PBB Menyelidiki Kemungkinan Kejahatan Perang oleh Mali dan Grup Wagner

Reporter

Editor

Ida Rosdalina

Selasa, 31 Januari 2023 21:33 WIB

Pengunjung Wagner Center pada hari pembukaannya di Saint Petersburg, Rusia, pada 4 November 2022. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Pakar PBB, Selasa, 31 Januari 2023, meminta penyelidikan independen tentang kemungkinan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan oleh pasukan pemerintah dan kontraktor militer swasta Rusia, Grup Wagner di Mali.

Mali, yang pemerintahannya mengambil alih kekuasaan dalam sebuah kudeta militer 2021, sebelumnya mengatakan pasukan Rusia di negara Afrika Barat itu bukan tentara bayaran tetapi para pelatih yang membantu pasukan lokal dengan peralatan yang dibeli dari Rusia. Negara-negara barat mengatakan pasukan-pasukan Rusia di Mali termasuk para kontraktor grup Wagner.

"Sejak 2021, para pakar telah menerima laporan yang terus-menerus dan mengkhawatirkan tentang eksekusi yang mengerikan, kuburan massal, tindakan penyiksaan dan kekerasan seksual, penjarahan, penahanan sewenang-wenang dan penghilangan paksa oleh pasukan bersenjata Mali dan sekutu mereka,” kata pernyataan dari para pakar independen.

Juru bicara tentara Mali tidak segera merespons permintaan untuk komentar. Presiden Rusia Vladimir Putin tahun lalu mengatakan negara Rusia tidak ada hubungan dengan para kontraktor militer Rusia di Mali, yang menambahkan bahwa negara afrika itu berhak untuk bekerja dengan firma-firma swasta Rusia.

Reuters telah mengontak Wagner untuk berkomentar.

Advertising
Advertising

Mali terlibat dalam pertempuran dengan kaum militan terkait Al Qaeda dan ISIS yang mengobarkan pemberontakan selama sepuluh tahun yang meluas ke negara-negara tetangga.

Pernyataan menyebut nama Grup Wagner, dan menggambarkan laporan-laporan kredibel tentang personel militer yang diyakini berasal dari kelompok ini dalam pembantaian ratusan orang, Maret.

Para penyintas mengatakan tentara bayaran kulit putih yang diduga orang-orang Rusia mengambil bagian dalam pembunuhan di Moura, sebuah kota pasar di Mali tengah. Insiden itu memicu kemarahan internasional dan mendesak PBB untuk membuka penyelidikan awal. Tentara Mali telah membantah melakukan kejahatan apa pun di Moura dan mengatakan mereka membunuh 203 militan di sana dalam apa yang digambarkan sebagai sebuah operasi militer.

Grup Wagner telah menarik perhatian internasional karena peran pentingnya dalam pertempuran dalam invasi Rusia ke Ukraina. Washington pekan lalu menyatakan Wagner sebagai organisasi kriminal transnasional bertanggung jawab untuk pelanggaran hak asasi manusia yang meluas.

REUTERS

Baca Juga: China Optimistis Pandemi Covid-19 Akan Segera Berakhir

Berita terkait

Didorong Jadi Sekjen PBB, Pernahkah Presiden Jokowi Hadir dalam Sidang Umum PBB?

16 jam lalu

Didorong Jadi Sekjen PBB, Pernahkah Presiden Jokowi Hadir dalam Sidang Umum PBB?

Hingga tahun terakhir menjabat, Presiden Jokowi tidak pernah hadir secara langsung dalam Sidang Umum PBB.

Baca Selengkapnya

UNRWA: 800.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Sejak Invasi Israel

22 jam lalu

UNRWA: 800.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Sejak Invasi Israel

Hampir separuh dari penduduk Rafah sudah meninggalkan wilayah itu sejak Israel melakukan serangan besar-besaran.

Baca Selengkapnya

PBB Sahkan Resolusi Indonesia soal Penanganan Anak yang Terasosiasi Kelompok Teroris

1 hari lalu

PBB Sahkan Resolusi Indonesia soal Penanganan Anak yang Terasosiasi Kelompok Teroris

PBB melalui UNODC mengesahkan resolusi yang diajukan Indonesia mengenai penanganan anak yang terasosiasi dengan kelompok teroris.

Baca Selengkapnya

OCHA Ingatkan Warga Sudan Terancam Kelaparan dan Wabah Penyakit

1 hari lalu

OCHA Ingatkan Warga Sudan Terancam Kelaparan dan Wabah Penyakit

Dari total sumbangan dana USD2.7 miliar (Rp43 triliun) yang dibutuhkan, baru 12 persen yang diterima OCHA untuk mengatasi kelaparan di Sudan.

Baca Selengkapnya

PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

2 hari lalu

PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

PBB menyebut dermaga terapung yang baru saja selesai dibangun di Gaza untuk pengiriman bantuan dinilai kurang layak dibandingkan jalur darat

Baca Selengkapnya

Daftar Negara yang Mendukung Palestina, Ada Indonesia

2 hari lalu

Daftar Negara yang Mendukung Palestina, Ada Indonesia

Mulai dari Indonesia hingga Afrika Selatan, berikut ini adalah negara yang mendukung Palestina melawan agresi Israel

Baca Selengkapnya

Deretan Pimpinan Negara yang Pernah Dapat Surat Penangkapan dari Mahkamah Pidana Internasional

3 hari lalu

Deretan Pimpinan Negara yang Pernah Dapat Surat Penangkapan dari Mahkamah Pidana Internasional

Mahkamah Pidana Internasional pernah mengerbitkan surat penangkapan sejumlah pimpinan negara. Belum ada dari Israel

Baca Selengkapnya

Ungkap Kejahatan Perang Australia di Afghanistan, Tentara Divonis Hampir Enam Tahun Penjara

5 hari lalu

Ungkap Kejahatan Perang Australia di Afghanistan, Tentara Divonis Hampir Enam Tahun Penjara

Pengadilan Australia menjatuhkan hukuman hampir enam tahun penjara kepada eks pengacara militer yang ungkap tuduhan kejahatan perang di Afghanistan

Baca Selengkapnya

PBB Rilis Data Korban di Gaza, Apakah Berbeda dari Data Hamas?

5 hari lalu

PBB Rilis Data Korban di Gaza, Apakah Berbeda dari Data Hamas?

Perubahan dalam cara PBB menghitung korban di Gaza telah disebut-sebut sebagai bukti adanya bias.

Baca Selengkapnya

PBB: Puluhan Ribu Jenazah di Gaza Belum Teridentifikasi

5 hari lalu

PBB: Puluhan Ribu Jenazah di Gaza Belum Teridentifikasi

PBB mengatakan masih ada sekitar 10.000 jenazah di Gaza yang masih harus melalui proses identifikasi.

Baca Selengkapnya