Hikayat Brunei Darussalam, 38 Tahun Resmi Jadi Anggota Ke-6 ASEAN

Minggu, 8 Januari 2023 06:25 WIB

Sultan Brunei Darussalam, Hassanal Bolkiah dan Ratu Saleha duduk menyapa warga saat merayakan 50 tahun bertakhta di Bandar Seri Begawan, Brunei Darussalam, 5 Oktober 2017. Dalam 50 tahun bertakhta, atau biasa disebut 'Golden Jubilee', Sultan Bolkiah kenakan pakaian kebesarannya yang berbahan brokat emas, duduk di kereta kencana berlapis emas dengan didampingi istrinya, Ratu Saleha. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Pada 7 Januari 1984, menjadi salah satu hari bersejarah bagi rakyat Brunei Darussalam, bahkan Asia Tenggara. Sebab, tepat 38 tahun yang lalu, Brunei telah resmi bergabung menjadi anggota ke-6 ASEAN.

Hikayat Brunei Darussalam

Dilansir dari laman resmi United Nations atau PBB, sejak abad ke-14 hingga ke-16, Brunei Darussalam adalah kedudukan kesultanan yang kuat dengan wilayangnya yang membentang di Sabah, Sarawak, dan Filipina bagian bawah. Dengan demikian, Sultan saat ini merupakan salah satu dinasti tertua yang terus berkuasa di dunia. Menjelang abad ke-19, Kekaisaran Brunei Darussalam telah dihancurkan oleh perang, pembajakan, dan ekspansi kolonial kekuatan Eropa.

Pada 1847, sultan membuat perjanjian dengan Inggris Raya dan pada tahun 1888 Brunei Darussalam secara resmi menjadi protektorat Inggris. Pada tahun 1906, Sistem Residensial didirikan di Brunei Darussalam. Seorang Residen Inggris dinominasikan sebagai wakil pemerintah Inggris untuk menasihati sultan dalam segala hal kecuali adat Melayu, tradisi dan agama Islam.

Perjanjian 1959 menetapkan konstitusi tertulis yang memberikan pemerintahan sendiri internal Brunei Darussalam. Pada tahun 1971, perjanjian tersebut diamandemen dan direvisi untuk menegaskan kemerdekaan internal penuh kecuali urusan pertahanan dan eksternal.

Pada tahun 1967, Yang Mulia Sultan Haji Sir Muda Omar Ali Saifuddien turun tahta demi putranya Pangeran Muda Mahkota Hassanal Bolkiah. Pada 1 Januari 1984 Brunei Darussalam melanjutkan kemerdekaan penuh dan Sultan menjabat sebagai Perdana Menteri, Menteri Keuangan dan Menteri Dalam Negeri untuk memimpin enam kabinet.

Advertising
Advertising

Baca: Brunei Konsolidasi dengan Negara-negara ASEAN untuk Respons Kudeta Myanmar

Brunei resmi bergabung menjadi Anggota Association of Southeast Asian Nations atau ASEAN yang keenam pada 7 Januari 1984. Selain menjalin hubungan dengan ASEAN, Brunei juga telah tergabung dengan Commonwealth atau Persemakmuran.

Brunei Darussalam terletak di barat laut pulau Kalimantan. Negara ini memiliki luas total 5.765 km persegi dengan garis pantai sekitar 161 km di sepanjang Laut Cina Selatan. Di Utara, kawasannya dibatasi oleh Laut Cina Selatan dan di semua sisi lainnya oleh Negara Bagian Sarawak Malaysia.

Brunei terbagi menjadi empat distrik yaitu Brunei/Muara, Tutong, Belait dan Temburong. Bandar Seri Begawan adalah ibu kota Brunei Darussalam dengan luas sekitar 16 km persegi. Desa Air Brunei yang terkenal atau Kampong Ayer, juga terletak di sini.

Untuk iklim disana, Brunei memiliki iklim khatulistiwa yang ditandai dengan suhu tinggi yang seragam, kelembapan tinggi, dan curah hujan tinggi. Temperatur disana berkisar antara 23 - 32 derajat celcius, sedangkan curah hujan bervariasi dari 2.500 mm per tahun di pantai hingga 7.500 mm di pedalaman. Selain itu, tidak ada musim hujan yang jelas disana.

Melansir dari britannica.com, populasi dari Brunei pada 2023 ini diperkirakan sekitar 445.900 jiwa. Hampir dua pertiga populasi Brunei diklasifikasikan secara resmi sebagai Melayu. Namun, kategori ini tidak hanya mencakup etnis Melayu tetapi juga sejumlah masyarakat adat, yaitu Dusun, Belait, Kedayan, Murut, dan Bisaya (Bisayah).

Orang Cina membentuk sekitar sepersepuluh dari populasi. Penduduk Brunei lainnya terdiri dari masyarakat adat (non-Melayu) lainnya, seperti Iban atau Dayak Laut, berbagai bangsa keturunan Asia Selatan, dan pekerja temporer, terutama dari Asia dan Eropa.

Bahasa resmi yang digunakan di negara ini adalah bahasa Melayu, dengan bahasa Inggris sebagai bahasa kedua utama. Banyak orang Cina berbicara bahasa Cina selatan, dan banyak yang belajar bahasa Mandarin di sekolah.

Penduduk Brunei Darussalam sebagian besar adalah Muslim Sunni, meskipun orang Tionghoa biasanya mengikuti agama Buddha, Taoisme, Konfusianisme, atau Kristen. Beberapa masyarakat adat adalah Kristen, sementara yang lain mengikuti agama lokal mereka sendiri.

DANAR TRIVASYA FIKRI

Baca juga: BIMP - EAGA 2022 Building Block Integrasi Perekonomian ASEAN

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

CIMB Niaga Gandeng Principal Indonesia, Luncurkan Reksa Dana Syariah Berdenominasi Dolar AS

18 menit lalu

CIMB Niaga Gandeng Principal Indonesia, Luncurkan Reksa Dana Syariah Berdenominasi Dolar AS

Bank CIMB Niaga bekerja sama dengan Principal Indonesia untuk meluncurkan Reksa Dana Syariah Principal Islamic ASEAN Equity Syariah.

Baca Selengkapnya

5 Negara Terkecil di Asia Tenggara Berdasarkan Luas Wilayah

19 jam lalu

5 Negara Terkecil di Asia Tenggara Berdasarkan Luas Wilayah

ASEAN terdiri dari 11 negara yang berlokasi di Asia Tenggara. Ini dia negara terkecil di Asia Tenggara berdasarkan luas wilayahnya.

Baca Selengkapnya

5 Negara Pendiri ASEAN dan Tokohnya, Indonesia Termasuk

23 jam lalu

5 Negara Pendiri ASEAN dan Tokohnya, Indonesia Termasuk

ASEAN didirikan oleh lima negara di kawasan Asia Tenggara pada 1967. Ini lima negara pendiri ASEAN serta tokohnya yang perlu Anda ketahui.

Baca Selengkapnya

Duta Besar Achmad Ubaedillah Menjenguk WNI yang Ditahan di Penjara Brunei Darussalam

5 hari lalu

Duta Besar Achmad Ubaedillah Menjenguk WNI yang Ditahan di Penjara Brunei Darussalam

Duta Besar Achmad Ubaedillah mengunjungi tiga penjara di Maraburong dan Jerudong pada 30 April 2024. Di sana, dia menemui para tahanan WNI.

Baca Selengkapnya

PM Singapura Sebut Jokowi Berkontribusi bagi Kawasan

7 hari lalu

PM Singapura Sebut Jokowi Berkontribusi bagi Kawasan

Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong mengakui kontribusi Presiden Jokowi, baik bagi Indonesia maupun kawasan.

Baca Selengkapnya

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

12 hari lalu

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Hadiri ASEAN Future Forum di Vietnam

12 hari lalu

Retno Marsudi Hadiri ASEAN Future Forum di Vietnam

Retno Marsudi di antaranya menghadiri ASEAN Future Forum di Vietnam sebagai platform tukar pandangan dan ide mengenai masa depan ASEAN

Baca Selengkapnya

Pupuk Indonesia Perluas Jaringan ke ASEAN

12 hari lalu

Pupuk Indonesia Perluas Jaringan ke ASEAN

PT Pupuk Indonesia memperluas jaringan ke tingkat ASEAN.

Baca Selengkapnya

Pupuk Indonesia Gandeng BUMN Brunei Darussalam

13 hari lalu

Pupuk Indonesia Gandeng BUMN Brunei Darussalam

PT Pupuk Indonesia (persero) berinisiatif menjajaki pengembangan urea dan amonia bersama Brunei Fertilizer Industries Sdn Bhd (BFI).

Baca Selengkapnya

Koalisi Desak Pemimpin ASEAN Sukseskan Perjanjian Plastik Global untuk Akhiri Pencemaran

17 hari lalu

Koalisi Desak Pemimpin ASEAN Sukseskan Perjanjian Plastik Global untuk Akhiri Pencemaran

TEMPO, Jakarta- Koalisi Organisasi Masyarakat Sipil mendesak pemimpin ASEAN untuk mengambil sikap tegas dalam negosiasi yang sedang berlangsung untuk mengembangkan instrumen hukum internasional yang mengikat demi mengatasi pencemaran plastik, termasuk di lingkungan laut.

Baca Selengkapnya