemenkeu merespons soal kenaikan rasio utang pemerintah terhadap produk domestik bruto (PDB) pada 2025.

Baca Selengkapnya

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

12 hari lalu

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.

Baca Selengkapnya