New York Kewalahan Atasi Gelombang Imigran Ilegal yang Datang

Reporter

Tempo.co

Selasa, 17 Januari 2023 16:00 WIB

Orang-orang berjalan di jalan 34 Kota New York di Manhattan, New York, 15 November 2022. REUTERS/Eduardo Munoz

TEMPO.CO, Jakarta - Wali Kota New York Eric Adams menolak kehadiran imigran ilegal dengan mengatakan tidak ada tempat bagi mereka di wilayahnya. Adams juga memohon pada Presiden Amerika Serikat Joe Biden agar memperbaiki darurat nasional diperbatasan Meksiko.

“Sekarang saatnya bagi pemerintah pusat melakukan tugas mereka,” kata Adams, merujuk pada krisis migran yang sudah di level belum pernah terjadi sebelumnya.

Baca juga:Imigrasi Cegah Lima Orang Buntut Kasus Lukas Enembe: Istri hingga Pemilik Maskapai

Advertising
Advertising

Times Square di kota New York

Adams mengatakan tidak adil bagi kota-kota seperti New York dan Chicago harus menampung terlalu banyak migran. Dia pun mendesak Federal Emergency Management Agency (FEMA) agar mengawasi respon koordinasi secara nasional.

Dalam sebuah pernyataan pada Jumat, 13 Januari 2023, Adams juga mengatakan dengan tidak adanya reformasi bidang imigrasi federal padahal sudah amat dibutuhkan – bukan berarti krisis kemanusiaan ini hanya dibebankan ke kota-kota.

Dia pun mendesak Gedung Putih agar menangkal misinformasi yang memberikan kesan migran sebagai kelompok yang disalahkan atas kondisi yang seharusnya bisa diantisipasi.

“Ada sejumlah website yang pada dasarnya menawarkan janji-janji surga, di mana mereka (imigran) akan otomatis mendapatkan pekerjaan dan otomatis tinggal di hotel penampungan. Ini semua harus ditangkal dengan informasi yang akurat,” kata Adams.

Sebelumnya Adams telah melakukan perjalanan ke El Paso untuk mengunjungi wilayah perbatasan beberapa hari sebelum dia mengumumkan pemangkasan anggaran. Dia memperingatkan derasnya migran yang masuk ke New York bisa membuat pemerintahannya merogoh kocek sebesar USD 2 miliar (Rp 30 triliun).

Adams pada akhir pekan lalu telah memohon kepada Gubernur New York Kathy Hochul pengucuran bantuan darurat dengan berkeras menyebut Kota New York sudah mencapai ambang batas dengan 3.100 imigran ilegal yang tiba di New York setiap pekan. Sejak akhir musim semi lalu, total sudah 40 ribu imigran ilegal tiba di New York.

Adams menekankan kebencian sudah meningkat dikalangan warga New York karena sebagian besar anggaran layanan yang dibutuhkan warga, dipapas, di mana hal ini dampaknya bisa ke keamanan kota. Sebelum migran berdatangan, biaya sewa rumah yang relatif terjangkau sudah sangat terbatas dan sekarang jumlah gelandangan sudah mencapai proporsi epidemik.

Sumber: RT.com

Baca juga: Lebih dari 7 Ribu Perawat di New York Mogok Kerja Minta Kenaikan Upah

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

4 Wisata Populer di Sekitar Metropolitan Museum of Art New York Tempat Met Gala 2024

3 jam lalu

4 Wisata Populer di Sekitar Metropolitan Museum of Art New York Tempat Met Gala 2024

Dari menjelajahi keindahan alam di Central Park, hingga museum Fable & Lark: Storied Adventure, daerah sekitar Metropolitan Museum of Art New York.

Baca Selengkapnya

Mengintip Isi Hotel The Mark, Langganan Selebriti Menginap Saat Met Gala

6 jam lalu

Mengintip Isi Hotel The Mark, Langganan Selebriti Menginap Saat Met Gala

Hotel The Mark di New York, Amerika Serikat menjadi bagian tak terpisahkan dari setiap penyelenggaraan Met Gala

Baca Selengkapnya

Mengintip Isi Metropolitan Museum of Art di New York, Tempat Penyelenggaraan Met Gala setiap Tahun

1 hari lalu

Mengintip Isi Metropolitan Museum of Art di New York, Tempat Penyelenggaraan Met Gala setiap Tahun

Metropolitan Museum of Art tidak hanya dikenal karena koleksi seni yang luar biasa, tapi juga perannya dalam dunia mode seperti untuk Met Gala.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

2 hari lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

2 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Banjir Rendam Selatan Brasil, 39 Orang Tewas dan 68 Lainnya Hilang

3 hari lalu

Banjir Rendam Selatan Brasil, 39 Orang Tewas dan 68 Lainnya Hilang

Sebanyak 39 orang tewas dan 68 lainnya belum ditemukan akibat hujan lebat dan banjir yang melanda Rio Grande do Sul, Brasil.

Baca Selengkapnya

Polisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina

3 hari lalu

Polisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina

Kepolisian Philadelphia menolak permintaan Universitas Pennsylvania untuk membubarkan paksa perkemahan mahasiswa pendukung demo Palestina

Baca Selengkapnya

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

4 hari lalu

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

Sekitar 300 demonstran pro-Palestina di Universitas Colombia ditahan polisi setelah unjuk rasa mulai mengganggu proses belajar-mengajar.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

4 hari lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya

8 Sekolah Kedinasan 2024 yang Beri Lulusannya Uang Pensiun

5 hari lalu

8 Sekolah Kedinasan 2024 yang Beri Lulusannya Uang Pensiun

Berikut ini daftar sekolah kedinasan 2024 yang lulusannya bisa menjadi CPNS dan diberikan uang pensiun. Ada dari Kemenkeu hingga BMKG.

Baca Selengkapnya