Uni Eropa Legalkan Serangga Sebagai Bahan Pangan, Qatar: Haram

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 4 Februari 2023 11:17 WIB

Ilustrasi serangga laron. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Qatar menegaskan kembali larangan agama untuk mengonsumsi serangga. Pernyataan Qatar diungkapkan setelah Uni Eropa menambahkan produk baru ke dalam daftar makanan yang disetujui.

Baca: Penyebab Laron Keluar Saat Musim Hujan, Mencari Kehangatan dan Pasangan

Menurut Kementerian Kesehatan Qatar, produk serangga tidak memenuhi persyaratan peraturan teknis makanan halal. "Peraturan Dewan Kerjasama Teluk dan pendapat agama dari otoritas yang berwenang melarang konsumsi serangga, atau protein dan suplemen yang diekstraksi darinya,” kata Kementerian Kesehatan Qatar dalam sebuah pernyataan, dilansir dari Al Arabiya, Sabtu, 4 Februari 2023.

Pengumuman tersebut mengikuti keputusan beberapa negara untuk menyetujui penggunaan serangga dalam produksi pangan. Qatar tidak menyebutkan nama negara atau wilayah yang melegalkan penggunaan serangga sebagai bahan pangan. Namun bulan lalu Komisi Uni Eropa menyetujui larva ulat bambu dan produk yang mengandung kriket rumah untuk digunakan dalam makanan.

Serangga telah lama menjadi sumber protein dalam komunitas di seluruh dunia, tetapi konsumsinya telah menyebar seiring meningkatnya tekanan untuk mencari alternatif selain daging dan makanan lain. Konsumsi daging dikaitkan dengan meningkatnya gas rumah kaca yang tinggi.

Uni Eropa sekarang telah menyetujui empat serangga sebagai makanan baru. Semua produk yang mengandung serangga harus diberi label dengan jelas.

Advertising
Advertising

Para akademisi mengatakan tidak ada aturan yang jelas dalam hukum Islam tentang apakah serangga boleh dimakan. Kebanyakan ahli mengatakan belalang itu halal, atau diperbolehkan, seperti yang disebutkan dalam Al Quran. Namun banyak ahli hukum Islam yang menolak serangga lain karena dianggap najis.

Qatar mengatakan bahwa kepatuhan makanan terhadap aturan halal diperiksa oleh badan Islam yang diakreditasi oleh kementerian dan melalui laboratorium terakreditasi internasionalnya". Lembaga ini yang menentukan sumber protein yang terkandung dalam produk makanan.

Simak: Banyak Semut di Bumi Diperkirakan 20 Kuadriliun, Belum Terhitung yang di Pohon

AL ARABIYA

Berita terkait

Uni Eropa Menolak Media asal Rusia, Ketua Parlemen Berang

17 jam lalu

Uni Eropa Menolak Media asal Rusia, Ketua Parlemen Berang

Ketua parlemen Rusia mengecam Uni Eropa yang melarang distribusi empat media Rusia. Hal itu sama dengan menolak menerima sudut pandang alternatif

Baca Selengkapnya

Momen Prabowo Kenalkan Gibran ke Presiden UEA dan Direspons He's So Young oleh PM Qatar

2 hari lalu

Momen Prabowo Kenalkan Gibran ke Presiden UEA dan Direspons He's So Young oleh PM Qatar

Prabowo menemui PM Qatar dan Presiden UEA, sekaligus memperkenalkan Gibran. Berikut rekaman momen peristiwanya.

Baca Selengkapnya

Kesalahan saat Belanja Bahan Makanan yang Bikin Pengeluaran Membengkak

3 hari lalu

Kesalahan saat Belanja Bahan Makanan yang Bikin Pengeluaran Membengkak

Belanja cerdas adalah kunci untuk berhemat. Berikut kesalahan belanja bahan makanan yang biasa terjadi dan bikin pengeluaran lebih banyak.

Baca Selengkapnya

Gibran Bikin Kaget PM Qatar saat Dikenalkan sebagai Wapres: Dia Begitu Muda

3 hari lalu

Gibran Bikin Kaget PM Qatar saat Dikenalkan sebagai Wapres: Dia Begitu Muda

Momen itu terjadi saat Gibran bertemu Mohammed bin Abdulrahman mendampingi Presiden terpilih Prabowo Subianto di Istana Amiri Diwan, Doha, pada Rabu.

Baca Selengkapnya

Meta Naikkan Kembali Unggahan Facebook Pertemuan PM Anwar Ibrahim dengan Hamas

3 hari lalu

Meta Naikkan Kembali Unggahan Facebook Pertemuan PM Anwar Ibrahim dengan Hamas

Meta Platforms kembali menaikkan unggahan Facebook dari media Malaysia tentang pertemuan PM Anwar Ibrahim dengan petinggi Hamas.

Baca Selengkapnya

Prabowo Klaim Tak Bakal Pimpin Negara dengan Gaya Militer: Itu Tidak Relevan

3 hari lalu

Prabowo Klaim Tak Bakal Pimpin Negara dengan Gaya Militer: Itu Tidak Relevan

Prabowo mengatakan, pengalamannya di militer tak akan memengaruhi kebijakan di pemerintahan yang bakal dia pimpin.

Baca Selengkapnya

Uni Eropa, UNODC dan ILO Luncurkan PROTECT untuk Lindungi Hak Perempuan Pekerja Migran

4 hari lalu

Uni Eropa, UNODC dan ILO Luncurkan PROTECT untuk Lindungi Hak Perempuan Pekerja Migran

PROTECT ditujukan untuk memperkuat hak-hak perempuan pekerja migran, anak-anak dan kelompok berisiko di Indonesia

Baca Selengkapnya

PM Qatar Sebut Negosiasi Gencatan Senjata Buntu setelah Serangan Israel di Rafah

4 hari lalu

PM Qatar Sebut Negosiasi Gencatan Senjata Buntu setelah Serangan Israel di Rafah

Perdana Menteri Qatar mengatakan negaranya akan terus melakukan mediasi antara Hamas dan Israel.

Baca Selengkapnya

Pemimpin Hizbullah Ancam Penduduk Israel Tak Bisa Pulang jika Serangan di Gaza Berlanjut

5 hari lalu

Pemimpin Hizbullah Ancam Penduduk Israel Tak Bisa Pulang jika Serangan di Gaza Berlanjut

Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah mengatakan kelompoknya akan terus memerangi Israel selama serangan di Gaza berlanjut.

Baca Selengkapnya

Kerja dan Tinggal di Jerman Semakin Mudah dengan Peraturan Baru, Simak Ketentuannya

5 hari lalu

Kerja dan Tinggal di Jerman Semakin Mudah dengan Peraturan Baru, Simak Ketentuannya

Berikut peraturan baru untuk mempermudah proses mencari kerja di Jerman bagi warga negara di luar Uni Eropa.

Baca Selengkapnya